Polisi Tembak Polisi
Terungkap Sosok Skuad Lama yang Ancam Brigadir J, Ternyata Bukan Jajaran Ajudan Ferdy Sambo
Komnas HAM membeberkan sosok skuad yang disebut sempat mengancam Brigadir J sebelum kematiannya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Setelah beberapa waktu menjadi tanda tanya, terungkap sosok skuad lama yang diduga mengancam Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, sosok tersebut rupanya bukanlah anggota dari aide de camp (ADC/ ajudan) eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Komnas HAM, sosok tersebut rupanya adalah seorang warga sipil yang bekerja pada keluarga Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
Baca juga: Ungkap Sosok Polisi Diduga Ancam Bunuh Brigadir J, Kuasa Hukum Unggah Tangisan saat Video Call
Hal ini diungkapkan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam rapat bersama anggota Komisi III DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Ia membenarkan adanya ancaman pembunuhan terhadap Brihgadir J sehari sebelum kematiannya, yakni pada Kamis (7/7/2022).
"Memang betul tanggal tujuh malam, kan kematian tanggal delapan, memang ada ancaman pembunuhan," terang Choirul Anam dikutip kanal YouTube KOMPASTV.
"Kurang lebih kalimatnya begini, Yosua dilarang naik ke atas menemui Ibu P, karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas akan dibunuh. Itu komunikasi tanggal tujuh malam."
Informasi ini dibagikan oleh Brigadir J kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak sehari sebelum insiden terjadi.
Setelah kematian Brigadir J, Vera menjadi saksi dan membeberkan mengenai pengancaman itu pada pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dan pada Komnas HAM.

Baca juga: Berkaitan dengan Istri Irjen Sambo, Komnas HAM Ungkap Makna Brigadir J Diancam Dilarang Naik ke Atas
"Waktu itu Vera bilang diancam oleh skuad-skuad, kita tanya, 'Skuad ini siapa? Apa ADC apakah penjaga dan lain sebagainya?', sama-sama enggak tahu. Saya juga enggak tahu yang dimaksud skuad waktu itu siapa," beber Choirul Anam.
Namun kemudian, setelah dicocokkan dengan hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, baru diketahui soal sosok tersebut.
Rupanya, orang yang melakukan pengancaman bukanlah anggota ajudan Ferdy Sambo, melainkan ART-nya, Kuat Maruf.
Sebagai informasi, Kuat Maruf kini telah ditahan sesudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.
"Ujungnya nanti, kita baru tahu bahwa skuad yang dimaksud adalah Kuat Maruf. Ternyata 'Si Kuat' bukan skuad penjaga ternyata," tandas Choirul Anam.
Baca juga: Jawab Perbedaan Autopsi Ulang Jasad Brigadir J dengan yang Pertama, Tim Forensik Sebut Jumlah Peluru
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Sosok Polisi Diduga Ancam Bunuh Brigadir J
Sosok polisi yang diduga telah mengancam akan melakukan pembunuhan pada Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, tudingan itu dibuktikan dengan tangkapan layar saat Brigadir J menghubungi kekasihnya, Vera Simanjuntak.
Dalam potongan gambar dari video call tersebut, Brigadir J disebut sedang menangis ketakutan.
Baca juga: Tangan Kiri Patah hingga Luka di Jari, Ini Kondisi Jenazah Brigadir J Versi Dokter Keluarga
Seperti dilaporkan Wartakota.com, Kamis (28/7/2022) kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membagikan potret tersebut.
Ia sebelumnya mengunggah foto itu melalui akun media sosial miliknya.
Dijelaskan bahwa Brigadir J sedang mencurahkan rasa cemasnya pada sang kekasih, Vera.
Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo itu dikatakan mendapat ancaman pembunuhan dari rekan sesama ajudan.
Ketika dikonfirmasi, Kamaruddin membenarkan bahwa sosok yang mengancam itu adalah rekan sesama polisi.
Namun, sosok tersebut bukanlah Bharada E yang disebut terlibat baku tembak dengan korban.
Pelaku diduga adalah ajudan yang berinisial D, yang sudah lama bekerja bersama Brigadir J.
"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," beber Kamaruddin melalui pesan singkat, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Bharada E Tenang saat Diinterogasi soal Brigadir J, Komnas HAM: Enggak 100 Persen Stabil
Jawaban ini menerangkan unggahan dan penuturan Kamaruddin sebelumnya mengenai pelaku pengancaman.
Dalam keterangan lalu, sang kuasa hukum mengaku sudah mengantongi nama pengancam Brigadir J.
Ia mengatakan mendiang pernah meminta kekasihnya, Vera, untuk mencari pria lain sebagai penggantinya.
Brigadir J sampai menangis ketakutan dan merasa akan dibunuh oleh squad lama yang sudah mengancamnya.
Bukti digital yang disampaikan Kamaruddin itu pertama kali diungkap pada Sabtu (23/7/2022).
"Kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana," kata Kamaruddin dalam kanal YouTube Tribun Jambi.
"Sudah ada rekaman elektronik di mana almarhum saking takutnya, di bulan Juni 2022, dia sampai menangis," imbuhnya
Kamaruddin enggan memberi rincian mengenai bukti terbaru itu.
Ia hanya menyinggung bahwa ancaman pembunuhan pada Brigadir J terus dilakukan oleh seseorang hingga berakhir pada kejadian nahas di hari Jumat (8/7/2022).
"(Berupa-red) rekaman elektronik, nanti teknisnya pada saatnya akan kami ungkap," ujar Kamaruddin.
"Kemudian ancaman pembunuhan itu berlanjut terus, hingga satu hari menjelang pembantaian."(TribunWow.com/Via)