Tragedi Arema Vs Persebaya
Berita Ridwan Kamil: Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Bendera Setengah Tiang Berkibar di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginisiasi aksi bela sungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut berkomentar soal meninggalnya 125 orang dalam pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Dalam pertandingan ini, Ridwan Kamil menyoroti jadwal pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya yang diselenggarakan pada malam hari.
Dikutip TribunWow dari Instagram @ridwankamil, Ridwan Kamil meminta kepada seluruh pihak untuk berkaca dari tragedi ini, termasuk penyelenggara.
Baca juga: Arema FC Jadi Sorotan, Media Asing Beritakan 120 Suporter Bola Terbunuh di Kanjuruhan
Ridwan Kamil menyindir soal pertandingan sepak bola yang selalu digelar pada malam hari.
Selain itu Ridwan Kamil juga berpesan pentingnya legowo dalam menerima hasil pertandingan baik itu kalah atau menang.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Ridwan Kamil:
"TURUT BERDUKA CITA,
Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.
Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll.
Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari.
Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun."
Baca juga: Manajemen Arema FC Beri Santunan dan Buka Crisis Center untuk Korban Kerusuhan di Laga Vs Persebaya

Terinjak-injak dan sesak napas sementara ini disebut sebagai penyebab utama tewasnya 125 orang di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
Dalam kerusuhan ini pihak kepolisian mengakui telah menggunakan tembakan gas air mata untuk mengurai kerusuhan.
Dikutip TribunWow dari Kompas, pihak kepolisian menegaskan tembakan gas air mata digunakan untuk mencegah oknum suporter bertindak anarkis.
Terkait sesak napas, pihak kepolisian menyebut hal tersebut terjadi karena penumpukan penonton di satu pintu stadion.
"Para suporter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," ungkap Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.(TribunWow.com/Via/Anung)