Breaking News:

Tragedi Arema Vs Persebaya

Akhirnya Buka Suara Insiden Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Presiden FIFA: Tragedi di Luar Pemahaman

Presiden FIFA Gianni Infantino menyoroti tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

SURYA/PURWANTO
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 127 orang meninggal, 2 di antaranya anggota polisi, Minggu (2/10/2022) 

Menurut Nico, penyebab jatuhnya korban jiwa adalah kehabisan oksigen karena saling berdesakan.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.

Hingga berita ini diturunkan, setidaknya ada 129 orang yang dikabarkan meninggal dunia, termasuk balita hingga salah seorang aparat kemanan.

Penggunaan oksigen untuk mencegah kericuhan Aremania oleh aparat keamanan menjadi sorotan.

Pasalnya, seusai regulasi dari FIFA, penggunaan gas air mata dilarang.

Dalam pasal 19 yang mengatur tentang keselamatan dan keamanan di Stadion menyebutkan, bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang digunakan untuk mengamankan massa.

"No fi rearms or “crowd control gas” shall be carried or used (Senjata api atau "gas pengendali massa" tidak boleh dibawa atau digunakan)," bunyi aturan FIFA yang tertuang pada pasal 19 terkait Stadium Safety dan Security.

(TribunWow.com)

Berita terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Arema FCPersebaya SurabayaFIFALiga 1 2022KerusuhanStadion Kanjuruhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved