Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Senada Kamaruddin dan Bharada E, Pakar Sebut Brigadir J Justru Korban Pelecehan Putri Candrawathi

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menduga Brigadir J justru berpotensi sebagai korban dan bukan pelaku pelecehan Putri Candrawathi.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri membeberkan analisanya terkait kasus pembunuhan Brigadir J, Kamis (27/10/2022). Reza menyebut Brigadir J justru lebih berpotensi jadi korban pelecehan alih-alih Putri Candrawathi. 

TRIBUNWOW.COM - Dugaan pelecehan yang dilakukan mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J terhadap Putri Candrawathi masih menuai kontroversi.

Dilansir TribunWow.com, suami Putri, Ferdy Sambo, bersikeras mengatakan bahwa peristiwa tersebut menjadi motifnya melakukan pembunuhan pada Brigadir J.

Hal ini pun dibantah keras oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Bukan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Justru Pelaku Utama? Pengacara Brigadir J: Perannya Jelas

Selain itu, eksekutor yang diperintah Ferdy Sambo, Richard Eliezer alias Bharada E, juga mengaku tak percaya dengan skenario tersebut.

Ia bahkan mengaku menyesal dan berjanji akan membela Brigadir J untuk yang terakhir kalinya.

Senada dengan keduanya, pakar psikologi forensik Reza Indragiri menganalisa kasus tersebut berdasarkan kajian ilmunya.

Menurut Reza, kasus Brigadir J berawal dari insiden pelecehan yang disebut terjadi di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Secara terang-terangan, Reza mengaku tak mempercayai dugaan pelecehan yang dituturkan Putri tersebut.

"Peristiwa ini, dalam dakwaan tampaknya bertitik awal dari sebuah peristiwa yang disebut-sebut sebagai pelecehan seksual, yang konon dilakukan mendiang Brigadir Yosua terhadap Putri Candrawathi," beber Reza dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (27/10/2022).

"Hingga detik ini, saya terus terang masih belum teryakinkan adanya peristiwa pelecehan seksual tersebut."

Putri Candrawathi alias PC saat menjalani sidang dengan agenda jaksa menanggapi eksepsi, Kamis (20/10/2022).
Putri Candrawathi alias PC saat menjalani sidang dengan agenda jaksa menanggapi eksepsi, Kamis (20/10/2022). (YouTube PN Jakarta Selatan)

Baca juga: Putri Candrawathi Tampak Menangis saat Sidang, Pakar Mikro Ekspresi: Ada Manipulatif di Wajahnya

Mengikuti kasus Brigadir J sejak awal, Reza yakin sejatinya tidak ada kontak seksual yang kemudian melandasi pembunuhan tersebut.

Ia justru merasa yakin jika pelecehan seksual benar terjadi, Brigadir J justru berpotensi menjadi korban dan bukannya pelaku.

"Bahkan saya selama ini beranggapan, yang tentu saja harus dibuktikan di persidangan, bahwa selama ini tidak ada kontak seksual," beber Reza.

"Namun andaikan dipaksa bahwa tetap harus ada peristiwa kekerasan seksual, maka justru saya memandang besar kemungkinan mendiang Brigadir Yosualah yang menjadi korbannya, bukan pelakunya."

Sebagaimana diketahui, isu ini pernah diangkat oleh Kamaruddin yang mengaku mendapat info dari tim investigatornya.

Menurut Kamaruddin, Putri sejatinya menggoda Brigadir J, namun gagal lantaran sang ajudan menolak dan kabur.

Ia lantas disebut menelepon Ferdy Sambo dan kemudian menghasutnya untuk melakukan pembunuhan.

Baca juga: Kejanggalan Sikap Putri Candrawathi Mentahkan Isu Pelecehan, Reza Indragiri: Brigadir J Bukan Pelaku

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.11:

4 Bukti Pelecehan Putri Candrawathi

Sebelumnya, pengacara terdakwa Putri Candrawathi, Febri Diansyah mengungkap bukti terkait pelecehan yang dialami kliennya.

Dilansir TribunWow.com, terdapat empat bukti yang bisa membenarkan penuturan Putri bahwa ia dilecehkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Namun menurut Febri, fakta-fakta tersebut telah dihilangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan.

Baca juga: Colek Febri Diansyah? Candaan Putri Candrawathi seusai Sidang Kasus Brigadir J Disorot Pakar

Hal ini disayangkan oleh Febri karena bisa jadi keterangan yang hilang itu akan mengungkap fakta kasus.

"Untuk menemukan kebenaran tidak boleh ada fakta yang dihilangkan. Kami menemukan banyak sekali fakta yang dihilangkan, misalnya di Magelang," ucap Febri dikutip kanal YouTube tvOneNews, Kamis (21/10/2022).

"Setelah kami identifikasi di berkas yang ada, setidaknya kami klasifikasikan ada empat bukti dugaan kekerasan seksual itu," imbuhnya.

Menurut Febri, bukti pertama adalah pengakuan Putri sendiri yang sudah dimasukkan dalam berita acara pada 26 Agustus lalu.

Selain itu, terdapat hasil pemeriksaan psikologi forensik yang mencangkup seluruh tersangka dalam laporan tertanggal 6 September.

Salah satu adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Dalam adegan ini tampak Brigadir J duduk di lantai dan PC berbaring di kasur.
Salah satu adegan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Dalam adegan ini tampak Brigadir J duduk di lantai dan PC berbaring di kasur. (YouTube Kompastv)

Baca juga: Ancam Ungkap Aib Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Pengacara Brigadir J: Siapa Tahu Kena AIDS

"Satu, pernyataan Bu Putri sebagai korban kalau dari perspektif kekerasan seksual, itu sudah disampaikan di BAP pada 26 Agustus 2022," beber Febri.

"Kemudian ada hasil pemeriksaan psikologi forensik oleh tim yang punya keahlian untuk melakukan assessment psikologi forensik, bukan hanya terhadap Ibu Putri tapi terhadap seluruh tersangka dan saksi lain, itu laporannya 6 September 2022."

Lebih lanjut, Febri mengungkap bahwa bukti ketiga merupakan keterangan ahli yang mendukung pengakuan Putri.

Terakhir, peristiwa penemuan Putri yang tergeletak dengan keadaan pingsan ooleh sejumlah saksi.

"Bukti yang ketiga adalah keterangan ahli yang dituangkan di BAP pada September 22," ucap Febri.

"Yang keempat, ada yang disebut circumstantial evidence, persitiwa setelah di kamar itu ibu Putri ditemukan tergeletak dalam keadaan tidak sadar itu confirm dibeberapa saksi."

Febri mengatakan bahwa Putri dalam peristiwa tersebut ditemukan bersimbah keringat sebelum kemudian dibawa ke dalam kamar.

Hal ini bisa menunjukkan bisa mengonfirmasi kejadian pelecehan yang disebut terjadi sebelumnya.

"Apapun peristiwa yang terjadi di dalam kamar, di luar kamar ditemukan Ibu Putri tergeletak dan kemudian dalam keadaan setengah pingsan, keringatnya sampai basah, kemudian dibawa ke dalam kamar," pungkas Febri.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Polisi Tembak PolisiBrigadir JKamaruddin SimanjuntakFerdy SamboPutri CandrawathiBharada EReza Indragiri Amriel
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved