Pilpres 2024
Pakar Sebut NasDem Pilih Anies Jadi Capres 2024 karena Ganjar Masih Ngotot Bertahan di PDIP
Pakar melihat Anies menjadi pilihan akhir NasDem karena dua nama lainnya tidak memungkinkan untuk dimajukan sebagai capres 2024 dari NasDem.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pada awalnya Partai Nasional Demokrat (NasDem) sempat menyebutkan tiga nama yang akan dipilih sebagai calon presiden (capres) di 2024.
Kini NasDem telah mantap memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024 di NasDem ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dikutip TribunWow dari Kompastv, menurut pakar, Anies Baswedan adalah pilihan paling realistis bagi NasDem.
Baca juga: Siap Jadi Capres 2024 NasDem, Anies Baswedan Ungkap saat Diajak Surya Paloh: Memperbaiki yang Kurang
Analisis ini disampaikan oleh Direktur Poltracking Indonesia, Hanta Yuda.
Hanta menjelaskan bagaimana elektabilitas Jenderal Andika stagnan meski telah diumumkan sebagai bakal capres 2024 dari NasDem.
Selanjutnya Hanta menyoroti pergerakan Ganjar yang memberikan sinyal masih akan terus bertahan di PDIP.
"Ganjar juga tidak bergerak, masih berharap dengan partainya, berwarna merah," ujar Hanta.
"Bagi Partai NasDem memilih dua nama di luar Anies saya kira pilihan yang tidak tepat."
Hanta menyampaikan, Anies adalah pilihan paling tepat sebab Gubernur Ibu Kota tersebut masih belum terikat partai manapun dan memiliki elektabilitas yang tinggi.
Menurut Hanta, saat ini yang menjadi tugas NasDem adalah memikirkan bagaimana elektabilias Anies ke depannya.
Seperti yang diketahui masa jabatan Anies sebagai Gubernur Jakarta akan usai pada 16 Oktober nanti.
Pada Senin (3/10/2022), NasDem resmi mengusung Anies sebagai Capres 2024.
Pengumuman ini dilaksanakan jauh lebih cepat dari wacana awal yang disebut akan diumumkan pada 10 November 2022 mendatang.
Dikutip TribunWow dari YouTube Tribunnews, dalam konferensi pers, Ketum NasDem Surya Paloh menyatakan tidak ada alasan khusus mengapa pengumuman Anies sebagai capres dari NasDem dikebut begitu cepat.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Ada Prediksi Pemilu 2 Putaran jika Ganjar, Anies dan Prabowo Maju Bersama
"Sederhana," ujar Surya Paloh.
Surya Paloh menjelaskan, dirinya merasa hari Senin ini adalah hari yang baik.
Ia juga menyampaikan, di dalam internal Partai NasDem tidak memerlukan banyak birokrasi untuk mengambil keputusan.
Surya Paloh juga menegaskan tidak ada kaitannya antara pengumuman Anies sebagai capres dengan gerak-gerik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Mana kita tahu, karena yang saya tahu tidak ada kaitannya," kata Surya Paloh.
"Semua berjalan masing-masing," jelas Surya Paloh.
Terkait koalisi, nantinya Surya Paloh akan mempertimbangkan beberapa hal dari para parpol yang akan membentuk koalisi dengannya.
Sebelumnya diberitakan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih terus merajai hasil survei.
Dilansir TribunWow.com, ketiganya saling susul-menyusul sama kuat di sejumlah survei yang digelar lembaga-lembaga.
Karenanya, muncul spekulasi akan diadakannya pemilu putaran kedua lantaran tiga tokoh tersebut sama-sama kuat.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Jika Gubernur Jateng Tak Dicalonkan PDIP, Relawan akan Pindah ke Prabowo
Sebagaimana diketahui, Ganjar masuk dalam peringkat satu calon capres versi hasil survei oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Dalam simulasi pemilihan 14 nama, Ganjar Pranowo menduduki peringkat tertinggi dengan suara 25,9 persen.
Setelah Ganjar, Prabowo menyusul dengan suara 19,2 persen, kemudian Anies 18,1 persen dan Ridwan Kamil 16,2 persen.
Ketika dilakukan simulasi 3 nama, Ganjar masih berada di puncak dengan elektabilitas 33,3 persen, disusul Prabowo 27,5 persen dan Anies 25,7 persen.
"Kalau kita asumsikan tiga ini maju dengan kompetisi yang ketat, itu tidak ada calon yang dominan," kata Arya Fernandes, kepala departemen politik dan perubahan sosila CSIS, dikutip kanal YouTube tvOneNews, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Survei Membuktikan Ganjar Makin Populer Jadi Capres 2024 saat Dikucilkan PDIP
Dalam simulasi pemilu yang digelar lembaganya, Arya menilai jika Ganjar, Anies, dan Prabowo maju bebarengan bersaing sebagai presiden, maka akan diadakan pemilu putaran kedua.
Hal ini sesuai dengan titah konstitusi di mana capres dengan suara mencapai 50 persen akan keluar sebagai Presiden.
"Jadi tidak ada calon yang mendapat suara di atas 50 persen. Sehingga secara konstitusi, ketika tidak ada calon yang mendapat 50 persen, tentu proses akan dilaksanakan dalam putaran kedua."(TribunWow.com/Anung/Via)