Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut Zelensky Banyak Buat Blunder, Wali Kota di Ukraina Ingin Damai dengan Rusia
Seorang wali kota di Ukraina tak setuju konflik melawan Rusia harus diselesaikan di medan perang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dalam beberapa kesempatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan jajaran pemerintahannya menyatakan tidak akan berdamai dengan Rusia hingga Ukraina meraih kemenangan di medan perang.
Namun suara berbeda datang dari pemerintah daerah di Ukraina.
Dikutip TribunWow dari RT, Wali Kota Odessa, Gennady Trukhanov menegaskan konflik tidak harus berakhir di medan perang.
Baca juga: Menhan Putin Kini Disebut Jadi Bahan Lelucon Para Tentara Rusia terkait Konflik di Ukraina
Ia mendukung terjadinya negosiasi antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri konflik.
Trukhanov tak menampik, dirinya ingin Ukraina kembali memeroleh wilayah seperti pada tahun 1991 silam termasuk Donbass dan Krimea.
Namun Trukhanov menyebut solusi harus dicari di meja negosiasi bukan di medan perang.
"Nyawa jutaan orang dalam pertaruhan," ujar Trukhanov.
"Penting untuk melakukan negosiasi langkah demi langkah, untuk mencari kompromi secara bertahap, menghindari konfrontasi," kata dia.
Trukhanov turut berpendapat bahwa Presiden Zelensky telah membuat sejumlah blunder atau kesalahan selama menjabat.
Ia mengkritisi pemerintahan pusat Ukraina yang terlalu fokus memperkuat Kiev/Kyiv atau Ibu Kota Ukraina saja.
Trukhanov mengungkit minimnya wewenang pemerintah daerah yang menyebabkan wilayah di luar Ibu Kota tidak bisa bekerja maksimal.
Selanjutnya Trukhanov menceritakan bahwa Ukraina dan Rusia pada dasarnya saling terhubung dari sisi sejarah, budaya, bahasa, agama hingga tradisi.
Meskipun mendukung terjadinya negosiasi, Trukhanov tetap mengkritisi dan memprotes keras operasi militer spesial yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Iming-imingi Warga Ukraina, Putin Tawarkan Kebebasan Tinggal di Rusia dan Bantuan Uang Bagi Lansia
Upaya Putin Ambil Jalan Damai sebelum Konflik
Di sisi lain, eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut operasi militer di Ukraina terpaksa dilakukan sebab kepentingan negara Rusia telah dalam kondisi terancam.