Pilpres 2024
Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Subianto, Berikut Hasil Survei Capres Litbang Kompas Terbaru
Persaingan antartokoh potensial capres yang kian sengit terekam dalam survei Litbang Kompas Oktober 2022.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sebagai partai yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies sebagai capres 2024, Nasdem sudah punya strategi memenangi kompetisi.
Namun, rumusan itu belum matang, karena Nasdem masih harus membangun koalisi dengan parpol lain.
Selain itu, pandangan tim internal Anies karena dia bukan kader Nasdem, juga mesti dipertimbangkan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, turunnya elektabilitas Prabowo menjadi masukan bagi Gerindra.
Namun, angka survei masih dinamis seiring masih jauhnya tanggal pendaftaran peserta Pilpres 2024, yakni Oktober 2023.
Ia meyakini derajat keterpilihan Prabowo akan naik pada waktunya karena saat ini Prabowo masih fokus menjalankan tugas sebagai menteri pertahanan.
Ia menambahkan, Gerindra dan Prabowo sudah berpengalaman mengikuti tiga kali kontestasi pilpres yang selalu sengit.
Menuju 2024, Gerindra juga terus bersiap diri karena persaingan diprediksi juga bakal ketat.
Salah satunya dengan memperkuat struktur partai, baik di tingkat pusat, daerah, maupun kabupaten/kota.
”Kami percaya, kekuatan kami ada di akar rumput, untuk itu kami perlu terus memperkuat struktur sampai ke tataran paling bawah. Kami harus bersiap menghadapi berapa pun nanti konstelasi pasangan capres-cawapres,” katanya.
Selain Ganjar, Prabowo, dan Anies, juga ada empat nama lain dengan elektabilitas di atas 2 persen, yakni Gubernur Jabar Ridwan Kamil (8,5 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (2,5), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (2,3), dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,2).
Dari empat nama itu, Ridwan Kamil mengalami lonjakan elektabilitas, dari 3,4 persen (Juni) menjadi 8,5 persen (Oktober).
Ridwan Kamil mengapresiasi hasil survei Kompas.
Selain mencerminkan dinamika masyarakat, itu juga menjadi bahan evaluasi kinerja baginya.
Namun, sejauh ini ia akan fokus menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Ia meyakini kerja optimal akan sejalan dengan efek elektoral yang didapat.