Polisi Tembak Polisi
Sebut Sambo Miliki Kuasa seperti Bintang 5, Mahfud MD Ungkit Jokowi Turun Tangan: Semuanya Takut
Mahfud MD menjelaskan bagaimana Irjen Sambo memiliki pengaruh yang begitu kuat di dalam tubuh internal Polri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Sejak awal saya sampaikan agar kasus ini diusut dan dituntaskan," kata Jokowi.
"Dan juga agar kepercayaan masyarakat terhadap Polri tidak terganggu," jelasnya.
IPW Pantau Ada Kelompok Lawan Timsus
Di sisi lain, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santosa mengatakan adanya pergerakan untuk mendukung Irjen Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, diduga aksi tersebut dilakukan sejumlah polisi dengan cara memberikan perlawanan pada kinerja Timsus bentukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dalam mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J.
Sugeng mengatakan bahwa dirinya juga ikut menjadi sasaran pemantauan oleh pihak terkait.

Baca juga: IPW Beri Pesan pada Listyo Sigit Prabowo: Pak Kapolri Ini Serius, Ada Geng Mafia di Institus Anda
Hal ini dibeberkannya melalui tayangan wawancara di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (16/8/2022).
Menurut Sugeng, upaya perlawanan tersebut diduga akan menyerang nama baik anggota tim tersebut.
Adapun tim bentukan Kapolri pada Selasa (12/7/2022) itu beranggotakan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dibantu Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto.
Selain itu juga Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, serta Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada.
"IPW mendapatkan informasi bahwa ada upaya-upaya 'perlawanan' kepada Timsus," ungkap Sugeng.
"Menyerang utamanya kepada pribadi-pribadi di Timsus, melalui pendiskreditan nama baik dan segala macam."
"Ada informasi masuk dan ada sedikit data pada kami."

Baca juga: Kapolri Lakukan Pembersihan Buntut Kasus Brigadir J, 56 Polisi Diperiksa, 11 Pejabat Polri Diamankan
IPW menyebut adanya pergerakan mencurigakan dari sekitar 20 orang polisi jelang pemanggilan Ferdy Sambo.
"Pada hari ketika saya mendapat informasi sebetulnya ada pemantauan pada FS, sebelum hari Sabtu itu diperiksa tim khusus di Kabareskrim, ada pergerakan 20 orang yang di luar kendali pimpinannya terlibat dalam komunikasi mendukung FS," bongkar Sugeng.