Konflik Rusia Vs Ukraina
Warga Rusia Pro Perang Rayakan Serangan Misil ke Ukraina, Ada yang Joget hingga Kadyrov Ngaku Senang
Warga Rusia yang pro akan konflik di Ukraina merayakan serangan misil serentak Rusia yang menyasar sejumlah wilayah di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Adapun ledakan itu terjadi sekitar pukul 08.15 waktu setempat (05.15 GMT), dengan sirene serangan udara terdengar di ibukota Ukraina lebih dari satu jam sebelum ledakan.
BBC melaporkan rudal-rudal itu menghantam lebih banyak di daerah pusat daripada serangan Rusia di awal perang.
Rekaman langsung di BBC sebelumnya menunjukkan rudal melintasi langit sebelum menabrak sebuah gedung.

Baca juga: Rahasia Ukraina Terbongkar, Hacker Rusia Publikasikan Ribuan Identitas Agen Intelijen Kiev
Pejabat Ukraina melaporkan salah satu rudal jatuh di Jalan Vladimirsky, dekat kantor Zelensky.
Seorang juru bicara Layanan Darurat Negara mengatakan kepada penyiar publik Suspilne bahwa beberapa ledakan mengguncang ibukota Ukraina yang menyebabkan kematian dan cedera.
Lesia Vasylenko, anggota parlemen Ukraina, memposting foto di Twitter yang menunjukkan bahwa setidaknya satu ledakan terjadi di dekat gedung utama Universitas Nasional Kyiv di pusat Kyiv.
Layanan darurat di Kyiv mengatakan jumlah korban tidak diketahui, sementara tim penyelamat masih bekerja di berbagai lokasi.
Ledakan itu adalah yang pertama di ibu kota sejak berbulan-bulan invasi setelah fokus perang bergeser ke wilayah timur Ukraina.
Ledakan itu terjadi setelah serangan semalam di Dnipro dan Zaporizhzhia.
Dan insiden ini terjadi hanya sehari setelah Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme dengan meledakan Jembatan Krimea.
Jembatan Kerch sepanjang 12 mil rusak parah setelah sebuah truk dilaporkan meledak, menewaskan tiga orang.
Ledakan memalukan jembatan telah menyebabkan pejabat Rusia marah menyerukan pemogokan di kota-kota besar.
Para pejabat Barat percaya bahwa pemimpin Rusia sekarang akan membalas dendam atas ledakan itu dan khawatir terjadi perang nuklir.
Sebagai informasi, Putin tengah mendapat tekanan yang meningkat setelah mengalami serangkaian kemunduran militer dalam beberapa pekan terakhir.
Terlihat dari sikapnya yang terus merombak kepemimpinan militernya, menunjuk seorang jenderal baru untuk memimpin perang.
Pasalnya, ribuan tentara Rusia dilaporkan sudah mundur dari daerah garis depan di wilayah timur Luhansk dalam beberapa hari terakhir.(TribunWow.com/Anung/Via)