Polisi Tembak Polisi
Kompak Bantah Pengakuan Terbaru FS, Pengacara Brigadir J dan Bharada E Sorot Perintah hingga Emosi
Pengacara Brigadir J dan Bharada E kompak menyangkal pengakuan terbaru Ferdy Sambo yang diberikan jelang digelarnya persidangan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Manuver tak terduga dilakukan oleh eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang tiba-tiba mengubah keterangannya terkait pembunuhan Brigadir J.
Ferdy Sambo meralat pengakuanya menjelang digelarnya persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Dilansir TribunWow, pengakuan terbaru Ferdy Sambo ini telah dibantah baik oleh pengacara Brigadir J maupun Bharada E:
Baca juga: Kasus Sambo hingga Teddy Minahasa Jadi Bukti Ketegasan Kapolri, Disebut Momentum Bersih-bersih Polri
Mau Main Badminton seusai Histeris
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, tertawa mendengar pernyataan pihak Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, pengacara Martin Lukas Simanjuntak mengaku tak habis pikir dengan kronologi yang dibeberkan pengacara Ferdy Sambo, Febri Diansyah.
Pasalnya, disebutkan bahwa Ferdy Sambo justru hendak bermain bulu tangkis atau badminton setelah mendengar istrinya, Putri Candrawathi alias PC dilecehkan.
Baca juga: Semakin Sudutkan Bharada E, Ferdy Sambo Sakit Hati Ditolak LPSK Jadi JC Kasus Brigadir J?
Mengatakan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (13/10/2022), Martin tertawa.
Ia mengaku merasa geli dengan skenario yang dibeberkan pengacara Ferdy Sambo saat konferensi pers.
Dalam pernyataannya, Febri Diansyah menegaskan bahwa Ferdy Sambo tak merencanakan pembunuhan pada Brigadir J.
Disebutkan bahwa Ferdy Sambo hendak bermain badminton setelah dicurhati sang istri soal pelecehan yang disebut dilakukan oleh Brigadir J.

"Febri penasihat hukumnya Ferdy Sambo mengatakan bahwa setelah Ferdy Sambo menangis, marah, meluap-luap, lalu katanya si Ferdy Sambo ini ingin main badminton. Ini logika macam apa ini," ucap Martin sembari menepuk jidatnya dan tertawa.
"Orang yang lagi sedih, orang yang lagi marah, orang yang mendengar katanya istrinya dilecehkan tiba-tiba mau main badminton, enggak habis pikir saya, bagaimana dia membangun logika hukumnya gitu loh."
Menurutnya, narasi Ferdy Sambo hendak bermain bulu tangkis saat sedang murka terasa begitu janggal.
Alih-alih bermain badminton, orang yang merasa emosi biasanya lebih memilih menenangkan diri terlebih dahulu.
"Yang ada ingin menenangkan diri atau pun melakukan pencarian fakta terhadap hal yang mengganjal yang dia ketahui," tambahnya.
Kembali, Martin menuturkan kejanggalan dari pembelaan Febri Diansyah terhadap Ferdy Sambo.
Disebutkan saat Ferdy Sambo menggiring Brigadir J ke TKP di Duren Tiga, ia sudah membawa pistol dan sarung tangan.
Hal ini tentu tak sejalan dengan skenario sebelumnya bahwa Ferdy Sambo akan bermain badminton.
"Ada lagi yang lebih lucu, ketika ingin main badminton, pada saat mereka akan mengarahkan Brigadir Yosua ini ke Duren Tiga, orang yang mau main badminton, tapi bukan membawa raket, justru membawa senjata HS milik Yosua dan menggunakan sarung tangan," beber Martin.
"Setahu saya kalau main badminton itu pakai raket sama kok, bukan pakai sarung tangan sama tembakan, itu mau latihan nembak."
"Ini sangat menggelikan, ini layaknya tayangan komedi tengah malam, jadi sangat tidak mendidik dan saya pun sangat-sangat geli mendengar statement mereka ini," tandasnya.
Bharada E Bantah Diperintah Menghajar
Ronny Talapessy, pengacara tersangka Richard Eliezer alias Bharada E menanggapi santai pernyataan tersangka Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, Ferdy Sambo membantah telah memerintah Bharada E untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Alih-alih, Ferdy Sambo mengaku hanya menyuruh untuk menghajar sementara Bharada E justru melakukan penembakan.

Baca juga: Ini Nasib Sidang Kasus Brigadir J jika Motif Pelecehan Seksual yang Diakui Ferdy Sambo Terbukti
Pengakuan tersebut dinilai memberatkan Bharada E yang dituding memiliki inisiatif untuk membunuh rekan sesama ajudan.
Melalui tayangan di kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (13/10/2022), Ronny mengatakan pihaknya sudah mengetahui dan memprediksi mengenai hal tersebut.
Pasalnya, saat rekonstruksi di TKP, Ferdy Sambo membantah telah melakukan 38 adegan yang diduga terjadi.
"Kami sudah enggak kaget ya, karena di rekonstruksi yang kemarin saja memang kita sudah lihat bahwa saudara FS tidak mengakui adegan-adegan di rekonstruksi kemarin," ujar Ronny sembari tersenyum.
"Catatan saya kemarin ada sekitar 38 adegan rekonstruksi yang dibantah sama saudara FS."
Ronny mengingatkan bahwa Bharada E merupakan justice collaborator atau saksi tersangka yang telah dipercaya LPSK.
Pengakuannya telah membuka skenario kasus yang awalnya disebut sebagai aksi tembak-menembak antara rekan sesama polisi tersebut.
"Yang membuka terang kasus ini adalah Richard Eliezer,kemudian BAP yang lainnya mengikuti dengan alat bukti," ujar Ronny.
Ia kemudian menolak perkataan pengacara Ferdy Sambo, Febri Diansyah yang menyebut kliennya hanya memerintahkan Bharada E untuk menghajar dan bukannya menembak.
Ronny juga menegaskan bahwa pernyataan jujur Bharada E merupakan hasil kerja tim khusus Kapolri dan bukannya ajakan Ferdy Sambo.
"Perintah yang disampaikan pada klien saya bukanlah hajar, tetapi perintah menembak, ini catatan pertama," tegas Ronny.
"Yang kedua, keterbukaan klien saya adalah kerja dari Timsus Penyidik, bukan karena ajakan dari saudara FS untuk terbuka."
"Kalau kita flashback lagi di kasus ini, mungkin publik akan tahu siapa yang sebenarnya jujur siapa sebenarnya yang tidak jujur," kekehnya. (TribunWow.com/Anung/Via)