Polisi Tembak Polisi
Ferdy Sambo Menyesal Citra Polri Anjlok akibat Kasusnya, Pengacara: Tidak Bayangkan Konsekuensinya
Ferdy Sambo mengaku menyesal karena perbuatannya telah menciderai martabat kepolisian.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang membeberkan pengakuan terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut.
Dilansir TribunWow.com, pengacara Rasamala Aritonang mengatakan bahwa Ferdy Sambo merasa menyesal mendengar anjloknya kepercayaan publik pada Polri.
Karena itulah, eks Kadiv Propam itu siap jika Polri hendak mengajaknya berkolaborasi untuk mengembalikan martabat institusi.
Baca juga: Ferdy Sambo Siap Ungkap Informasi Penting dari Buku Hitamnya, Terkait Jaringan Mafia di Polri?
Sebagaimana diketahui, pukulan bertubi-tubi tengah mendera Polri hingga membuat citranya anjlok di mata masyarakat.
Apalagi ditambah kasus pembunuhan Brigadir J, tragedi Kanjuruhan, hingga penangkapan Kapolda Jatim Teddy Minahasa yang terkait jaringan narkoba.
Menurut Rasamala, Ferdy Sambo merasa prihatin dengan kondisi Polri yang sedikit banyak disebabkan olehnya.
"Pak Sambo itu dari awal sudah menyampaikan bahwa betapa menyesalnya beliau terhadap situasi keadaan hari ini," beber Rasamala dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (21/10/2022).
Menurut Rasamala, Ferdy Sambo tidak pernah membayangkan perbuatannya akan memberikan dampak yang sangat besar bagi Polri.
"Bahwa reputasi kepolisian menurun, kemudian bagaimana konsekuensi yang begitu luas, beliau menyampaikan bahwa tidak pernah membayangkan sedemikian beratnya konsekuensi itu."

Baca juga: Ancam Ungkap Aib Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Pengacara Brigadir J: Siapa Tahu Kena AIDS
Sebagai bentuk pertanggung jawaban, Ferdy Sambo pun bersedia menyumbangkan buah pikirannya untuk institusi.
Dengan pengalaman yang sudah diasah bertahun-tahun, Ferdy Sambo akan siap kapan saja dibutuhkan.
"Dalam kerangka itu, terhadap semua yang ia miliki, kemampuan, pengetahuan, pengalaman dia," kata Rasamala.
"Apabila memang itu dibutuhkan untuk memperbaiki situasi itu jika mungkin untuk dilakukan, beliau bersedia untuk itu."
"Hanya saja yang perlu dipikirkan adalah bagaimana caranya untuk menyampaikan itu."
Rasamala menekankan bahwa yang disampaikan Ferdy Sambo tersebut menunjukkan rasa cinta pada institusi Polri.
Mengingat lembaga itulah yang membesarkan namanya dan menjadi tempat pengabdian selama bertahun-tahun.
"Apa yang disampaikan beliau terlepas dari soal pidana yang sekarang yang dihadapi adalah kecintaannya terhadap institusi kepolisian di mana beliau sudah mengabdi di sana berpuluh-puluh tahun," pungkas Rasamala.
Baca juga: Bukan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Justru Pelaku Utama? Pengacara Brigadir J: Perannya Jelas
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 37.27:
Jokowi: Begitu Ada Peristiwa FS, Runyam Semua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan langsung kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya.
Dilansir TribunWow.com, instruksi tersebut disampaikan di hadapan ratusan aparat dari tingkat Kapolda, Kapolres, hingga pejabat tinggi Mabes Polri.
Dalam instruksinya, Jokowi menyinggung mengenai kepercayaan masyarakat pada Polri yang anjlok.
Terutama setelah kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang diinisiasi Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo (FS) mencuat ke media.
Baca juga: Kepercayaan Publik Anjlok, Kapolri Ungkap Arahan Jokowi untuk Reformasi Polri: Tegas dan Jelas
"Begitu ada peristiwa FS, runyam semuanya dan jatuh ke angka paling rendah, dulu dibandingkan institusi penegak hukum yang lain tertinggi, sekarang saudara-saudara harus tahu menjadi terendah," kata Jokowi dikutip kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).
"Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras."
Pada bulan November 2021, menurut Jokowi, tingkat kepercayaan masyarakat ke Polri sangat tinggi mencapai 80,2 persen.
Namun, kini tingkat kepercayaan masyarakat tersebut telah anjlok hingga hampir 30 persen.

Baca juga: Kasus Sambo hingga Teddy Minahasa Jadi Bukti Ketegasan Kapolri, Disebut Momentum Bersih-bersih Polri
"Sekarang, kemarin Agustus berada di 54 persen. Jatuh, terus terang itu rendah sekali," ucap Jokowi.
"Itulah pekerjaan berat yang saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini."
Sebagaimana diketahui, Presiden telah memanggil jajaran anggota Polri dari Kapolres, kapolda hingga perwira tinggi dengan jabatan strategis.
Ratusan aparat tersebut dikumpulkan di Istana Negara Jakarta untuk mendapat arahan langsung setelah sejumlah kasus yang melibatkan anggota kepolisian menjadi sorotan masyarakat.
Adapun para aparat tersebut datang tanpa diizinkan membawa senjata maupun ponsel, dan hanya boleh memegang buku catatan atau pulpen.(TribunWow.com)