Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Beda Sikap pada Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Menitikkan Air Mata saat Bharada E Meminta Maaf

Keluarga Brigadir J menunjukkan sikap berbeda mendengar permohonan maaf Bharada E jika dibandingkan dengan Ferdy Sambo.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNJAMBI/DANANG NOPRIANTO
Orangtua Brigadir Yosua alias Brigadir J, Samuel Hutabarat (kiri) dan Rosti Simanjuntak. Terbaru, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak menanggapi persidangan perdana Bharada E, Selasa (18/10/2022). 

Ia menilai sang jenderal hanya berpura-pura demi mendapatkan simpati masyarakat.

"Kalau permintaan maaf itu cuma mau cari perhatian ke publik dan kejaksaan, simpati dari orang banyak, permintaan maafnya juga tidak tulus agar hukumannya bisa diringankan," ujar Roslin, dikutip dari TribunJambi.com, Senin (10/10/2022).

Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak mengatakan keluarganya ingin berangkat ke Jakarta agar bisa melihat langsung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Jumat (26/8/2022).
Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak (kiri) bersama saudaranya, Rohani Simanjuntak, mengatakan keluarganya ingin berangkat ke Jakarta agar bisa melihat langsung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Jumat (26/8/2022). Terbaru, Rosti dan Roslin tak mau menerima permintaan maaf Ferdy Sambo. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J, Ferdy Sambo: Saya Lakukan Ini Karena Kecintaan Saya Kepada Istri

Pada kesempatan itu, Ferdy Sambo ngotot menyebut Putri sebagai korban Brigadir J.

Ia menilai sang istri tak pantas ikut menjadi tersangka karena semua kesalahan ada pada dirinya.

"Istrinya korban dia, tapi ya tetap bersalah dan kenapa mau mengikuti skenarionya," nilai Roslin.

Seperti halnya Ferdy Sambo, Putri dianggap telah memfitnah Brigadir J dengan membuat laporan pelecehan palsu yang kemudian dipatahkan pihak berwajib.

"Itukan laporan palsu sama dengan fitnah, terpaksa dia ikut berbohong buat skenario jangan dibilang dia korban dia penjahat juga."

Senada dengan Roslin, saudarinya, Rohani Simanjuntak, merasa permohonan maaf Ferdy Sambo sudah sangat terlambat.

Karenanya, keluarga Brigadir J terang-terangan menolak untuk bisa berlapang hati memaafkan sang pembunuh.

"Maafnya beliau itu sudah terlambat bagi keluarga, kami belum bisa menerimanya," ungkap Rohani.

Ketika jasad Brigadir J diantar ke rumah, keluarga sudah menanti-nanti kedatangan Ferdy Sambo dan istri untuk hadir mengucapkan bela sungkawa.

Namun keduanya tak juga datang dan justru mencoreng nama baik Brigadir J dan menyakiti keluarga dengan rekayasa dan laporan palsu.

"Kami sebenarnya dari awal kami meminta ibu Putri dan Ferdy Sambo datang mengantarkan anak kami dan mereka datang ke sungai Bahar untuk bela sungkawa tapi sampai 3 bulan tidak ada maaf dan bela sungkawa," sesal Rohani.

"Selama ini kami sudah serahkan ke Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebagai ajudan biar anak kami mengabdi di negara tapi tewas di tangan dia."

Rohani juga melihat tak ada rasa penyesalan dari ekspresi wajah Ferdy Sambo.

Halaman
1234
Tags:
Ferdy SamboBharada EBrigadir JPembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved