Tragedi Arema FC Vs Persebaya
Melihat Suporter Arema FC Meninggal Dalam Pelukan Pemainnya, Javier Roca: Saya Hancur Secara Mental
Javier Roca ungkap beberapa pemain Arema FC memeluk para Aremania yang telah meninggal dunia dalam insiden mengerikan di Stadion Kanjuruhan.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kami tidak pernah menyangka ini akan terjadi karena pemain memiliki hubungan yang bagus dengan para penggemar," kata Javier Roca.
"Saya pergi ke ruang ganti dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya melihat tragedi dalam stadion," ucapnya melanjutkan.
Selain itu, Javier Roca menyaksikan secara langsung para pemainnya yang turut membawa korban ke ruang ganti.
Bahkan, beberapa di antaranya membawa beberapa korban dengan keadaan telah meninggal dalam pelukan para pemain Arema FC.
"Para pemain lewat dengan membawa korban di tangan mereka. Yang paling mengerikan saat korban masuk (ke ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter," kata dia.
"Sekitar 20 orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ucapnya.

Abel Camara Ceritakan Kronologi Kejadian kepada Media Portugal
Striker asing Arema FC asal Portugal, Abel Camara, ceritakan kronologi mengerikannya melihat 8 orang tewas tepat di depan matanya kepada media Portugal seusai laga Singo Edan kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dilansir TribunWow.com, sosok Abel Camara melihat dengan mata kepalanya 8 orang meregang nyawa tepat di depan ruang ganti Arema FC.
Kronologi tersebut diceritakan oleh striker Arema FC, Abel Camara kepada media asing Portugal, Mias Futebol dalam wawancara langsungnya.
Striker keturunan Guinea Bissau itu menjelaskan dengan gamblang kronologi maut yang merenggang nyawa hingga per Senin (3/10/2022) mencapai 130 orang meninggal dunia.
Baca juga: Kisah Pilu Pasutri Meninggal Terinjak di Laga Arema Vs Persebaya, sang Anak Berusia 11 Tahun Selamat
Ia juga turut mengetahui gaungan suporter Aremania yang mengultimatum penggawa Arema FC untuk tak kalah kontra Persebaya jelang beberapa hari sebelum pertandingan.
Bahkan beberapa di antaranya menyebutkan, kalian (penggawa Arema FC-red) tak boleh kalah dari Persebaya Surabaya karena ini laga hidup dan mati.
Pada pertandingan, Abel Camara juga membeberkan kronologi kejadian yang bermula saat para pemain Arema FC meminta maaf kepada Aremania.
Beberapa Aremania malah memanjat pagar yang berimbas pada berlarinya para pemain Arema FC ke ruang ganti.