Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky dan Elon Musk Terlibat Twitwar Buntut Polling Usulan Perdamaian untuk Ukraina dan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyindir pengusaha kenamaan Elon Musk buntut polling di Twitter.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pengusaha kenamaan Elon Musk telah memicu perselisihan online dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dilansir TribunWow.com, Elon Musk mengunggah cuitan berisi polling untuk meminta pengguna Twitter mempertimbangkan idenya dalam mengakhiri perang Rusia.
Menyoroti usulan Elon Musk yang kontroversial, Zelensky pun balas mengunggah cuitan yang juga berisi polling dengan menyebut nama sang taipan.
Baca juga: Pasukan Ukraina Menerobos Pertahanan Rusia di Selatan, Mulai Merangsek Maju Ambil Wilayah
Dikutip akun Twitter @elonmusk, Senin (3/10/2022) Elon Musk menyarankan referendum ulang yang diawasi PBB di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Hal ini sebagai tanggapan atas pemungutan suara sepihak oleh Rusia yang dikecam Kyiv dan pemerintah barat sebagai tindakan ilegal dan memaksa.
"Rusia harus pergi jika itu kehendak rakyat," tulis Elon Musk.
Kepala eksekutif Tesla tersebut juga menyarankan agar Krimea, yang direbut Moskow pada 2014, secara resmi diakui sebagai Rusia.
Selain itu ia juga menuntut keamanan pasokan air ke Krimea terjamin, dan Ukraina tetap netral tidak bergabung dengan NATO.
Elon Musk kemudian meminta pengguna Twitter untuk memilih ya atau tidak untuk idenya.
Cuitan itu sontak membuat marah warga Ukraina, hingga Zelensky menanggapi dengan jajak pendapatnya sendiri.
"@elonmusk mana yang lebih Anda sukai?," tulis Zelensky, menawarkan dua pilihan di mana satu yang mendukung Ukraina, atau mendukung Rusia.

Baca juga: Zelensky Resmi Daftarkan Keanggotaan Ukraina ke NATO Buntut Pencaplokan 4 Wilayahnya oleh Rusia
Turut menanggapi cuitan Elon Musk, pembantu presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak menyarankan rencana perdamaian yang menurutnya lebih baik.
Dalam rencana tersebut, Ukraina mengambil kembali wilayahnya termasuk Krimea, demiliterisasi dan denuklirisasi diberlakukan di Rusia, dan para penjahat perang menghadapi pengadilan internasional.
Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, menunjukkan reaksi yang lebih berani dan terang-terangan.
"Persetan adalah balasan saya yang sangat diplomatis kepada Anda @elonmusk," cuit Melnyk.