Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Penduduk Rusia Khawatir Ukraina Balas Lakukan Invasi setelah Berhasil Rebut Kembali Wilayahnya

Penduduk Rusia di kota Belgorod khawatir wilayahnya menjadi medan perang atau bahkan ganti dikuasai Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Tiga rudal menghujani Kota Belgorod Rusia dan diduga diluncurkan oleh Ukraina, Senin (4/7/2022). Terbaru, penduduk Rusia di Belgorod khawatir jika perang akan menyasar ke wilayahnya, Minggu (18/9/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Perang menjadi mustahil untuk diabaikan di Belgorod, Rusia selatan, yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, tentara Rusia yang mundur akibat serangan balik Ukraina sekarang berkeliaran di jalanan kota.

Kekhawatiran memuncak di antara penduduk Rusia yang cemas kota mereka akan ganti menjadi medan perang.

Baca juga: Putin Kembali Lolos Upaya Pembunuhan, Mobil Presiden Rusia Meledak saat Memanasnya Konflik Ukraina

Seperti dilaporkan The Guardian, Minggu (18/9/2022), Belgorod kini kembali dipenuhi dengan pengungsi dan suara-suara ledakan perang.

Terlihat tiga tentara Rusia dari Ossetia berkeliaran di jalan-jalan asing melewati Katedral yang megah pada suatu malam.

Sejak Februari, mereka mengaku telah bertempur di Ukraina sebagai bagian dari pasukan invasi.

Mereka ditempatkan di desa Velyki Prokhody, tepat di utara Kharkiv, ketika diperintahkan untuk melarikan diri kembali ke Rusia minggu lalu.

"Apa yang bisa kita katakan? Perintah adalah perintah. Kami tidak punya pilihan," kata tentara yang mengenakan topi berhiaskan huruf Z, yakni simbol taktis yang diadopsi sebagai lambang patriotik dukungan perang di Rusia.

Ketika front Rusia di Kharkiv telah runtuh dan orang-orang Ukraina yang telah memilih pihak Rusia telah melarikan diri ke perbatasan, sebuah pemikiran terlintas di benak penduduk bahwa perang dapat menyeberang ke Rusia.

Ditanya ke mana tujuan mereka selanjutnya, para prajurit mengatakan mereka tidak tahu.

Tapi kemungkinan, mereka akan dikirim kembali ke selatan untuk mempertahankan perbatasan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi kota Izyum yang berhasil direbut kembali dari tangan Rusia, Rabu (14/9/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi kota Izyum yang berhasil direbut kembali dari tangan Rusia, Rabu (14/9/2022). (Layanan Pers Kepresidenan Ukraina/AFP)

Baca juga: Zelensky Dikabarkan Alami Kecelakaan setelah Kunjungi Wilayah yang Berhasil Direbut dari Rusia

Di Belgorod, tanda-tanda perang dan ketegangan diperlihatkan, bahkan kebanyakan orang percaya jika konflik itu tidak mungkin mereda.

Oleg, seorang pemilik restoran yang berasal dari Ukraina, mengenakan kemeja bertulisan 'Lahir di Kharkiv', dan telah membeli papan kayu lapis untuk berjaga-jaga jika dia perlu menutupi jendela restorannya.

Rekan bisnisnya, Denis, telah membangun tempat perlindungan bom di halaman belakang rumahnya dan mengevakuasi neneknya dari kota yang dikuasai Rusia di Ukraina timur yang sekarang berada di garis depan konflik.

Di pasar pusat Belgorod, tentara bersiap untuk musim dingin, menandakan bahwa perang Rusia dapat berlangsung selama beberapa bulan mendatang atau bahkan lebih lama.

"Setiap hari, lusinan tentara datang, ada begitu banyak dari mereka sekarang (sejak dimulainya serangan balasan)," kata Marina, yang menjual barang-barang militer di pusat perbelanjaan.

"Setiap orang memiliki wajah muram ini. Lebih tegang sekarang.Saya melihat mereka membeli barang-barang ini, dan saya bertanya-tanya mengapa mereka belum memilikinya."

Ia menambahkan bahwa pasukan Rusia membeli makanan pokok dan peralatan memasak yang seharusnya dipasok oleh dinas militer.

Ukraina belum memberikan indikasi bahwa pihaknya bermaksud untuk melintasi perbatasan atau melakukan lebih dari sekadar merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Rusia.

Baca juga: Leher Terjerat dan Tangan Diikat, Ini Kondisi Ratusan Mayat Izyum Diduga Warga Ukraina Korban Rusia

Rusia Diklaim Mulai Goyah

Sebelumnya, Menteri pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Rusia tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, hal ini dikarenakan negara-negara Barat telah menjanjikan 1,5 miliar euro (Rp 22,6 triliun) lebih untuk membantu meningkatkan militer Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Menurut Ben Wallace, invasi Presiden Rusia Vladimir Putin telah goyah dan mulai gagal.

Baca juga: China Tuduh AS Ingin Ciptakan Perang Dingin Jilid 2 Lewat Konflik Rusia-Ukraina

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (11/8/2022), pada sebuah konferensi di Kopenhagen, 26 negara setuju untuk memberikan lebih banyak bantuan keuangan dan militer ke Ukraina.

Wallace mengatakan penting untuk memahami bahwa pertempuran dan hilangnya nyawa masih terjadi.

Ia juga menambahkan bahwa Rusia mulai gagal di banyak bidang.

"Invasi mereka telah terus-menerus dimodifikasi sejauh mereka benar-benar hanya fokus di bagian selatan dan timur, sangat jauh dari apa yang disebut operasi khusus tiga hari mereka," kata Wallace.

"Presiden Putin bertaruh pada Agustus mendatang atau beberapa bulan ke depan, kita semua akan bosan dengan konflik ini, dan komunitas internasional akan mempedulikan hal yang berbeda. Nah, hari ini adalah bukti sebaliknya."

Pasukan tentara Rusia terlihat menyisir jalan saat berpatroli di kota Mariupol, Ukraina, diunggah Senin (18/4/2022).
Pasukan tentara Rusia terlihat menyisir jalan saat berpatroli di kota Mariupol, Ukraina, diunggah Senin (18/4/2022). (AFP/ Alexander Nemenov)

Baca juga: Serang Ukraina, Pasukan Vladimir Putin Ternyata Pakai Komponen Barat, Rusia Gunakan Intel hingga AMD

Komitmen itu muncul setelah pemerintah di Kyiv berulang kali meminta Barat untuk mengirim lebih banyak senjata, termasuk artileri jarak jauh.

Adapun pihak Ukraina saat ini mulai aktif melakukan serangan balasan untuk membalikkan keadaan.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang juga hadir pada pertemuan itu, berterima kasih kepada sekutu Eropa karena telah menjadi mitra yang dapat diandalkan.

"Peningkatan harga gas dan bahan bakar di Barat adalah harga kecil untuk perdamaian. Ukraina membayar perdamaian di seluruh Eropa dengan hidup mereka."

"Kita harus menang atas negara pembunuh dan merebut wilayah kita, termasuk Krimea. Bagi saya, segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, hanya butuh waktu," cuit Reznikov di akun Twitter pribadinya.

Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya telah menerima pengiriman senjata berat presisi tinggi lainnya dari Jerman dan Amerika Serikat.

Moskow, yang menuduh Barat memperpangjang konflik dengan memberi Ukraina lebih banyak senjata, mengatakan sedang melakukan operasi militer khusus di Ukraina untuk menjaga keamanan Rusia dari ekspansi NATO.

Sementara, Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia melancarkan perang agresi ala kekaisaran.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
RusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir PutinKonflik Rusia Vs Ukraina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved