Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Tak Terima Disebut Bahayakan Warga Sipil, NGO Amnesty Jawab Balik Sindiran Zelensky

NGO Amnesty International sempat disindir oleh pemerintah Ukraina gara-gara melaporkan militer Ukraina telah membahayakan warga sipil saat berkonflik.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Sergey Bobok/AFP
Sebuah sekolah di tengah Kota Kharkiv, Ukraina hancur terkena serangan Rusia, 28 Februari 2022. 

“Perilaku Amnesty International ini bukan tentang menemukan dan melaporkan kebenaran kepada dunia, ini tentang menciptakan kesetaraan palsu – antara pelaku dan korban, antara negara yang menghancurkan ratusan dan ribuan warga sipil, kota, wilayah, dan negara yang mati-matian mempertahankan dirinya sendiri,” kata Dmytro Kuleba, menteri luar negeri Ukraina, dalam sebuah video yang diposting di Facebook.

Mykhailo Podolyak, seorang ajudan utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa melindungi nyawa warga sipil adalah prioritas bagi Ukraina.

Tentara Ukraina saat mencari jasad di reruntuhan bangunan sekolah yang hancur terkena serangan roket di Mykolaiv, Ukraina, 19 Maret 2022.
Tentara Ukraina saat mencari jasad di reruntuhan bangunan sekolah yang hancur terkena serangan roket di Mykolaiv, Ukraina, 19 Maret 2022. (Bulent Kilic/AFP)

"Satu-satunya hal yang menjadi ancaman bagi Ukraina adalah tentara algojo dan pemerkosa (Rusia) yang datang untuk melakukan genosida," cuit Podolyak.

"Pasukan pertahanan kami melindungi negara dan keluarga mereka."

Podolyak juga menuduh Amnesty berpartisipasi dalam apa yang dia gambarkan sebagai kampanye disinformasi dan propaganda Rusia.

Aksi ini dinilai bertujuan untuk mendiskreditkan militer Ukraina dalam upaya untuk mencegah para pendukung negara itu untuk terus memasoknya dengan senjata. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved