Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Sebut Ferdy Sambo Berhasil Melobi Petinggi Polri, IPW Ungkap 2 Keistimewaan yang Diperoleh

Ferdy Sambi diduga telah melakukan upaya untuk melobi atasannya di Polri demi keuntungan tertentu.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
tribunnews.com/ Fauzi Nur Alamsyah
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. Terbaru, IPW mencium adanya dugaan bahwa Ferdy Sambo telah melobi petinggi Polri, Senin (19/9/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Tersangka Ferdy Sambo disebut sempat melakukan upaya untuk melobi petinggi Polri.

Dilansir TribunWow.com, usaha Ferdy Sambo tersebut diduga telah berhasil membuatnya mendapat sejumlah keistimewaan.

Satu di antaranya adalah dengan tidak ditahannya sang istri, Putri Candrawathi.

Baca juga: Ke Kuasa Hukum Brigadir J, Ayah Yosua Minta sang Pengacara Akhiri Kasus Sambo: Cukuplah Kami Capek

Diketahui, Ferdy Sambo merupakan tersangka otak pelaku pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Ia merupakan mantan jenderal bintang dua yang menjabat Kadiv Propam Polri sekaligus pimpinan Satgasus Merah Putih.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Indonesia Police Watch (IPW) menduga adanya upaya Ferdy Sambo untuk melobi pimpinan Polri.

Hal ini dilakukan agar ia bisa mendapatkan kemudahan dengan adanya kebijakan tertentu.

"Saya melihat adanya upaya justru di luar persidangan kode etik," kata ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Senin (19/9/2022).

"Melobi misalnya pimpinan Polri, bukan terkait substansinya. Melobi pimpinan Polri untuk bisa memberikan satu kebijakan tertentu."

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Baca juga: Ferdy Sambo dan PC Diistimewakan LPAI hingga Komnas HAM, Ayah Brigadir J: Istri Saya Tak Digubris

Menurut IPW, upaya tersebut dinilai telah cukup berhasil memberikan dua keistimewaan untuk Ferdy Sambo.

Yang pertama adalah dibebaskannya sang istri dengan alasan kemanusiaan karena memiliki anak berusia 1,5 tahun.

Selain itu, pengakuannya soal motif pembunuhan karena pelecehan istrinya oleh Brigadir J kembali dibuka ke publik.

"Itu menurut saya sudah ada yang cukup berhasil, yaitu dengan tidak ditahannya Ibu PC," ujar Sugeng.

"Yang kedua adalah isu pelecehan tetap mengemuka."

Di sisi lain, Ferdy Sambo termasuk sebagai pertinggi Polri dengan kekuasaan yang besar pada masanya.

Sebagai seorang Kadiv Propam, ia bertugas mendisiplinkan anggota Polri dan mengetahui informasi pelanggaran yang dilakukan jajarannya.

Bahkan pada awal kasus, terdapat sejumlah penyidik yang merasa takut untuk memeriksa Ferdy Sambo.

"FS ini adalah polisinya polisi, dia memegang banyak informasi terkait dugaan pelanggaran polisi," beber Sugeng.

"Yang sampai saat ini kita tidak tahu, tidak ada suara yang disampaikan oleh FS melalui pengacaranya."

Baca juga: Banding Ditolak, Ferdy Sambo Resmi Dipecat dari Polri, Tak Dapat Pensiunan Buntut Kasus Brigadir J

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 02.52:

Ferdy Sambo Disebut Lobi DPR, Kementerian hingga Istana

Sebelumnya, Ferdy Sambo diduga telah melakukan upaya untuk mencari bantuan ke petinggi negara terkait kasus yang menjeratnya.

Dilansir TribunWow.com, Ferdy Sambo diduga memanfaatkan poisisinya sebaga Kadiv Propam Polri untuk melobi DPR, Menteri hingga Presiden.

Oleh karena itu, Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga korban Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J meminta dibentuknya tim independen.

Baca juga: LPSK Menolak, Kamaruddin Curiga Komnas HAM Terima Amplop Ferdy Sambo: Dibayar Ngomong Pelecehan

Diketahui, kasus pembunuhan Brigadir J telah melibatkan lima tersangka, hingga pemeriksaan terhadap 97 polisi akibat obstruction of justice.

Namun ternyata, jumlah orang yang terlibat masih bisa terus bertambah.

Hal ini dikarenakan adanya dugaan bahwa Ferdy Sambo telah menggunakan kekuasaannya untuk menghubungi sejumlah pihak dan meminta bantuan.

"Saya terus mendorong Pak Presiden untuk membentuk tim independen," ungkap Kamaruddin dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (15/9/2022).

Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo telah menghubungi Ketua Komisi DPR dan kementerian yang kemudian menjadi perantara ke istana.

Namun diakui bahwa upaya tersebut belum tentu berhasil atau disetujui oleh pihak yang dilobi.

"Alasannya adalah karena ada juga keterlibatan dari dewan, salah satu Ketua Komisi Dewan dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk melobi istana melalui salah satu kementerian dan sekretaris negara."

"Berhasil atau tidak saya tidak tahu, tapi yang jelas berdasar informasi intelijen, itu digunakan."

Adapun menurut Kamaruddin, kementerian yang dihubungi Ferdy Sambo adalah menteri yang dulunya merupakan anggota Polri.

"Kemudian juga melobi kementerian yang lain yang menterinya eks Polri," imbuh Kamaruddin.

Pengacara keluarga Brigadir j, Kamaruddin Simanjuntak, membeberkan kecurigaan adanya transaksi uang antara  Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Kompolnas dengan tersangka Ferdy Sambo, Minggu (11/9/2022).
Pengacara keluarga Brigadir j, Kamaruddin Simanjuntak, membeberkan kecurigaan adanya transaksi uang antara Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Kompolnas dengan tersangka Ferdy Sambo, Minggu (11/9/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Yakin Konsorsium 303 Kaisar Ferdy Sambo Bukan Hoaks, IPW Bongkar Jumlah Bayaran Bekingan Bandar Judi

Sebelumnya, anggota tim pengacara Brigadir J lainnya, Johnson Panjaitan menduga ada keterlibatan Komnas HAM dan Komnas Perempuan dengan upaya pembebasan tersangka Ferdy Sambo.

Johnson mengungkapkan kecurigaan ada kerjasama antara Komnas HAM dan Komnas Perempuan yang sengaja kembali mengangkat isu pelecehan seksual istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi oleh Brigadir J.

Padahal, penyidik sudah menyatakan bahwa pengakuan soal pelecehan tersebut merupakan bentuk rekayasa sebagai upaya obstruction of justice.

"Ini canggih sekali, ini jaringan pembela yang profesional," beber Johnson dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (13/9/2022).

"Anda bisa bayangkan yang laporan pro justitia yang di-SP3, ini enggak ada pelaporannya, tiba-tiba muncul skenario itu lewat rekonstruksi dan lewat Komnas HAM dan Komnas Perempuan."

Menurut Johnson, keterlibatan lembaga negara dengan berbagai pihak itu sudah diatur oleh anak buah Ferdy Sambo, yang diduga adalah eks Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Raymond Siagian.

Adapun dalam prosesnya, jaringan yang dikatakan telah diorganisir Jerry Siagian ini melibatkan Komnas HAM, Komnas Perempuan, pengacara hingga psikolog.

"Ternyata itu berjaringan dan diorganisir oleh Jerry Siagian yang tadi malam sudah diputuskan untuk PTDH," ujar Johnson.

"Tapi kan enggak terungkap bagaimana dia mengorganisir itu. Emang kamu pikir gratisan kalau sudah kayak begitu? Itu ada psikolog, ada aktivis, ada lawyer."(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Ferdy SamboIndonesia Police Watch (IPW)Brigadir JPutri Candrawathi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved