Polisi Tembak Polisi
Pengakuan Bharada E soal Tewasnya Brigadir J Beda dengan Penjelasan Awal Polisi, Tak Ada Baku Tembak
Bharada E ternyata membuat pengakuan yang berbeda soal kasus kematian Brigadir J dibandingkan penjelasan awal polisi. Seperti apa?
Editor: Rekarinta Vintoko
Duel satu lawan satu ini mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia.
Namun Muhammad Boerhanuddin mengatakan pelaku penembak Brigadir J diduga lebih dari satu.
Saat ini baru satu pelaku yang diketahui turut terlibat penembakan yaitu Bharada E.
Menurut Boerhanuddin, Bharada E merupakan orang yang pertama kali menembak yang kemudian disusul oleh pelaku lain yang turut menembak.
"Nembak pertama Bharada E. Selanjutnya ada pelaku lain," kata Boerhanuddin kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
3. Disuruh Atasannya Menembak?
Boerhanuddin juga mengatakan bahwa kliennya Bharada E menembak karena mendapatkan tekanan dari atasannya yang juga ada di lokasi.
Namun siapa sosok atasan yang dimaksudkan itu tidak dijelaskan.
"Bharada E menembak karena ada tekanan dan perintah dari atasan. (Atasannya) ada di lokasi," kata Boerhanuddin.
Bahkan, katanya, Bharada E disuruh menembak dinding rumah Ferdy Sambo setelah Brigadir J tewas.
Penjelasan awal Kapolres Metro Jakarta Selatan Nonaktif Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan bahwa Bharada E menembak Brigadir J karena almarhum diduga hendak melecehkan Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Tanggapi Surat dari Bharada E, Terungkap Kondisi Memilukan sang Ibu
4. Tidak Ada Motif Membunuh Brigadir J
Kuasa Hukum Bharada E lainnya Deolipa Yumara mengatakan kliennya Bharada E tidak memiliki motif untuk membunuh Brigadir J.
Ini membuat pihaknya selaku kuasa hukum menyimpulkan adanya perintah untuk melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Secara prinsip dia nggak punya motif untuk membunuh. Jadi secara kejiwaan, nggak ada motif untuk membunuh. Makanya bisa kita simpulkan bahwasanya ada perintah," katanya dikutip dari YouTube Metrotvnews, Minggu (7/8/2022).