Breaking News:

Terkini Nasional

Minta Batalkan Kenaikan BBM, Anggota DPR Demokrat Sebut Jokowi Abai Suara Rakyat: Nambah Kemiskinan

Tak hanya warga biasa, anggota DPR pun ikut menyoroti kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Pembukaaan Rakornas Penanggulangan Bencana BNPB, Rabu (23/2/2022). Terbaru, Jokowi tak sedikit mendapat protes atas kebijakannya menaikkan harga BBM subsidi Pretalite, Solar dan nonsubsidi Pertamax. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah yang telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite, Solar, dan nonsubsidi Pertamax menuai berbagai reaksi dari semua elemen.

Tak hanya warga biasa, anggota DPR pun ikut menyoroti kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Diketahui, pengumuman kenaikan BBM subsidi disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang satu meja dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, yang disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Tampak hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang juga duduk dalam satu meja dengan Jokowi.

Kini harga BBM subsidi mulai hari ini pukul 14.30, jenis Pertalite dari Rp7650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.

Kemudian, Solar menjadi menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya seharga Rp5.150 per liter.

Baca juga: VIDEO Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM, Pertalite Rp 10.000, Solar Rp 6.800, Pertamax Rp14.500

Jokowi Disebut Abaikan Suara Rakyat

Menyikapi kenaikan harga BBM subsidi, Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Irwan menyebut, kenaikan harga BBM adalah bentuk abai dan tidak pedulinya pemerintah terhadap derita dan kesusahan rakyat saat ini.

Menurutnya, pemerintah lebih memilih menambah masalah rakyat dibanding memenuhi amanat untuk mensejahterakan rakyat.

"Presiden telah abai mendengarkan suara rakyat. Dengan kenaikan BBM ini akan berdampak langsung bagi rakyat kecil menengah seperti UMKM, buruh, tani, nelayan, bahkan karyawan-karyawan swasta, maupun pegawai pemerintahan itu sendiri," kata Irwan.

Irwan menyebut, sektor-sektor lain akan terdampak kenaikan harga BBM yaitu biaya pendidikan, kesehatan, pariwisata, infrastruktur, dan lainnya.

"Pemerintah tidak konsisten dan komitmen untuk menjaga inflasi yang mereka targetkan yaitu 3,3 persen. Kenaikan BBM ini akan menaikkan inflasi dan serta merta menambah kemiskinan," tutur politikus Demokrat itu.

"Kami nyatakan menolak kenaikan harga BBM ini. Demokrat memilih bersama rakyat. Batalkan kenaikan harga BBM," sambung Irwan.

Baca juga: Jokowi Sebut Harga BBM Naik Keputusan Sulit, Sri Mulyani Ungkap Alasan Anggaran Subsidi Membengkak

Buruh akan Demo

Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa pihaknya menolak kenaikan harga BBM susbdi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Partai DemokratDPR RIBBMPertaliteSolarPertamaxJokowiSri Mulyani
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved