Konflik Rusia Vs Ukraina
Jadi Target Muncikari, Pengungsi Wanita Ukraina Dijual Jauh Lebih Murah Dibanding PSK Lokal
Kabur dari konflik Rusia tanpa persiapan yang matang, beberapa pengungsi wanita Ukraina berakhir menjadi pekerja seks komersial (PSK) di negara lain.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebuah laporan menunjukkan pergerakan muncikari di Republik Ceko aktif membujuk dan merayu pengungsi wanita Ukraina agar mau menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Informasi ini disampaikan oleh media lokal asal Ceko yakni Lidovky yang mendapat laporan dari grup pembantu pekerja seks lokal di sana.
Dikutip TribunWow dari rt, alasan finansial menjadi alasan pengungsi wanita Ukraina mau menjadi PSK.
Baca juga: Vladimir Putin dan Xi Jinping Akhirnya Bertemu, Ini yang Dibahas Rusia di Tengah Konflik Ukraina
"Paling sering mereka terjun ke bisnis seks karena kesulitan keuangan," ujar Zdenka Pekharova selaku koordinator grup advokasi Asosiasi Perlindungan Wanita.
Pekharova menjelaskan, grupnya mendapat laporan adanya iklan erotis mencurigakan yang mengiklankan wanita Ukraina.
Di dalam iklan tersebut wanita Ukraina dijual lebih murah 1/4 harga dari PSK lokal.
Sejauh ini pihak kepolisian belum menemukan adanya kasus kriminal yang dilakukan oleh para muncikari tersebut.
Namun Pekharova menegaskan para pengungsi wanita Ukraina ini telah menjadi korban para muncikari.
Pekharova memaparkan, pengungsi wanita Ukraina yang menjadi incaran para muncikari adalah ibu muda yang telah memiliki anak.
Banyak dari ibu muda ini kabur dari Ukraina tanpa bekal dan persiapan yang cukup sehingga bingung ketika tiba di negara tetangga.
Juru bicara pihak kepolisian Republik Ceko menyatakan tengah mengusut lebih dalam kasus muncikari memanfaatkan pengungsi wanita Ukraina.
Baca juga: Biden Dorong Ukraina ke Jalan Sesat, Dubes Rusia Sebut AS Manfaatkan Konflik untuk Uji Senjata Baru

Mahasiswi Ukraina Jadi Target Pelecehan
Di sisi lain, mahasiswi asal Ukraina bernama Alina (21) mengaku butuh perjuangan sebelum menemukan rumah singgah saat mengungsi ke Inggris.
Alina menyebut banyak oknum di Inggris yang berusaha memanfaatkan kondisi para pengungsi yang segera butuh tempat tinggal.
Pada akhirnya Alina kini tinggal bersama Beth (33), seorang wanita yang bekerja sebagai ilmuwan biomedis dan ketua pramuka di Cardiff.