Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kondisi Mengenaskan Tentara Ukraina yang Dibebaskan Rusia, Tangan Bengkok hingga Tubuh Kurus Kering

Tentara Ukraina Mykhailo Dianov menunjukkan bekas luka dan cacat di lengan kanannya setelah berada dalam tahanan Rusia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP/ Twitter
Potret Mykhailo Dianov, seorang musisi dan tentara militer Ukraina. Kiri: Dianov saat masih bertahan dari serangan Rusia di Pabrik Baja Azovtal, Mariupol pada bulan Mei. Kanan: Kondisi terkini Dianov yang baru dibebaskan Rusia dalam pertukaran tahanan perang minggu lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara Ukraina memperlihatkan bekas luka-luka perangnya yang mengejutkan ditangkap oleh pasukan Rusia di kota Mariupol pada bulan Mei.

Dilansir TribunWow.com, terlihat kondisi tentara Ukraina tersebut begitu kurus dan memprihatinkan dengan lengan yang bengkok.

Pria bernama Mykhailo Dianov itu ditawan oleh pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin selama hampir empat bulan.

Baca juga: Melawan Putin, Kadyrov Tolak Wajib Militer Rusia, Klaim Telah Banyak Kirim Tentaranya ke Ukraina

Seperi dilaporkan The Sun, Sabtu (24/9/2022), ia kemudian dibebaskan bersama 215 orang lainnya dalam pertukaran tahanan minggu ini.

Sebuah foto dirinya di pabrik baja Azovstal yang tersenyum dengan perban lengan sempat diabadikan oleh jurnalis AFP yang meliput ke Mariupol.

Empat bulan kemudian, foto tersebut disandingkan dengan kondisi terkini Dianov yang begitu berbeda.

Dalam foto terbarunya, Dianov tersenyum tetapi sangat kurus dan pucat dengan bekas luka dan memar di lengan dan wajahnya.

Menurut kantor berita Ukraina, lengan kanannya masih belum sembuh total dan tulangnya hilang sepanjang 4 cm.

Dianov ikut dibebaskan dalam pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Arab Saudi.

Untuk melepaskan ratusan tentara Ukraina, Rusia menerima 56 tentara sebagai imbalannya.

Di antara mereka adalah teman lama dan tangan kanan Putin di Ukraina, politikus Viktor Medvedchuk.

Baca juga: Demonstrasi Pecah di Rusia Buntut Wajib Militer Putin, Ribuan Ditangkap karena Tolak ke Ukraina

Sejak dibebaskan, Dianov telah menerima perawatan medis di sebuah rumah sakit kota di Chernihiv dan telah berkumpul kembali dengan keluarga dan teman-temannya.

Seorang jurnalis Ukraina mengomentari gambar tersebut secara online dan mengaku tak bisa berkata-kata untuk menggambarkan apa yang dia lihat.

"Mykhailo Dianov, seorang musisi dan seorang tentara Ukraina baru-baru ini dibebaskan dalam pertukaran tahanan," tulis jurnalis yang tak disebutkan namanya tersebut.

"Foto pertama, Mykhailo selama pengepungan Azovstal. Foto kedua, Mykhailo setelah penawanan Rusia. Saya tidak punya kata-kata. Mengerikan."

Di antara mereka yang dibebaskan dalam pertukaran tersebut adalah komandan Dianov, Denis Prokopenko, dan wakilnya Svyatoslav Palamar.

Selain itu juga komandan Marinir Serhiy Volynsky dan Kateryna 'Birdie' Polishchuk, yang nyanyiannya di dalam pabrik baja Azovstal menginspirasi banyak orang.

Tentara Inggris Shaun Pinner (48), Aiden Aslin (28), dan John Harding (59), juga dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan dan telah kembali dengan selamat ke Inggris.

Orang-orang itu adalah bagian dari 2.000 batalion Azov yang ditangkap selama pertempuran Mariupol dan diinternir ke kamp-kamp penjara Rusia yang disamakan dengan kamp konsentrasi.

Pembebasan mereka telah memicu kemarahan pendukung garis keras Kremlin yang telah menyerukan agar anggota Azov dieksekusi.

Secara total, Rusia setuju untuk membebaskan 215 tahanan, termasuk lima komandan Azov dan 10 tahanan asing.

Baca juga: Datangi Rumah Warga Ukraina 1 per 1 Pakai Senjata Lengkap, Ini Cara Tentara Rusia Gelar Referendum

Upaya Penyelamatan di Mariupol

Sebelumnya, pada awal bulan Mei, Ukraina melakukan evakuasi pada orang-orang yang terjebak di kota Mariupol.

Meski warga sipil telah berhasil dievakuasi, masih ada kombatan yang tak bisa keluar dari kompleks pabrik baja Azovstal di Kota Mariupol, Ukraina.

Para kombatan ini diketahui tidak akan mau menyerah ke Rusia, namun di saat yang sama mereka meminta bantuan kepada pemerintah Ukraina dan negara-negara lain agar dibantu dievakuasi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku tengah melakukan negosiasi dengan Rusia terkait nasib mereka yang masih terjebak di Azovstal.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, informasi ini disampaikan oleh Zelensky dalam konferensi pers rutin pada Jumat (13/5/2022) malam.

Zelensky menyebut banyak kombatan yang harus segera dievakuasi karena mengalami luka.

Menurut Zelensky negosiasi berlangsung kompleks untuk mengevakuasi para kombatan dan tenaga medis dari Azovstal.

"Kami melakukan semuanya untuk mengevakuasi seluruh prajurit kita," kata Zelensky.

Zelensky juga menginfokan Ukraina menggunakan sosok berpengaruh sebagai perantara dalam negosiasi dengan Rusia.

Namun tidak dijelaskan siapa sosok berpengaruh yang dimaksud oleh Zelensky.

Sebelumnya, warga sipil terakhir yang diselamatkan dari kompleks pabrik baja Azovstal, Mariupol berhasil selamat sampai di wilayah yang dikuasai Ukraina.

Rombongan itu tiba pada Minggu, (8/5/2022) malam, setelah dievakuasi sehari sebelumnya.

Konvoi delapan bus itu tiba di kota tenggara Zaporizhzhia setelah gelap, dengan membawa sekitar 170 pengungsi.

Diperkirakan ada sekitar 51 warga sipil yang diselamatkan dari kompleks Azovstal, dan sekitar 120 lainnya berada di titik penjemputan di pusat perbelanjaan yang hancur.

Perjalanan lebih dari 200 kilometer memakan waktu dua hari, karena konvoi bus ditahan selama berjam-jam di pos pemeriksaan Rusia dan penduduk yang lapar dan lelah di dalam diinterogasi.

Seoranng pengungsi bernama Natalia, mengaku telah pasrah dan mengira tak akan bisa keluar hidup-hidup dari pabrik Azovtal yang dikepung Rusia.

"Saya tidak berpikir kami akan berhasil keluar hidup-hidup, jadi saya tidak punya rencana untuk masa depan saya," kata Natalia dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Senin (9/5/2022).

Ia bekerja di pabrik Azovstal sepanjang masa dewasanya dan kemudian berlindung selama lebih dari dua bulan di bunker.

Dia telah melarikan diri dengan sedikit lebih dari koleksi gambar yang dibuat oleh anak-anak di tempat penampungan mereka.

Dia telah mengorganisir kompetisi menggambar dan menyimpan gambar-gambar itu untuk diingat.

"Aku tidak akan menyerah bahkan jika mereka menembakku," tegasnya.

Sekitar 36 jam kemudian, kelompok itu turun perlahan dari bus hingga larut malam, dan menikmati makanan panas yang disiapkan di tenda pendaftaran.

Penampungan sementara itu juga memiliki pakaian dan mainan, karena kebanyakan orang melarikan diri hanya dengan beberapa tas.

"Ini adalah angin segar berada di tanah yang dikuasai Ukraina," ucap Tatiana, yang melarikan diri bersama putri dan cucunya.

Banyak anak-anak dan orang tua termasuk di antara para pendatang yang tampak kelelahan.

"Saya hanya ingin hidup dan memulai lagi, semua yang saya miliki ada di sini," kata Yegor Chekhonadsky sambil menunjuk sekelompok tas di kakinya.

Dia, istri dan dua putranya telah berlindung di Azovstal sejak awal Maret.

Kini mereka bisa bebas dari serangan dan ancaman sewaktu-waktu pasukan Rusia.

"Tentu saja saya sangat bahagia, dan senang berada di Ukraina," pungkasnya.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
UkrainaKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyMariupol
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved