Hotman Paris dan Kontroversinya
Hotman Paris Ungkap Dugaan Kasus Pencabulan Siswa SD, Pimpinan Sekolah hingga Tukang Sapu Terlibat?
Hotman Paris mengungkap dugaan kasus pencabulan berantai yang dialami anak 10 tahun.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Setelah kasus penganiayaan di Pondok Pesantren Gontor, kini Hotman Paris Hutapea kembali mengungkap kasus lain.
Dilansir TribunWow.com, terbaru, Hotman Paris mengungkap dugaan kasus rudapaksa yang menimpa siswa Sekolah Dasar (SD).
Melalui video singkat yang diunggah pada akun Instagram @hotmanparisofficial, sang pengacara mengatakan korban diduga dirudapaksa sejumlah oknum di sekolah.
Baca juga: Mencekam, Razman Nasution dan Hotman Paris Saling Tunjuk hingga Nyaris Adu Jotos saat Mediasi
"Inilah anak kecil cewek 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang," ucap Hotman sembari menunjuk korban dari belakang.
"Oleh oknum pimpinan sekolah, pimpinan administrasi, bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut diduga ikut memperkosa anak kecil ini."
"Dan ibunya datang dari Medan, peristiwanya di Medan. sambungnya.
Hotman lantas mewawancarai ibu korban bernama Imelda.
Menurut Imelda, peristiwa rudapaksa itu berlangsung di gudang sekolah.

Baca juga: Mencekam, Razman Nasution dan Hotman Paris Saling Tunjuk hingga Nyaris Adu Jotos saat Mediasi
"Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu," ucap Imelda.
"Setelah itu dipaksa minum, setelah habis mulutnya dilakban, kakinya diikat."
"Setelah itu digendong dibawa ke gudang."
Imelda mengatakan terduga pelaku bekerja sama bergantian merudapaksa korban.
Menurut Imelda, putrinya mengalami kejadian itu berkali-kali.
"Kepala sekolah dulu jaga gudang, terus tukang sapu tadi masuk ke gudang letakkan anak saya ke atas meja ke gudang," ujar Imelda.
"Setelah itu pimpinan sekolah masuk."
"Menurut pengakuan anak ibu dia diperkosa berganti-ganti?," sambung Hotman.
"2 kali," jawab Imelda singkat.
Baca juga: Setelah Mediasi dengan Hotman, Razman Nasution Pilih Mati daripada Harga Diri Diinjak: Nanti Demo
Imelda mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.
Namun hingga kini seolah tak ada perkembangan kasus tersebut.
"Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan, sudah di Polda tapi sampai hari ini belum ada perkembangan," kata Hotman.
"Bapak Kapolda Medan, tolong kasus ini, sampai hari ini belum ada tersangka."
Kasus Penganiayaan di Ponpes Gontor
Hotman Paris Hutapea turun tangan terkait kasus tewasnya santri di Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Jawa Timur.
Dilansir TribunWow.com, Hotman Paris mengungkap kejanggalan dalam kasus penganiyaan ini.
Melalui video singkat yang diunggahnya pada akun Instagram @hotmanparisofficial, pengacara kondang itu meminta Kapolda Jawa Timur turun tangan mengusut kasus ini.
Kasus ini terungkap saat Hotman datang ke Palembang dan menggelar acara Hotman 911.
Baca juga: Hidup Istri Dibiayai Negara, Razman Nasution Bangga, Sindir Istri Hotman: Notaris? Terhormat Istriku
Ibu korban, Soimah, menangis meraung-raung saat menceritakan nasib tragis yang dialami anaknya.
"Heboh heboh heboh, terkait wafatnya seorang santri di Pondok Darussalam Gontor," ucap Hotman.
"Tanggal 4 September 2022, Hotman 911 berkunjung ke Palembang."
"Dan kedatangan seorang ibu menangis meraung-raung mengadukan anaknya meninggal yang adalah santri di Pondok Darussalam Jawa Timur," sambungnya.
Menurut Hotman, pihak pesantren sempat membohongi keluarga terkait penyebab penyebab kematian korban.

Baca juga: Razman Nasution Ungkap Hotman Paris Akui Pacaran dengan Iqlima Kim Depan Penyidik: Dia Kena Mental
Namun, pihak keluarga curiga karena banyak darah mengucur dari tubuh remaja tersebut.
"Ibu itu mengatakan terlihat jelas anaknya bersimbah darah, korban penganiayaan kekerasan," ujar Hotman.
"Akhirnya tangis ibu itu Hotman viralkan di Instagram @hotmanparisofficial."
"Dan tanggal 5 September 2022, pimpinan Pondok Darussalam Gontor mengakui bahwa benar ada tindak kekerasan oleh sesama murid di pesanteren tersebut."
Hotman menyayangkan tindakan pihak pesantren yang tak melaporkan kejadian tragis ini ke polisi.
Karena itu, Hotman meminta Kapolres hingga Kapolda untuk mengusut kasus penganiyaan ini.
"Tetapi pelakunya hanya dipecat dan dikirimkan kembali ke orangtuanya," beber Hotman.
"Dan belum dilaporkan ke polisi, maka dalam kesempatan ini saya minta Bapak Kapolda Jawa Timur dan Kapolres setempat segera menjemput si pelaku, menyelidiki dan menyidik kasus ini."
"Karena pimpinan Gontor sudah mengakui bahwa anak tersebut meninggal akibat tindak kekerasan," lanjutnya.
Baca juga: Hotman Paris dan Razman Nasution Bertemu saat Mediasi, Pengacara Iqlima Kim: Pengin Cakar-cakaran
Hotman lantas mengungkap kondisi keluarga korban.
Menurut Hotman, keluarga korban benar-benar membutuhkan bantuan karena tak mampu membuat laporan ke polisi.
"Ibunya nangis-nangis memberitahukan ke Hotman bahwa anaknya ketika dibuka bersimbah darah bagian tubuhnya dan sudah dikuburkan," beber Hotman.
"Ibunya dari keluarga sangat tidak mampu."
"Karena waktu saya minta membuat laporan polisi ke daerah Gontor ibunya tidak punya ongkos."
"Ini imbauan saya yang ketiga di Instagram," tandasnya. (TribunWow.com)