Tragedi Arema Vs Persebaya
Kengerian Video CCTV Pintu 13 setelah Arema FC Vs Persebaya, TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Miris Sekali
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) membeberkan temuan pada tragedi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) membeberkan temuan pada tragedi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022).
Melalui anggotanya bernama Nugroho Setiawan membeberkan video CCTV ketika terjadi tragedi Kanjuruhan yang merenggut 131 korban jiwa.
Tepatnya CCTV yang memperlihatkan situasi di pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang ternyata sangat mengerikan.

Baca juga: Transfer Mubazir PSS Sleman: Gaet Eks Pemain Persib dan Arema FC di Usia Senja, Kini Hiasi Bench
Dilansir TribunWow.com dari Bolasport.com pada Selasa (11/10/2022), Nugroho Setiawan menjelaskan adanya penumpukan pada pintu 13.
Hal tersebut tak lepas dari kepanikan pendukung Arema FC, Aremania pada gas air mata yang dilontarkan oleh petugas keamanan.
Otomatis banyak Aremania yang ingin menghindari kericuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, dan gas air mata.
Namun ternyata pintu 13 Stadion Kanjuruhan ternyata tidak terbuka lebar.
Hingga membuat Aremania berdesak-desakan untuk berusaha keluar dari Stadion Kanjuruhan.
"Saya sudah melihat rekaman CCTV kejadian, khususnya Pintu 13. Itu mengerikan sekali. Jadi, situasinya adalah pintu sudah terbuka, tetapi sangat kecil," ucap Nugroho Setiawan.
"Pintu itu seharusnya digunakan untuk jalur masuk penonton. Namun, dijadikan pintu keluar. Situasinya adalah orang-orang ketika itu berebut keluar," tambahnya.
Baca juga: Transfer Mubazir PSS Sleman: Gaet Eks Pemain Persib dan Arema FC di Usia Senja, Kini Hiasi Bench
Korban mulai berjatuhan karena kehabisan oksigen, terhimpit, terinjak-injak ditambah lagi gas air mata di pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
Seolah-olah pintu 13 menjadi kuburan massal karena menjadi titik lokasi paling banyak memakan korban jiwa.
Nugroho Setiawan sampai tak tega menyaksikan CCTV di pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
"Pada saat bersamaan, sebagian orang sudah jatuh, pingsan, terhimpit, terinjak, karena gas air mata," jelasnya.
"Miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan kehilangan nyawa. Itu terekam di CCTV," tandasnya.

Baca juga: Panpel Arema FC Temukan Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Bandingkan Efek Gas Air Mata Tahun 2018