Tragedi Arema Vs Persebaya
Penyebab Pintu Stadion Kanjuruhan Masih Ditutup setelah Laga Arema FC, Abdul Haris Punya Bukti CCTV
Abdul Haris membeberkan penyebab pintu Stadion Kanjuruhan masih ditutup saat kerusuhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya terjadi.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Lailatun Niqmah
Bukti CCTV dari Abdul Haris pun sudah diserahkan pada pihak kepolisian.
Selanjutnya, bukti CCTV akan menjadi materi penyelidikan tragedi Kanjuruhan.
"Selebihnya itu sudah masuk materi penyidikan, jadi biar ranahnya tim bagian hukum yang menyampaikan," kata Abdul Haris.

Baca juga: Jadi Tersangka, Ketua Panpel Arema Abdul Haris Menangis Kehilangan Ponakan Buntut Tragedi Kanjuruhan
KontraS Rasakan Kejanggalan
Penyelidikan tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022), dilakukan berbagai pihak.
Satu di antaranya adalah Komisi untuk Orang Hilang dan Tindakan Kekerasan (KontraS) mencari bukti-bukti tragedi Kanjuruhan yang merenggut 131 korban jiwa.
Sekjen Federasi KontraS Andi Irfan mengawali penyelidikan malam mencekam setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dari beberapa aspek.
Mulai dari aspek kekerasan dan kelalaian yang dilakukan oleh pihak keamanan Stadion Kanjuruhan.
Pihak kepolisian hingga saat ini sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan.
Dilansir TribunWow.com dari Surya Malang pada Jumat (7/10/2022), Andi Irfan mengungkapkan hal tersebut.
"Saat ini mencari bukti-bukti valid atas insiden di Stadion Kanjuruhan, apakah itu kekerasan, apakah itu bentuk kelalaian dari petugas," ucap Andi Irfan.
Andi Irfan lantas menyoroti pasal-pasal yang menjerat enam tersangka.
Menurut, Andi Irfan pasal yang menjerat keenam tersangka merupakan pasal kelalaian.
"Tanpa mengurangi apresiasi dari Polisi yang telah menetapkan tersangka, ini adalah bagian dari tindak pidana pasal 359-360. Itu merupakan pasar sopir," ujar Andi Irfan.
"Kalau kita nyetir di jalan, kemudian mundur gak sadar ya pasal itu yang dipakai," terangnya.
