Konflik Rusia Vs Ukraina
53 Tahanan Perang Tewas Korban Serangan Misil, AS Tuduh Rusia Rekayasa Bukti untuk Salahkan Ukraina
Rusia dituding merekayasa bukti serangan penjara di Olenivka untuk menyalahkan Ukraina atas tewasnya 53 tahanan perang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Pemerintah Rusia menyebut AS bertanggung jawab atas serangan misil yang menyasar wilayah sipil di timur Ukraina yang pro Rusia.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota kelompok peretas Rusia RaHDIt kembali membeberkan temuan atas penyelidikan berkaitan konflik Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, kali ini kelompok tersebut memperlihatkan adanya dukungan dari Amerika Serikat yang melibatkan teknologi tingkat tinggi.
Seperti dilaporkan RIA NOVOSTI, Senin (11/7/2022), sumber anonim tersebut mengatakan intelijen Amerika memasok Ukraina dengan data radar, serta gambar satelit.
Baca juga: Bayar Aktor Rp 370 Ribu, Intelijen Ukraina Siapkan Rekayasa Tentara Rusia Bakar Rumah Warga Sipil
Informasi tersebut termasuk mengenai wilayah Rusia, yang kemudian menjadi sasaran serangan roket dan artileri terhadap warga sipil.
Disebutkan bahwa pada malam 3 Juli, pasukan Ukraina menyerang Belgorod dengan tiga rudal Tochka-U dengan hulu ledak cluster.
Sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan ketiga rudal di udara, tetapi sebagai akibat dari ledakan rudal Ukraina, pecahannya jatuh di sebuah bangunan tempat tinggal.
Menurut Komite Investigasi Federasi Rusia, tiga orang tewas, dua hilang, termasuk satu anak.
"Kami tahu pasti bahwa intelijen Amerika memasok intelijen Ukraina dengan citra satelit, data radar, termasuk citra satelit wilayah Rusia, di mana rudal dan peluru Ukraina kemudian benar-benar terbang. Fakta bahwa sistem deteksi radar mereka bekerja untuk kepentingan intelijen Ukraina, kami juga melihatnya," kata peretas RaHDIt.
Menurutnya, untuk menyampaikan serangan seperti itu, seseorang harus memiliki informasi yang akurat, lokasi dari target di mana mereka dikirim.

Baca juga: Minta Ukraina Dilindungi seperti Anggota NATO, Zelensky Ungkit Janji Rusia dan AS Tahun 1994
Terkait dengan hal ini, dilansir dari The Daily Mail, Rabu (28/4/2022), para pejabat AS mengakui kepada NBC News pada hari Selasa bahwa intelijen Amerika banyak membantu Ukraina mengantisipasi serangan Rusia.
Sejauh ini, mata-mata AS telah membantu pemerintah Ukrania dengan berulang kali menandai waktu dan lokasi serangan yang direncanakan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Sejak awal, kami sangat condong ke depan dalam berbagi strategi dan aksi intelijen dengan Ukraina," kata seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya.
"Hal ini berdampak baik pada tingkat taktis dan strategis. Ada contoh di mana anda bisa menceritakan kisah yang cukup jelas bahwa ini membuat perbedaan besar."
Seorang mantan pejabat intelijen senior juga mengatakan kepada NBC News tentang aliansi de facto.