Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Aktivis hingga Kriminolog Soroti Dugaan Pelecehan Seksual PC di Magelang, Dinilai Tak Masuk Akal

Bagaimana tanggapan aktivis hingga kriminolog soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo atau Irjen FS (kedua kanan) dan Putri Candrawathi (kanan) menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Rekonstruksi ini menghadirkan lima tersangka yang telah ditetapkan yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal ata 

Tak Masuk Akal

Sementara itu, aktivis yang menginisiasi gerakan 3.000 lilin untuk Brigadir J, Irma Hutabarat menilai dugaan perkosaan itu tidak logis.

Menurutnya, dugaan itu mengabaikan adanya relasi kuasa antara Putri atas Brigadir J di rumah Sambo, seorang jenderal polisi bintang dua.

Selain itu, Brigadir J yang juga berasal dari keluarga Batak yang sangat menghargai perempuan dan ibu.

“Tidak masuk akal, baik dari sisi relasi kuasa maupun karakter Yosua yang kerap dilupakan,” kata Irma saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/9/2022).

Ia menduga, narasi pemerkosaan yang baru berkembang beberapa waktu terakhir merupakan skenario lain Sambo.

Sebagaimana diketahui, jenderal bintang dua itu sempat membangun sejumlah rekayasa seperti narasi tembak menembak Bharada E dengan Brigadir J, dugaan pelecehan di rumah dinas Duren Tiga, hingga menghilangkan barang bukti.

Menurut Irma, Sambo dan istrinya masih leluasa membangun skenario dan rekayasa terkait kematian Yosua.

“Sambo dan PC (Putri Candrawathi) bisa bebas merekayasa skenario dan menjalankan pengalihan isu karena (Putri) tak ditahan,” ujar Irma.

Baca juga: Terungkap Peran Bharada E Selain Tembak Brigadir J, Disebut Isi Magasin Pistol dari Ferdy Sambo

Kata Kriminolog

Sementara itu, kandidat doktor bidang Kriminologi Australian National University, Leopold Sudaryono turut mengamini Irma.

Ia menduga tidak ada pemerkosaan terhadap Putri sebagaimana narasi yang berkembang.

Namun, ia menduga, ada hubungan khusus yang bersifat konsensual antara keduanya.

Hal itu terlihat saat Yosua meminta Putri memerintahkan ajudannya yang lain, Brigadir Ricky Rizal menyerahkan senjatanya yang disita pasca keributan di Magelang.

“Saya meyakini tidak ada kekerasan seksual oleh seorang brigadir ataupun pembantu terhadap Bu PC (Putri Candrawathi). Hubungan khusus yang ada bersifat konsensual,” kata Leo.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Brigadir JNofriansyah Yosua HutabaratFerdy SamboPutri CandrawathiBharada ERicky RizalRichard EliezerKuat MarufKomnas HAMKomnas Perempuan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved