Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari Pertama Wajib Militer Rusia, Warga Dipanggil Tengah Malam dan Langsung Dikirim ke Ukraina

Sehari setelah wajib militer Rusia diumumkan, sejumlah penduduk mendapat panggilan secara mendadak untuk maju ke medan perang Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AFP/ Alexander Nemenov
Seorang pengunjuk rasa yang menolak wajib militer melakukan perlawanan saat ditangkap aparat kepolisian Rusia di Moscow, Rabu (21/9/2022). Terbaru, kondisi hari pertama wajib militer dilangsungkan di Rusia, Kamis (22/9/2022). 

Yanina Nimayeva, seorang jurnalis dari Ulan-Ude di Buryatia, mengeluh bahwa suaminya yang berusia 38 tahun telah menerima wajib militer meskipun tidak pernah bertugas di ketentaraan.

"‘Bukankah kamu punya lima anak?’ tanya mereka. Suami saya tertawa dan berkata 'ya, lima anak'. 'Yah, oke, tunggu draft makalahmu'," tutur Nimayeva.

Dalam sebuah video yang ditujukan kepada gubernur regional, ia juga menyebut adanya kuota dari pemerintah terkait jumlah orang dari wilayahnya.

"Saya mengerti bahwa kami memiliki kuota. Republik kita perlu mengumpulkan 4.000 tentara,” kata Nimayeva.

"Tetapi beberapa parameter dan prinsip dari mobilisasi parsial ini harus diperhatikan."

Selama wawancara yang disiarkan televisi pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan Rusia akan menargetkan 300.000 wajib militer, terutama mereka yang memiliki pengalaman militer baru-baru ini.

Tetapi jumlah kuota wajib militer yang sebenarnya, yang ditandatangani oleh Putin, hingga kini masih dirahasiakan.

Beberapa orang berpikir jumlah orang yang dipanggil wajib militer itu bisa jauh lebih tinggi.

Surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta Europe melaporkan bahwa sebuah sumber di pemerintahan kepresidenan mengatakan Rusia berusaha untuk merekrut lebih dari 1 juta orang menjadi tentara.

Namun laporan itu belum dikonfirmasi oleh outlet berita lain.

Tetapi bukti video dan laporan dari seluruh Rusia telah menunjukkan pemanggilan besar-besaran terjadi bahkan di kota-kota kecil, menunjukkan bahwa jumlahnya bisa jauh lebih tinggi.

Banyak masyarakat di republik etnis minoritas Rusia, merasa bahwa negara itu secara tidak proporsional mengandalkan etnis minoritas untuk menyediakan kekuatan tempur utamanya di Ukraina.

Daerah-daerah itu juga menderita jumlah kematian dan korban perang yang lebih banyak dibandingkan wilayah lain.

Baca juga: Bantah Jual Senjata ke Rusia, Korea Utara Ungkap Tujuan AS Sebar Rumor Bohong

Ribuan Orang Ditangkap karena Menolak ke Ukraina

Penduduk Rusia berduyun-duyun turun ke jalan di beberapa kota untuk memprotes wajib militer.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainawajib militerVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved