Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Paus Fransiskus Disindir Dubes Ukraina Gara-gara Ikut Berduka atas Tewasnya Jurnalis Rusia

Dubes Ukraina kecewa mendengar Paus Fransiskus ikut berduka atas insiden tewasnya Darya Dugina dalam kasus bom mobil.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tziana Fabi/AFP
Paus Fransiskus saat memberi pidato di Vatikan, 7 November 2018. 

TRIBUNWOW.COM - Paus Fransiskus sempat ikut menyampaikan bela sungkawa terhadap tewasnya jurnalis Rusia bernama Darya Dugina.

Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus menegaskan bahwa Darya Dugina adalah warga tak bersalah yang menjadi korban perang antara Rusia dan Ukraina.

Dikutip TribunWow dari rt, ucapan duka dari Paus Fransiskus ini ternyata menuai kritikan dari pemerintah Ukraina.

Baca juga: Eks Presiden Rusia Prediksi Pasukan Militer Ukraina akan Kudeta Pemerintahan Zelensky demi Hal Ini

Duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andrey Yurash merasa kecewa atas ucapan Paus Fransiskus yang ikut berduka cita atas tewasnya Dugina.

Yurash tak terima Dugina disebut sebagai warga yang tak bersalah.

Menurut Yuras, Dugina ikut menyuarakan ideologi pemerintah Rusia dalam konflik di Ukraina.

Yurash juga menyampaikan bahwa Dugina tidak dibunuh oleh Ukraina melainkan dihabisi oleh Rusia dan dijadikan martir dalam konflik di Ukraina.

Sebelumnya diberitakan, seorang jurnalis di Rusia bernama Darya Dugina tewas dibunuh oleh agen rahasia asal Ukraina yang menyusup masuk ke Moskow.

Seusai membunuh Darya Dugina pada Sabtu (20/8/2022), sang agen rahasia yang bernama Natalya Vovk kabur ke Estonia pada Minggu (21/8/2022) atau sehari seusai kejadian.

Dikutip TribunWow dari rt, Darya Dugina tewas akibat mobil yang ia kendarai telah ditanam bom oleh Vovk yang diledakkan menggunakan alat peledak jarak jauh.

Berdasarkan hasil investigasi badan intelijen Rusia alias FSB, Vovk telah menyusup masuk ke Rusia sejak 23 Juli 2022.

Vovk masuk ke Rusia bersama anak gadisnya untuk mengurangi kecurigaan pihak berwenang.

Selama di Rusia, Vovk diketahui berkali-kali mengganti plat nomor mobil kendaraannya.

Saat tiba di Rusia pada Juli 2022 silam, Vovk menggunakan plat nomor dari Republik Rakyat Donetsk demi mengurangi kecurigaan aparat.

Kemudian setelah tiba di Moskow, Vovk mengganti plat nomornya menjadi plat asal Kazakhstan yang merupakan negara sahabat Rusia.

Setelah membunuh Darya Dugina, Vovk kabur ke Estonia menggunakan plat nomor Ukraina.

Sejumlah kamera CCTV menangkap penampakan mobil Mini Cooper yang dikendarai Vovk di beberapa tempat.

Wajah Vovk juga sempat terekam kamera di apartemen tempatnya tinggal.

Pada April lalu, identitas asli Vovk sebenarnya sempat tersebar di Internet.

Dalam data yang tersebar, Vovk diketahui merupakan bagian dari resimen neo-Nazi Azov.

Di dalam data tersebut tertulis nama lengkap Vovk adalah Natalya Shaban.

Terkait insiden pembunuhan ini, pemerintah Ukraina menegaskan tidak terlibat.

Baca juga: Khawatirkan Bencana Nuklir, Putin Akhirnya Beri Izin IAEA Periksa PLTN Ukraina yang Diduduki Rusia

Penampakan agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vork yang bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jurnalis Rusia bernama Darya Dugina di Moskow, Sabtu (20/8/2022).
Penampakan agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vork yang bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jurnalis Rusia bernama Darya Dugina di Moskow, Sabtu (20/8/2022). (rt.com)

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Rusia menyebut Ukraina bertanggung jawab atas tewasnya seorang jurnalis di Moskow bernama Darya Dugina.

Menurut keterangan badan intelijen Rusia alias FSB, agen rahasia Ukraina bernama Natalya Vovk telah masuk menyusup ke Rusia sejak 23 Juli 2022 lalu dan tinggal di dekat kediaman Darya Dugina.

Dikutip TribunWow dari rt, Natalya Vovk diketahui telah menempelkan bom di mobil yang dikendarai oleh Darya Dugina lalu meledakkannya menggunakan alat peledak jarak jauh yang menyebabkan Darya Dugina tewas.

FSB menjelaskan, Vovk adalah warga negara Ukraina kelahiran tahun 1979.

Saat pindah ke Rusia pada Juli 2022 lalu, Vovk datang bersama anak perempuannya yang masih remaja.

Kala itu Vovk langsung menyewa apartemen yang sama dengan tempat tinggal Dugina.

Pada hari tewasnya Dugina yakni Sabtu (20/8/2022), Vovk menghadiri sebuah acara festival yang diadakan di sebuah daerah di Moskow.

Dugina saat itu juga sempat menghadiri acara tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan sebuah bom telah dipasang di mobil Toyota Land Cruiser Prado milik Dugina.

Bom di mobil tersebut meledak ketika Dugina sedang berkendara di jalan tol seusai menghadiri acara festival.

Seusai tewasnya Dugina, Vovk bersama anaknya kabur ke Estonia pada Minggu (21/8/2022).

Pada Senin (22/8/2022), pemerintah Rusia merilis sejumlah video menampilkan sosok Vovk.

Video ini diambil di tempat Vovk tinggal hingga saat Vovk baru saja tiba di Rusia.

Sebagai informasi, Darya Dugina adalah seorang wartawan yang mendukung pemerintah Rusia melakukan operasi militer di Ukraina.

Selain dikenal sebagai sosok yang vokal mendukung pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, Dugina juga berstatus sebagai anak perempuan dari seorang politisi sekaligus penulis anti-barat bernama Aleksandr Dugin.

Bom yang dipasang oleh Vovk diduga sebenarnya ditujukan untuk membunuh Aleksandr Dugin.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia Hari ke-180: 9 Ribu Tentara Ukraina Tewas hingga Tuduhan Bom Mobil di Moskwa

10 Tahun Menyamar Jadi Warga Brazil

Di sisi lain, selama lebih dari 10 tahun mata-mata Rusia bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) membangun identitas palsu sebagai seorang warga negara Brazil.

Berpura-pura menjadi warga bernama Viktor Muller Ferreira (33), Sergey mencoba mendaftar program magang di Mahkamah Pidana Internasional alias International Criminal Court (ICC) yang ada di Den Haag, Belanda.

Namun aksi penyamaran Sergey terbongkar oleh Badan Intelijen Belanda ketika yang bersangkutan mendaftar program magang tersebut.

Baca juga: Saat Bahas Konflik Ukraina, Menlu Rusia Sebut Inggris Korbankan Kepentingan Warga demi Nafsu Politik

Foto agen rahasia Rusia yang dikirim untuk menyusup ke ICC, Den Haag, Belanda, Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) alias Viktor Muller Ferreira (33).
Foto agen rahasia Rusia yang dikirim untuk menyusup ke ICC, Den Haag, Belanda, Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) alias Viktor Muller Ferreira (33). (bellingcat.com)

Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, seusai ditangkap, Sergey sempat ditahan oleh kantor imigrasi Belanda.

Kemudian Sergey dikirim pulang ke Brazil.

Pada saat Sergey hendak menyusup, ICC tengah menyelidiki kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.

Diperkirakan apabila Sergey berhasil menyusup maka ia berpotensi memanipulasi hingga menghilangkan dokumen terkait bukti kasus kejahatan perang Rusia di Ukraina.

Dirjen Agensi Intelijen Belanda, Erik Akerboom menyatakan aksi yang dilakukan oleh Sergey sebagai ancaman tingkat tinggi.

"Ini jelas menunjukkan apa yang hendak dilakukan oleh Rusia, mencoba memeroleh akses ilegal ke informasi di dalam ICC," ujar Akerboom.

Sebagai informasi, ICC setiap tahunnya menawarkan program magang untuk pelajar dan lulusan di bidang hukum hingga psikologi sosial.

Sebelumnya, seorang warga Rusia berusia 40 tahun ditangkap di Inggris diduga merupakan agen rahasia yang menjadi mata-mata kiriman Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pria yang namanya dirahasiakan ini ditangkap di Bandara Gatwick pada Senin (13/6/2022).

Menurut keterangan aparat berwenang, pria Rusia tersebut hendak pergi meninggalkan Inggris.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, kini pria tersebut telah dibawa ke Kantor Polisi Hammersmith, London barat.

Pria itu ditahan atas dugaan sabotase dan mata-mata yang berguna untuk negara musuh.

"Pelaku diyakini berada di Inggris menjadi mata-mata untuk kepentingan rezim Putin," ujar seorang sumber kepada The Sun.

Saat ini pria tersebut terus masih ditahan dan diobservasi di kantor polisi.

Penangkapan pria itu merupakan hasil investigasi kelompok spesial polisi London kontra terorisme serta badan kontra intelijen Inggris MI5.

Unit pemburu mata-mata di Inggris telah berada dalam status waspada akan aksi agen Rusia yang berpotensi melakukan serangan siber karena sikap pemerintah Inggris yang pro Ukraina(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JurnalisPaus FransiskusUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved