Polisi Tembak Polisi
2 Brimob Disebut Ikut Tertawa saat Deolipa Ajak Bicara Eliezer: Sama Bharada E Pasti Ngelucu
Deolipa Yumara membantah telah membuat Bharada E tidak nyaman selama dirinya menjadi pengacara mantan kliennya tersebut.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia menyoroti adanya kecacatan hukum dalam surat pencabutan kuasa tersebut karena kurangnya aspek materil dan formil.
Seniman yang hendak meluncurkan album berjudul 'Gangster Sambo' itu pun mengaku santai karena yakin tuduhannya terbukti.
"Enggak apa-apa surat ini aku anggap asli isinya adalah pencabutan kuasa," terang Olip.
"Tapi untungnya setiap surat pencabutan kuasa atau pencabutan kuasa sepihak itu harus ada alasan. Tanpa alasan cacat hukum dong."
"Begini pun kejahatan enggak sempurna. Enggak sempurnanya tidak ada alasan-alasan yang pencabutan kuasa, padahal itu yang paling kunci. Aspek materilnya dan formilnya itu. Bodoh kan."

Baca juga: Jadi Kabareskrim, Komjen Pol Agus Andrianto Ternyata Punya 5 Saudara Laki-laki, Semua Namanya Agus
Dalam suratnya dengan Bharada E, Olip selalu menekankan untuk membubuhkan tulisan tangan sebagai bukti otentik.
Namun anehnya, tak ada tulisan tangan tersebut di surat pencabutan kuasa yang diberikan padanya.
"Di surat-suratnya dia ke aku selalu ada tulisan tangan, berupa tanggal tertulis. Tulisan tangan basah dan jam tulisan basah," ungkap Olip.
"Sementara surat pencabutan kuasa dia enggak ada."
Secara yakin, Olip menyatakan bahwa intervensi datang dari Kabareskrim, yakni Komjen Agus Andrianto.
Ia membenarkan adanya tekanan dari anggota Timsus Kapolri tersebut untuk melakukan pemecatan pada dirinya.
"Aku enggak pernah menduga, aku kalau iya, iya, kalau enggak, enggak. Ngapain aku duga-duga," tegas Olip.
"Iya ada tekanan. Ya (dari-red) Pak Kaba. Kabareskrim begitu."
Ketika dikonfirmasi lewat Whatsapp mengenai tudingan ini, Agus Andrianto hanya memberikan jawaban singkat.
"Tanya sama yang memberi kuasa ya," kilah Agus Andrianto.