Tragedi Arema Vs Persebaya
Kesaksian soal Detik-detik Kerusuhan di Kanjuruhan: Tembakan Gas Air Mata Diarahkan ke Semua Tribun
Seorang penonton mengisahkan detik-detik kerusuhan seusai laga Arema FC vs Persebaya yang berubah menjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Editor: Rekarinta Vintoko
Di Inggris, peristiwa terinjak-injak di stadionn Hillsborough di Sheffield, menyebabkan 97 fans Liverpool meninggal dalam final Piala FA melawan Nottingham Forest.
Baca juga: Arema FC Berpotensi Terkena Hukuman FIFA, Timnas Indonesia dan Piala Dunia U-20 2023 Turut Serta?
PSSI Komunikasi dengan FIFA
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan organisasinya telah “berkomunikasi terus-menerus” dengan FIFA terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, dalam keterangan pers pada Minggu (02/10) siang.
“Pagi tadi kami sudah menyampaikan laporannya karena FIFA juga meminta laporan,” kata Yunus.
Sejauh ini, sebut dia, belum ada keputusan soal sanksi kepada PSSI atau Indonesia.
“FIFA dalam mengambil keputusan tidak terburu-buru. Bisa saja, kalau dipandang perlu, FIFA berkunjung ke Indonesia untuk melihat dan mendengarkan apa yang terjadi dalam Tragedi Kanjuruhan,” sebut Yunus.
Dalam kesempatan sama, Yunus juga mengatakan kejadian begitu cepat, sehingga pihak keamanan mengambil langkah tertentu - termasuk menembakkan gas air mata untuk mengendalikan massa.
“Sangat begitu cepat kejadian itu sehingga pihak keamanan mengambil langkah, yang tentu dari pihak keamanan telah dipikirkan dengan baik," sebutnya.
FIFA sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 170 nyawa ini.
Presiden Joko Widodo pada Minggu (02/10) memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk "mengusut tuntas kasus ini".
Mantan wali kota Solo ini juga telah memerintahkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali untuk "melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya."
Sementara ini, kata Presiden Jokowi, Liga 1 akan dihentikan sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraannya.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini, di masa yang akan datang," tambah Presiden Jokowi.
Presiden juga telah memerintahkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk memantau korban luka.
"Khusus pelayanan medis bagi korban, yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," kata presiden.