Terkini Daerah
Motif Rudolf Bunuh Teman Dekatnya, Icha Jadi Korban setelah Pelaku Sulit Menemui Target Utamanya
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, target utama pembunuhan yang direncanakan oleh Rudolf sebenarnya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Tubuh Icha kemudian dibopong ke dalam keranjang barang dorong (trolley) yang dipinjam dari pengelola apartemen.
Sejumlah rekaman CCTV menangkap gestur tenang dan senyuman di wajah Rudolf saat mendorong keranjang barang yang berisi jasad Icha.
Observasi Mental Rudolf
Reza Indragiri Amriel, psikolog forensik, mengatakan, pemeriksaan psikologis penting untuk mengobservasi motif dan perilaku dari Rudolf.
"Ada luapan emosi tertentu, mungkin marah, benci, sakit hati dendam. Tetapi tidak bisa disalurkan ke obyek atau target yang sesungguhnya,” kata Reza kepada harian Kompas, Minggu (24/10/2022).
Akibat tidak tersalurkannya emosi pada target, orang seperti Rudolf bisa melampiaskan ke target pengganti.
Dari kasus ini, Reza mendorong agar penegak hukum tetap obyektif dalam mengungkap perkara tersangka.
Obyektivitas ini termasuk dengan tidak mengidentifikasi pelaku dengan gangguan kepribadian atau perilaku tertentu, yang berujung membebaskan pelaku dari jerat pidana.
Penegakan hukum, menurut Reza, penting karena pelaku kekerasan di Indonesia banyak memakan korban.
Pusat Data Informasi Kriminalitas Nasional Polri di 2021 mencatat, dari 100.000 orang di Indonesia, 100 orang di antaranya menjadi korban kejahatan.
Ini berarti, dalam waktu 30 menit, ada satu peristiwa kejahatan di Indonesia yang memakan korban.
Data Statistik Kriminalitas Provinsi DKI Jakarta 2021 bahkan menunjukkan adanya peningkatan kasus kejahatan yang mengancam nyawa, dari 16 kasus di 2020 naik menjadi 22 kasus pada tahun berikutnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Membaca Isi Kepala Rudolf Tobing yang Tega Habisi Nyawa Teman Dekatnya dan Tetap Bisa Tersenyum..."