Tragedi Arema Vs Persebaya
Berita Ridwan Kamil: Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Bendera Setengah Tiang Berkibar di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginisiasi aksi bela sungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh fasilitas dan gedung olahraga seluruh Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, tindakan ini dilakukan sebagai aksi bela sungkawa atas tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Sebagaimana diketahui, kerusuhan pecah antara suporter dan aparat di laga Arema FC Vs Persebaya malam itu.
Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Berempati Ucap Duka Bagi Orangtua yang Kehilangan Anak dalam Tragedi Kanjuruhan
Korban pun berjatuhan hingga total 125 jiwa melayang dan sekitar 300 orang lainnya dalam kondisi luka-luka.
Tragedi ini pun memicu keprihatinan dari seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Turut berduka atas kejadian tersebut, Ridwan Kamil pun menginstruksikan dikibarkannya bendera setengah tiang di seluruh fasilitas olahraga di Jawa Barat.

Baca juga: Anak dan Suami Tewas di Kanjuruhan, Ibu Ini Sebut Pintu Keluar Ditutup agar Penonton Tertib
Hal ini dibagikan melalui akun Instagram pribadi sang Gubernur, @ridwankamil, Selasa (4/10/2022).
Diperlihatkan tayangan berisi foto-foto tempat bendera setengah tiang tersebut dipasang.
Di antaranya pada kantor Dinas Pemuda dan Olahraga seluruh Jawa Barat, beberapa sekolah dasar, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, sejumlah lapangan termasuk di Stadion Bandung Lautan Api.
"BENDERA SETENGAH TIANG ,
Sebagai rasa duka mendalam dari masyarakat Jawa Barat untuk para korban peristiwa Stadion Kanjuruhan.
Saya sudah memerintahkan agar dinaikkan bendera setengah tiang di seluruh fasilitas/ gedung olahraga se Jawa Barat selama 1 minggu ke depan.
Doa dan salam sayang untuk semua keluarga yang ditinggalkan, juga untuk Klub Sepakbola Arema dan Para suporter Aremania.
Semoga semua dari kita bisa menjadi bangsa yang lebih baik dalam menata peradaban olahraganya, khususnya sepak bola. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil: Jangan Selalu Kejar Rating
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut berkomentar soal meninggalnya 125 orang dalam pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Dalam pertandingan ini, Ridwan Kamil menyoroti jadwal pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya yang diselenggarakan pada malam hari.
Dikutip TribunWow dari Instagram @ridwankamil, Ridwan Kamil meminta kepada seluruh pihak untuk berkaca dari tragedi ini, termasuk penyelenggara.
Baca juga: Arema FC Jadi Sorotan, Media Asing Beritakan 120 Suporter Bola Terbunuh di Kanjuruhan
Ridwan Kamil menyindir soal pertandingan sepak bola yang selalu digelar pada malam hari.
Selain itu Ridwan Kamil juga berpesan pentingnya legowo dalam menerima hasil pertandingan baik itu kalah atau menang.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Ridwan Kamil:
"TURUT BERDUKA CITA,
Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.
Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll.
Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari.
Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun."
Baca juga: Manajemen Arema FC Beri Santunan dan Buka Crisis Center untuk Korban Kerusuhan di Laga Vs Persebaya

Terinjak-injak dan sesak napas sementara ini disebut sebagai penyebab utama tewasnya 125 orang di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam.
Dalam kerusuhan ini pihak kepolisian mengakui telah menggunakan tembakan gas air mata untuk mengurai kerusuhan.
Dikutip TribunWow dari Kompas, pihak kepolisian menegaskan tembakan gas air mata digunakan untuk mencegah oknum suporter bertindak anarkis.
Terkait sesak napas, pihak kepolisian menyebut hal tersebut terjadi karena penumpukan penonton di satu pintu stadion.
"Para suporter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," ungkap Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.(TribunWow.com/Via/Anung)