Polisi Tembak Polisi
Cibir Ferdy Sambo Pengecut, Pengacara Brigadir J: Polisi Itu Pelindung, Bukan Pembunuh
Pengacara Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menyebut Ferdy Sambo sebagai pengecut karena libatkan anak buahnya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kuasa Hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengapresiasi pemecatan tersangka Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, pengacara Kamaruddin Simanjuntak menilai perbuatan Ferdy Sambo bertentangan dengan profesinya sebagai polisi.
Kamaruddin Simanjuntak bahkan menyebut atasan Brigadir J itu sebagai orang yang pengecut.
Baca juga: :Lelah Kasus Brigadir J Kian Berbelit, Ini Respons Orangtua atas Pemecatan Ferdy Sambo dari Polri
Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo telah resmi diberhentikan secara tidak hormat dari Polri.
Ia terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan mengakui perbuatannya sebagai otak pelaku pembunuhan Brigadir J.
Oleh karena itu permohonan bandingnya ditolak sehingga ia kini tak lagi mendapat hak sebagai purnawirawan yang memiliki dana pensiun dan tunjangan.
Menanggapi hal ini, Kamaruddin menyambut baik.
Ia menilai keputusan tersebut sudah tepat karena Ferdy Sambo telah menyalahi fungsinya sebagai pengayom masyarakat.
"Itu sudah sangat bagus atau tepat. Karena polisi itu pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, bukan pembunuh. Apalagi pembunuh bawahan, itu sangat diharamkan, kan gitu," kata Kamaruddin dikutip Tribunnews.com, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Terkejut AKP Irfan Widyanto Lulusan Akpol Terbaik 2010 Terseret Kasus Sambo, Kompolnas: Saya Kasihan
Menurutnya, mantan jenderal bintang dua itu memang tak pantas menjadi polisi.
Pasalnya, demi terhindar dari hukuman, Ferdy Sambo melibatkan puluhan anak buahnya untuk melakukan rekayasa kasus.
Akibatnya, para polisi yang terlibat ikut terkena sanksi mutasi, penurunan pangkat bahkan PTDH.
"Jadi memang Ferdy Sambo itu tidak layak jadi polisi. Dan dia bukan jenderal yang memiliki sikap ksatria," tuding Kamaruddin.
"Dia banci dia. Kenapa saya bilang banci? Karena dia menyeret begitu banyak polisi terlibat, kasihan kan keluarga polisi yang lain."
"Harusnya jenderal itu memiliki sikap ksatria, bukan mengorbankan orang lain, apalagi sampai menyeret anak buahnya yang lain, yang tidak ada urusan sampai ada urusan."
Sebagai Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo seharusnya bisa menjadi orang terdepan yang menjaga marwah Polri.
Alih-alih, ia justru menjerumuskan anak buahnya dan merusak nama institusi Polri.
"Terbukti begitu banyak yang terseret atau ter-suspect karena perbuatan dia. Jadi dia itu pengecut," tegas Kamaruddin.
Baca juga: Update Kasus Brigadir J, 97 Polisi Selesai Diperiksa, 28 Langgar Kode Etik, dan 7 Terancam PTDH
Keanehan Melejitnya Karier Ferdy Sambo
Karier eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tergolong naik sangat cepat.
Di usianya yang masih muda, Ferdy Sambo menyalip senior-seniornya dan langsung naik pangkat jadi bintang dua dan memegang jabatan yang krusial di tubuh Polri.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, naiknya karier Ferdy Sambo yang begitu cepat disebut aneh oleh pensiunan jenderal bintang 2 Polri.
Baca juga: Alasan Ferdy Sambo Tidak Dihadirkan di Sidang KKEP Banding, Polri Beberkan Mekanisme Sidang Banding

Irjen Purnawirawan Ricky Sitohang mengatakan, seharusnya banyak anggota kepolisian yang pantas menjabat sebagai Kadiv Propam selain Ferdy Sambo.
"Inilah yang jadi pelajaran buat SDM polri, ada polisi berkualitas, hebat tapi tidak mendapatkan kesempatan," ujar Ricky Sitohang, dilansir Youtube Uya Kuya TV, Minggu (18/9/2022).
Ricky menilai aneh Sambo yang tidak pernah menjabat sebagai Kapolda, langsung lompat jabatan menjadi Kadiv Propam.
"Sementara senior dirinya jauh di bawah dia, alumni TNI Polri urut kacang lah, kan banyak tiap angkatan punya pengetahuan mumpuni," terangnya.
"Main loncat loncat aja akibatnya terjadi kecemburuan sosial."
"Kalau dia bisa cari muka ke level itu saya akui, karena dimanjakan dari jabatan enak, sampai enak sekali," jelasnya.
Ricky yang pernah menjabat sebagai Kapolda NTT ini menyindir Sambo hanya pintar menjilat muka.
"Padahal di Mabes Polri ada yang brilian tetapi tidak dapat kesempatan," ungkap Ricky.(TribunWow.com/Via/Anung)