Konflik Rusia Vs Ukraina
Pemerintahan Zelensky Buru PNS Ukraina yang Membelot ke Rusia, Ini Ancaman Hukumannya
Ukraina kini tengah menindak para warga sipil yang bekerja sebagai pegawai negara yang terbukti kooperatif akan invasi pasukan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dalam dekrit lain, Putin memerintahkan pembayaran sosial tersedia bagi orang-orang yang rentan, termasuk pensiunan, wanita cacat atau hamil, yang meninggalkan Ukraina atau wilayah separatis karena serangan tersebut.
Kategori orang tertentu, termasuk orang cacat dan orang tua di atas usia 80, akan diberikan 10.000 rubel (Rp 2,5 juta) dalam pembayaran bulanan.
Wanita hamil juga berhak atas pembayaran satu kali dalam jumlah yang sama.
Berdasarkan keputusan tersebut, pembayaran terkait harus dilakukan hingga 31 Desember 2022.
Meskipun dekrit tersebut ditandatangani oleh Putin pada 27 Agustus dan mulai berlaku pada tanggal ini, pembayaran akan mundur ke 1 Juli.
Adapun pengungsi yang telah tiba di Rusia dari dua republik Donbass dan Ukraina sejak 18 Februari akan berhak atas manfaat tersebut.
Menurut Moskow, 3,6 juta warga Ukraina, termasuk 587.000 anak-anak, telah memasuki Rusia sejak dimulainya serangan pada akhir Februari.
Pada bulan Juli, Kremlin mempermudah Ukraina untuk menerima kewarganegaraan Rusia, sebuah tindakan yang dikecam oleh Kyiv.
Baca juga: Siksa Warga Rusia yang Jadi Tahanan Perang, 2 Tentara Ukraina Ini Diburu Putin Dihargai Rp 245 Juta
Rusia Diklaim Mulai Goyah
Sebelumnya, Menteri pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Rusia tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, hal ini dikarenakan negara-negara Barat telah menjanjikan 1,5 miliar euro (Rp 22,6 triliun) lebih untuk membantu meningkatkan militer Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
Menurut Ben Wallace, invasi Presiden Rusia Vladimir Putin telah goyah dan mulai gagal.
Baca juga: China Tuduh AS Ingin Ciptakan Perang Dingin Jilid 2 Lewat Konflik Rusia-Ukraina
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (11/8/2022), pada sebuah konferensi di Kopenhagen, 26 negara setuju untuk memberikan lebih banyak bantuan keuangan dan militer ke Ukraina.
Wallace mengatakan penting untuk memahami bahwa pertempuran dan hilangnya nyawa masih terjadi.
Ia juga menambahkan bahwa Rusia mulai gagal di banyak bidang.