Breaking News:

Terkini Nasional

Minta KPK Jangan Lembek, Moeldoko Ancam Kerahkan TNI Tangkap Lukas Enembe: Apa Boleh Buat

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengancam akan mengerahkan TNI jika Lukas Enembe tak juga memenuhi panggilan KPK.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/9/2022). Moeldoko tegas desak Lukas Enembe penuhi panggilan KPK. 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyoroti kasus dugaan korupsi dan penerimaan gratifikasi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe.

Dilansir TribunWow.com, Moeldoko menyayangkan sikap Lukas Enembe yang tak segera memenuhi panggilan KPK.

Bahkan, Moeldoko tak akan segan mengerahkan pasukan TNI untuk menjemput paksa Lukas Enembe.

Baca juga: Bukan Judi, Lukas Enembe Disebut Hanya Bermain Gim sekalian Berobat, MAKI Ungkap Daftar Perjalanan

Hal ini disampaikan Moeldoko dalam konferensi pers di Kantor Staf Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (29/10/2022).

Sebagaimana diketahui, Lukas Enembe telah dua kali mangkir panggilan KPK.

Tim pengacaranya menekankan bahwa sang gubernur saat ini sedang dalam kondisi sakit parah.

Namun, pihaknya tak memberikan tanggapan ketika KPK hendak melakukan pemeriksaan mandiri dengan menggandeng IDI.

Justru, Lukas Enembe menggalang massa untuk berjaga di sekitar rumahnya dan bahkan diduga mengkoordinasikan demonstrasi besar-besaran.

Menanggapi hal ini, Moeldoko dengan keras mendesak agar Lukas Enembe memenuhi panggilan KPK dan memberikan keterangan.

"Lukas Enembe, saya mungkin bisa lebih keras lagi berbicara karena ini persoalan hukum murni, enggak ada persoalan politik," tegas Moeldoko dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (29/9/2022).

"Maka siapapun harus mempertanggung jawabkan di depan hukum tidak ada perkecualian."

Gubernur Papua Lukas Enembe.
Gubernur Papua Lukas Enembe. (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Baca juga: Kebohongan Terungkap, Lukas Enembe Ternyata Tak Punya Tambang Emas, Warga Tolikara: Belum Beroperasi

Hingga saat ini, masyarakat yang mendukung Lukas Enembe masih berjaga di sekitar rumah pribadinya.

Untuk menanggulangi hal ini, Moeldoko pun mengancam akan mengerahkan pasukan TNI guna menyeret paksa Lukas Enembe.

"Kalau mereka dalam perlindungan masyarakat, apa dalam pengaruhnya Lukas Enembe, apa perlu TNI dikerahkan? Kalau diperlukan ya apa boleh buat," ujar Moeldoko.

Moeldoko menekankan bahwa pemerintah Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan dana besar untuk Papua.

Dana tersebut seyogyanya digunakan bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat di Papua.

"Jangan justru kebijakan affirmatif itu diselewengkan demi kepentingan pribadi," ujar Moeldoko.

"Kita tunggu saja proses hukumnya, saya tidak berhak mengadili, tetapi intinya siapa pun harus mempertanggung jawabkan di depan hukum."

Lebih lanjut, Moeldoko mengimbau KPK agar tak gentar menjalankan fungsinya.

Ia meminta KPK lebih keras dalam menindak pihak-pihak yang diduga melanggar hukum.

"KPK harus bekerja lebih keras lagi untuk mengambil langkah-langkah atau proses hukum," tandasnya.

Baca juga: Sebut Lukas Enembe Memalukan, PJ Gubernur Papua Paulus Waterpauw Minta Penuhi Panggilan KPK: Hadapi

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Pengacara Bongkar Deretan Penyakit Lukas Enembe

Gubernur Papua Lukas Enembe mendapat teguran tegas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghormati panggilan KPK.

Dilansir TribunWow.com, pengacara Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening, beralasan kliennya memiliki sejumlah penyakit parah yang menghalanginya hadir ke Jakarta.

Untuk mengatasi hal ini, KPK pun bersiap menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memeriksa langsung kebenaran penyakit Lukas Enembe.

Baca juga: Pengacara Lukas Enembe Curiga Alami Peretasan: Mudah-mudahan Bukan Bagian dari Penggunaan Kekuasan

Diketahui, Lukas Enembe telah dua kali mangkir panggilan KPK untuk pemeriksaan terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan korupsi.

Hal ini turut menjadi sorotan Jokowi yang meminta Lukas Enembe menghormati proses hukum yang berjalan.

Menanggapi hal ini, Stefanus membeberkan bahwa Lukas Enembe sedang dalam masa penyembuhan, baru setelah itu akan datang ke Jakarta untuk memenuhi panggilan KPK.

"Kami menghormati saja apa yang jadi harapan Bapak Presiden, kami menghormati bahwa Bapak Presiden sudah mulai memberikan perhatiannya kepada kasus ini," terang Stefanus di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Papua, Jakarta Selatan, seperti dilaporkan Tribunnews.com, Senin (26/9/2022).

"Kami juga mau sampaikan kepada Bapak Presiden Jokowi, Bapak (Lukas Enembe) sedang sakit dan, kami mencari solusi agar disembuhkan dulu penyakitnya baru kami masuk kepada tahap penyidikan."

Stefanus Roy Rening, Kuasa Hukum Gubernur Papua Lukas Enembe saat jumpa pers terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat kliennya, Senin (26/9/2022).
Stefanus Roy Rening, Kuasa Hukum Gubernur Papua Lukas Enembe saat jumpa pers terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat kliennya, Senin (26/9/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Sebut Lukas Enembe Punya Langganan Judi di Manila hingga Singapura, MAKI: Saya Punya Fotonya

Menurut Stefanus, Lukas Enembe selama ini menderita komplikasi penyakit cukup parah hingga harus bolak-balik berobat ke Singapura.

Selain penyakit ginjal, kelainan jantung sejak kecil, dan diabetes, Lukas Enembe juga memiliki penyakit darah tinggi.

"Pak Lukas itu ada gejala penyakit ginjal, ada sakit jantung bocor jantung, dia itu jantungnya bocor dari kecil dan dia diabetes, tekanan darah tinggi," beber Stefanus.

Karenanya, sang pengacara khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan jika Lukas Enembe dipaksakan ke Jakata.

"Membuat dia akan stroke kelima kali dan tujuan kita enggak tercapai, dia tidak bisa diperiksa," ujar Stefanus.

"Kan, tujuannya mau diperiksa, untuk diperiksa kan orang harus sehat, kalau orang tidak sehat gimana mau diperiksa?"

Saat dikonfirmasi, pihak KPK menyatakan akan bekerjasama dengan IDI guna memastikan kondisi kesehatan Lukas Enembe.

Meski sudah ada keterangan dari dokter pribadi sang gubernur, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menyebut pihaknya harus membuktikan bahwa Lukas Enembe benar-benar sakit.

"Harus ada second opinion. Kami sudah memerintahkan agar berkoordinasi dengan IDI untuk memeriksa Pak Lukas, mungkin di Jayapura," terang Alex di Gedung Merah Putih KPK, Senin (27/9/2022).(TribunWow.com)

Berita terkait lainnya

Tags:
TNIMoeldokoLukas Enembe
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved