Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Sebut Iran Terbukti Bantu Rusia Perangi Ukraina, Kirim Pakar Militer hingga Teknisi ke Krimea
AS menyebut Iran telah terbukti membantu Rusia memerangi Ukraina dengan cara mengirimkan ahli militer hingga teknisi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut terdapat bukti nyata keterlibatan Iran membantu Rusia memerangi Ukraina.
AS menyoroti bagaimana Iran telah mengirimkan ahli militer hingga teknisi untuk membantu Rusia melancarkan serangan ke Ukraina menggunakan drone yang sempat terjadi pada Senin (17/10/2022) kemarin.
Dikutip TribunWow dari bbc, buntut dari dugaan keterlibatan Iran, kini Inggris telah mengeluarkan sanksi yang dikenakan kepada sejumlah individu dan pebisnis Iran.
Baca juga: Bersiap Krisis Energi akibat Serangan Rusia, Warga Ukrainia Diminta Cas Semua Barang Elektronik
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby menyebut para ahli militer dan teknisi Iran dikirim ke Krimea untuk membantu Rusia.
"Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan, dan melalui penyediaan senjata yang berdampak pada warga dan infrastruktur sipil di Ukraina," ungkap Kirby.
Kirby menyatakan, AS berniat untuk membuka keterlibatan Iran dalam membantu Rusia memerangi Ukraina.
Sebagai informasi, drone yang digunakan oleh Rusia dalam serangan sejak Senin kemarin adalah drone buatan Iran tipe Shahed-136.
Drone ini juga dijuluki drone kamikaze karena hancur setelah melakukan serangan.
AS mendapat informasi Iran mengirimkan ratusan drone ini ke Rusia namun Iran membantah tudingan AS.
Dilaporkan Al Jazeera, Selasa (18/10/2022), Ukraina telah melaporkan rentetan serangan udara oleh Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Tentara Ukraina melepaskan tembakan ke udara dalam upaya untuk menembak jatuh drone setelah ledakan mengguncang ibu kota pada Senin pagi.
Sebuah roket anti-pesawat terlihat melesat ke langit pagi, diikuti oleh ledakan dan nyala api oranye, saat penduduk berlomba-lomba mencari perlindungan.
Setidaknya empat orang, termasuk pasangan yang sedang hamil, tewas pada Senin pagi setelah sebuah pesawat tak berawak menghantam sebuah gedung apartemen di ibukota Ukraina, Kyiv.
Serangan itu juga mematikan aliran listrik ke ratusan kota dan desa.
Baca juga: Komandan Baru Rusia Sebut Pasukan Moskwa Tertekan di Ukraina Selatan: Situasi Tegang dan Sulit
