Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Diyakini akan Manfaatkan Musim Dingin untuk Lakukan Genosida Warga Ukraina

Ahli meyakini Putin akan memanfaatkan musim dingin untuk melakukan genosida terhadap warga Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sergei Karpukhin/AFP
Pakar menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan musim dingin untuk memusnahkan warga Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pakar meminta agar negara-negara barat tidak membiarkan jutaan warga Ukraina tewas kedinginan pada musim dingin nanti.

Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini oleh pakar akan memanfaatkan musim dingin untuk melakukan genosida terhadap warga Ukraina.

Dikutip TribunWow dari skynews, pendapat ini disampaikan oleh Profesor kebijakan publik, Dennis Soltys dan Profesor ilmu politik Alexander Motyl.

Baca juga: Momen Langka Kadyrov Akui Kekalahan di Ukraina, Benarkah Invasi Rusia Sudah Hampir Tamat?

Kedua pakar ini juga menjelaskan kemungkinan terjadinya bencana kemanusiaan di Ukraina yang mana butuh perhatian dari dunia internasional.

Dennis dan Alexander berpendapat komunitas internasional belum maksimal dalam memberikan atensi dan bantuan terhadap Ukraina.

"Invasi Rusia sekarang memasuki tahap baru yang buruk," tulis Alexander dan Dennis.

"Keputusan Moskow untuk menghilangkan pemanas dan layanan penting lainnya bagi penduduk sipil Ukraina selama musim dingin menempatkan puluhan juta nyawa dalam bahaya."

Alexander dan Dennis berpendapat Putin saat ini telah mengancam keselamatan seluruh populasi warga Ukraina.

Di sisi lain, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov telah mengakui kerugian tinggi di jajarannya setelah penembakan artileri oleh pasukan Kyiv.

Dilansir TribunWow.com, pengakuan ini tergolong langka lantaran pihak Rusia selama ini selalu menutupi tentang kekalahan yang dialami.

Bahkan, Rusia maupun Chechnya tidak mempublikasi jumlah tentara yang tewas di medan perang.

Baca juga: Warga Rusia Pro Perang Rayakan Serangan Misil ke Ukraina, Ada yang Joget hingga Kadyrov Ngaku Senang

Namun, rekan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut secara jelas membeberkan jumlah pasukan yang tewas akibat serangan Rusia.

Pada Kamis (17/10/2022), melalui saluran Telegramnya, Kadyrov menuturkan perkembangan pasukan di wilayah Kherson.

"Pada awal minggu ini, salah satu unit Chechnya ditembaki di wilayah Kherson," kata Kadyrov, dikutip Al Jazeera, Jumat (28/10/2022.

“Dua puluh tiga pejuang tewas dan 58 lainnya terluka.”

Kadyrov belum mengungkapkan seberapa kekalahannya, tetapi mengakui pasukannya mengalami kerugian besar pada hari itu,

Sumber Ukraina telah melaporkan awal pekan ini bahwa unit Chechnya di wilayah selatan Ukraina Kherson telah memberikan lokasinya melalui foto di jejaring sosial, yang menyebabkannya terkena tembakan artileri.

Adapun komentar Kadyrov tersebut tidak biasa mengingat pasukan pro-Moskow jarang mengakui kerugian besar di medan perang, dan pejabat Rusia tidak mempublikasikan angka korban mereka sendiri.

Potret Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bersama anak dan pasukannya militernya yang mayoritas adalah umat muslim yang pro akan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Potret Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bersama anak dan pasukannya militernya yang mayoritas adalah umat muslim yang pro akan Presiden Rusia Vladimir Putin. (YouTube The Telegraph)

Baca juga: 15 Tahun Berkuasa, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Umumkan Ingin Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Pemimpin Chechnya juga meminta rekan-rekannya untuk dimobilisasi untuk perang di Ukraina.

Sejak awal perang Rusia lebih dari delapan bulan yang lalu, Kadyrov telah membedakan dirinya sebagai salah satu pendukung konflik yang paling sengit dan juga telah mengirim unitnya sendiri ke Ukraina.

Tetapi dia secara teratur mengkritik kepemimpinan tentara Rusia, sering kali dalam hubungannya dengan pemodal dari unit tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, karena terlalu lunak.

Kadyrov juga menyerukan penggunaan senjata nuklir terhadap Ukraina.

Sementara itu pada saat yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membandingkan perjuangan negaranya melawan Rusia dengan perlawanan Nazi dalam Perang Dunia II.

Ia mengatakan bahwa Moskow mengejar tujuan yang sama seperti yang pernah dilakukan Nazisme.

"Bentuk kejahatan telah berubah, tetapi esensinya tidak berubah," kata Zelensky dalam pesan video yang disiarkan di Kyiv pada Kamis malam.

Rusia, katanya, telah berubah dari tetangga menjadi agresor menjadi teroris dan bersalah atas kejahatan perang.

Baca juga: Kadyrov Murka Salahkan Tentara Rusia setelah Kharkiv Direbut Ukraina, Ancam Adukan ke Putin

Kadyrov Nekat Kirim 3 Anaknya Perang ke Ukraina

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengaku akan mengirim ketiga putranya yang masih remaja ke garis depan untuk berperang di Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, padahal sebelumnya, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu sempat menegur para pemimpin militer Moskow atas serangkaian kekalahan di medan perang.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (3/10/2022), Ramzan Kadyrov yang memimpin pasukan pribadi yang bertempur di Ukraina, sebelumnya mengkritik rekan sejawatnya dari Rusia.

Baca juga: Sebut Putin Biang Kerok Kekalahan di Ukraina, Pensiunan Tentara Rusia: Kita Tidak Bisa Menang

Ia menuntut agar komandan pasukan Rusia di Ukraina timur dilucuti medalinya dan dikirim ke garis depan untuk berperang.

Dia menyindir Kolonel Jenderal Aleksandr Lapin, dengan menyebutnya orang yang biasa-biasa saja.

Diketahui, pemimpin Chechnya itu telah meningkatkan kritiknya untuk kepala militer sejak penarikan pasukan Rusia dari kota penting Lyman di Ukraina timur.

Adapun melalui aplikasi perpesanan Telegram, Ramzan Kadyrov memposting video anak-anaknya, Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14), tengah menembakkan senjata.

Ia menulis bahwa mereka akan segera ambil bagian paling sulit dari jalur konflik.

Kadyrov mengatakan para remaja itu telah dilatih untuk bertempur sejak masih kecil dan bersikeras dia tidak sedang bercanda.

"Saatnya membuktikan diri dalam pertarungan nyata, saya hanya bisa menyambut keinginan ini," kata Kadyrov.

Ketiga anak remaja pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (Dari kiri ke kanan) Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14) Kadyrov.
Ketiga anak remaja pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (Dari kiri ke kanan) Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14) Kadyrov. (Telegram @RKadyrov_95)

Baca juga: 15 Tahun Berkuasa, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Umumkan Ingin Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Video tersebut menunjukkan anak laki-laki dalam pakaian kamuflase dan kacamata hitam, berada di tank dengan senjata diikatkan ke pinggang mereka.

Para remaja itu menembak peluncur roket dan senapan mesin sembari terkadang tersenyum saat memotret atau mengacungkan jempol.

Kadyrov telah menjadi salah satu pendukung Rusia yang paling vokal dan invasinya ke Ukraina

Dia juga menyarankan Rusia harus mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir taktis kecil.

Kremlin pada hari Senin menolak seruannya untuk menggunakan senjata nuklir berdaya rendah di Ukraina.

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov, telah menanggapi pernyataan Kadyrov tersebut.

"Ini adalah momen yang sangat emosional. Kepala daerah berhak menyampaikan pendapatnya. Bahkan pada saat-saat sulit, emosi tetap harus dikecualikan dari penilaian apa pun," kata Peskov.

Meski demikian, Peskov memuji kontribusi heroik pemimpin Chechnya tersebut dalam operasi militer di Ukraina.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Vladimir PutinGenosidaUkrainaRusia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved