Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kadyrov Nekat Kirim 3 Anaknya Perang ke Ukraina, Diklaim Sudah Terlatih Tak Kalah dari Tentara Rusia

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov berencana akan mengirim ketiga anaknya untuk ikut bertempur di medan perang Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Telegram @RKadyrov_95
Ketiga anak remaja pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (Dari kiri ke kanan) Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14) Kadyrov. 

TRIBUNWOW.COM - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengaku akan mengirim ketiga putranya yang masih remaja ke garis depan untuk berperang di Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, padahal sebelumnya, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu sempat menegur para pemimpin militer Moskow atas serangkaian kekalahan di medan perang.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (3/10/2022), Ramzan Kadyrov yang memimpin pasukan pribadi yang bertempur di Ukraina, sebelumnya mengkritik rekan sejawatnya dari Rusia.

Baca juga: Sebut Putin Biang Kerok Kekalahan di Ukraina, Pensiunan Tentara Rusia: Kita Tidak Bisa Menang

Ia menuntut agar komandan pasukan Rusia di Ukraina timur dilucuti medalinya dan dikirim ke garis depan untuk berperang.

Dia menyindir Kolonel Jenderal Aleksandr Lapin, dengan menyebutnya orang yang biasa-biasa saja.

Diketahui, pemimpin Chechnya itu telah meningkatkan kritiknya untuk kepala militer sejak penarikan pasukan Rusia dari kota penting Lyman di Ukraina timur.

Adapun melalui aplikasi perpesanan Telegram, Ramzan Kadyrov memposting video anak-anaknya, Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14), tengah menembakkan senjata.

Ia menulis bahwa mereka akan segera ambil bagian paling sulit dari jalur konflik.

Kadyrov mengatakan para remaja itu telah dilatih untuk bertempur sejak masih kecil dan bersikeras dia tidak sedang bercanda.

"Saatnya membuktikan diri dalam pertarungan nyata, saya hanya bisa menyambut keinginan ini," kata Kadyrov.

Pimpinan Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, membawa anaknya, Adam (14) ke medan perang di Mariupol, Ukraina, Selasa (29/3/2022). Ramzan mengajak Adam menengok pasukan Chechnya yang terluka setelah membantu Rusia menginvasi Urkaina.
Pimpinan Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, membawa anaknya, Adam (14) ke medan perang di Mariupol, Ukraina, Selasa (29/3/2022). Ramzan mengajak Adam menengok pasukan Chechnya yang terluka setelah membantu Rusia menginvasi Urkaina. (Capture Video Daily Mail UK)

Baca juga: 15 Tahun Berkuasa, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Umumkan Ingin Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Video tersebut menunjukkan anak laki-laki dalam pakaian kamuflase dan kacamata hitam, berada di tank dengan senjata diikatkan ke pinggang mereka.

Para remaja itu menembak peluncur roket dan senapan mesin sembari terkadang tersenyum saat memotret atau mengacungkan jempol.

Kadyrov telah menjadi salah satu pendukung Rusia yang paling vokal dan invasinya ke Ukraina

Dia juga menyarankan Rusia harus mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir taktis kecil.

Kremlin pada hari Senin menolak seruannya untuk menggunakan senjata nuklir berdaya rendah di Ukraina.

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov, telah menanggapi pernyataan Kadyrov tersebut.

"Ini adalah momen yang sangat emosional. Kepala daerah berhak menyampaikan pendapatnya. Bahkan pada saat-saat sulit, emosi tetap harus dikecualikan dari penilaian apa pun," kata Peskov.

Meski demikian, Peskov memuji kontribusi heroik pemimpin Chechnya tersebut dalam operasi militer di Ukraina.

Baca juga: Video Parodi Zelensky Diunggah Kadyrov, Presiden Ukraina Ditampilkan Konyol dan Gemetar Ketakutan

Kadyrov Murka Salahkan Tentara Rusia

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, telah mengkritik kinerja tentara Rusia.

Dilansir TribunWow.com, ia mempermasalahkan direbutnya kota Izyum pada akhir pekan oleh pasukan Ukraina.

Pasalnya, kota ini diketahui merupakan pusat pasokan penting di provinsi Kharkiv timur Ukraina.

Baca juga: Rusia Tuding Barat Manfaatkan Ukraina untuk Berkonspirasi Melakukan Skema Korupsi Global

Dalam pesan suara berdurasi 11 menit yang diposting ke aplikasi perpesanan Telegram pada hari Sabtu, dia memberikan keterangan.

"Jika hari ini atau besok perubahan tidak dilakukan dalam pelaksanaan operasi militer khusus, saya akan terpaksa pergi ke pimpinan negara untuk menjelaskan kepada mereka situasi di lapangan," kata Kadyrov dikutip Al Jazeera, Minggu (11/9/2022).

"Saya bukan ahli strategi seperti yang ada di kementerian pertahanan. Tetapi jelas bahwa kesalahan telah dibuat. Saya pikir mereka akan menarik beberapa kesimpulan."

Ia menambahkan bahwa semua wilayah pemukiman akan kembali ke kendali Rusia.

Tentara Ukraina menceritakan bagaimana mereka merebut Balakleya, Kharkiv dari kekuasaan pasukan militer Rusia.
Tentara Ukraina menceritakan bagaimana mereka merebut Balakleya, Kharkiv dari kekuasaan pasukan militer Rusia. (YouTube The Telegraph)

Baca juga: Zelensky Unggah CCTV Detik-detik Ledakan Dahsyat Gedung Kebudayaan Kharkiv yang Dibom Rusia

"Kami memiliki orang-orang kami di luar sana, para pejuang dipersiapkan secara khusus untuk situasi seperti itu. 10.000 lebih pejuang siap untuk bergabung dengan mereka. Kami akan mencapai Odesa dalam waktu dekat," tegas Kadyrov.

Kritik itu muncul setelah kepemimpinan tentara Rusia tampaknya lengah oleh serangan balik Ukraina di timur laut.

Nasionalis Rusia menyerukan agar Putin membuat perubahan segera untuk memastikan kemenangan akhir dalam perang Ukraina, sehari setelah Moskow dipaksa untuk meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.

Jatuhnya Izyum dengan cepat adalah kekalahan militer terburuk Rusia sejak pasukannya dipaksa mundur dari ibukota Ukraina, Kyiv, pada Maret.

Ketika kekalahan terjadi, kementerian pertahanan Rusia pada hari Jumat memposting rekaman video dari pasukan yang dikirim ke wilayah Kharkiv.

Kemudian pada hari Minggu, kementerian pertahanan mengatakan pasukan Rusia telah menyerang posisi Ukraina di wilayah tersebut dengan pasukan udara, rudal dan artileri.

Serangan Kejutan Ukraina Sukses di Kharkiv

Ukraina meluncurkan serangan balasan yang mengejutkan dalam minggu ini untuk merebut kembali wilayah dari pasukan Rusia.

Dilansir TribunWow.com, serangan tersebut berhasil memberikan euntungan secepat kilat di timur negara itu.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Minggu (10/9/2022), militer Ukraina sehari sebelumnya mengatakan bahwa mereka memasuki kota Kupiansk di Ukraina timur.

Baca juga: Ukraina Berencana Lawan Balik, Rusia Kini Gencarkan Serangan di Kharkiv hingga Odesa

Diketahui, kota ini merupakan pusat pasokan utama yang dipegang oleh pasukan Rusia selama beberapa bulan.

Kyiv juga melaporkan keberhasilan medan perang di utara dan selatan negara itu.

Pasukan khusus Ukraina menerbitkan gambar di media sosial, yang menurut mereka menunjukkan perwira mereka ketika di Kupiansk.

Foto-foto itu menunjukkan beberapa tentara berpakaian kamuflase yang membawa senjata otomatis berkumpul di sekitar kendaraan lapis baja.

Seorang pejabat regional secara terpisah memposting gambar pasukan Ukraina dan menulis "Kupiansk adalah Ukraina".

Dengan ini, Ukraina diklaim telah membuat kemajuan pesat di wilayah timur laut Kharkiv, mendesak jauh ke dalam garis invasi Rusia.

"Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 1.000 kilometer persegi wilayah Ukraina telah dibebaskan dari penjajah," kata Oleksandr Shtupun, juru bicara militer Ukraina.

"Unit-unit itu menyusupkan diri mereka sendiri ke dalam pertahanan musuh hingga 50 km ke dalam. Lebih dari 30 pemukiman yang sementara ditempati oleh penjajah Rusia di wilayah Kharkiv telah dibebaskan atau dikendalikan."

Pasukan Ukraina juga maju ke Izyum, sebuah kota dengan populasi pra-perang sekitar 45.000, yang telah berfungsi sebagai lokasi penting untuk operasi militer Rusia.

"Keberhasilan Ukraina di jalur Kharkiv-Izyum menciptakan celah dalam ruang informasi Rusia dan mengikis kepercayaan pada komando Rusia ke tingkat yang tidak terlihat sejak penyeberangan sungai Rusia yang gagal pada pertengahan Mei,” kata lembaga think-tank Institute yang berbasis di AS.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Ramzan KadyrovRusiaUkrainaVladimir PutinChechnya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved