Pilpres 2024
Berita Prabowo Subianto: Gara-gara Anies, Airlangga dan Prabowo Tunjukkan Sinyal Bersatu di 2024
Gelagat Anies Baswedan yang terlihat merapat dengan NasDem, Demokrat dan PKS memungkinkan akan ada tiga poros dalam Pilpres 2024 nanti.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sempat bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, kini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini bertemu dengan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto pada Senin (19/9/2022).
Pertemuan kedua ketum ini disebut-sebut sebagai reaksi atas gerak-gerik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kian mendekat ke Partai Demokrat, PKS dan Nasional Demokrat (NasDem).
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat melihat kemungkinan Prabowo dan Airlangga bersatu membentuk poros sendiri di Pemilu 2024 nanti.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Obrolan Bocor hingga Temui Investor, Ini Momen Kebersamaan Prabowo-Jokowi
Dugaan ini disuarakan oleh Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo.
Ari menyebut ada kemungkinan Pilpres 2024 nanti terdiri dari tiga poros.
"Kuncinya adalah sebenarnya posisi Anies kemudian dengan statemen itu menjadi katalisator bagaimana poros Nasdem, Demokrat, PKS itu semakin konkret karena figur Anies sudah siap," jelas Ari.
Ari menganalisis ada kemungkinan PDIP akan maju sendiri tanpa menjalin koalisi.
"KIB siap untuk maju sendiri, Gerindra-PKB juga siap maju. Ketika ini dikomunikasikan apakah ini membuka kemungkinan kerja sama KIB dan koalisi Gerindra? Ini juga harus menjadi pertimbangan," terang Ari.
Menurut keterangan Ari, jika Prabowo dan Airlangga bersatu maka PDIP akan berpikir kembali untuk maju sendirian.
"Pilihannya PDIP maju sendiri berarti ada 3 poros dan 3 capres, atau PDIP bergabung sekalian dengan Gerindra-Golkar. Itu bisa menjadi koalisi gemuk," terang Ari.
Baca juga: Jubir Prabowo Minta Maaf, Ini Kata Polisi soal Oknum TNI Kemenhan Todongkan Pistol di Tol Jagorawi
Duet Prabowo-Jokowi Belum Tentu Menang di 2024
Di sisi lain, wacana duet antara Prabowo dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di 2024 sudah lama digaungkan sebelum sang Menteri Pertahanan RI menyatakan diri akan maju sebagai calon presiden (capres).
Di Indonesia sendiri tidak ada peraturan yang melarang mantan Presiden RI kembali maju dalam pemilu sebagai wakil presiden.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, namun menurut pengamat, duet Prabowo-Jokowi justru banyak membawa dampak negatif dan belum tentu bisa menang di 2024 nanti.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Gemira Klaim Ulama, Kyai hingga Pimpinan Ponpes Dukung Prabowo di 2024
Hal ini dinyatakan oleh Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.