Konflik Rusia Vs Ukraina
Mulai Terdesak, Putin Umumkan Darurat Militer pada 4 Wilayah Jajahan Rusia di Ukraina, Apa Isinya?
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan darurat militer di wilayah Ukraina yang sudah dianeksasi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Dituliskan pula bahwa Rusia dapat mengambil 'langkah-langkah lain' di bawah darurat militer yang ada jika perlu, termasuk 'pembatasan hak dan kebebasan' yang tidak ditentukan dan 'kewajiban tambahan' serta mobilisasi umum atau sebagian.
Sementara itu, wilayah Krasnodar, Belgorod, Bryansk, Voronezh, Kursk dan Rostov Rusia, serta semenanjung Krimea yang dianeksasi, harus meningkatkan keamanan mereka.
Wilayah tersebut harus menerapkan rezim masuk khusus dan membatasi pergerakan kendaraan melintasi perbatasan mereka.
Daerah-daerah tersebut juga memiliki kewenangan untuk mengevakuasi sementara warga ke wilayah yang lebih aman.
Konstitusi Rusia memberi presiden kekuasaan untuk menyatakan darurat militer dalam hal agresi terhadap Federasi Rusia atau ancaman langsung agresi.
Baca juga: Umbar Foto Mayat Pasukan Putin, Tim Sosmed Ukraina Sebut Aksinya Justru Buat Rusia Makin Solid
Komandan Rusia Akui Kewalahan Hadapi Ukraina
Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina mengatakan situasi di wilayah Kherson telah menjadi sangat sulit.
Dilansir TribunWow.com, disebutkan bahwa pasukan Ukraina telah maju dengan serangan gencar untuk merebut kembali wilayah selatan dan timur negara itu.
Sementara Rusia sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipil setelah berminggu-minggu mencaplok daerah tersebut.
Baca juga: Tarik Mundur Warga Sipil dari Kherson, Rusia Akui Konflik Lawan Ukraina Sedang Memanas
Dilaporkan Al Jazeera, Rabu (19/10/2022), Sergei Surovikin, seorang jenderal angkatan udara Rusia yang ditunjuk pada 10 Oktober untuk memimpin invasi, mengatakan situasi di Kherson sangat sulit bagi warga sipil dan tentara Rusia.
"Tentara Rusia di atas segalanya akan memastikan evakuasi yang aman dari penduduk Kherson," kata Surovikin kepada televisi pemerintah Rossiya 24.
"Musuh tidak mengabaikan upayanya untuk menyerang posisi pasukan Rusia," tambahnya.
Pasukan Rusia di wilayah tersebut telah didesak mundur antara 20 dan 30 kilometer dalam beberapa minggu terakhir.
Akibatnya, tentara Presiden Rusia Vladimir Putin berisiko terjepit di tepi barat sepanjang 2.200 kilometer Sungai Dnieper yang membelah Ukraina.
Surovikin mengatakan posisi Rusia di kota Kupiansk dan Lyman di Ukraina timur dan daerah Kherson utara antara Mykolaiv dan Kryvyi Rih terus-menerus diserang.