Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Tembakan Brigadir J Semua Meleset, Pengacara Bharada E Ungkit Pelecehan: Sudah Mencoba, Ditolak

Kuasa hukum Bharada E mengaitkan kasus pelecehan seksual terhadap PC terkait melesetnya seluruh tembakan Brigadir J saat insiden baku tembak.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase Tribunnews/Irwan Rismawan dan youtube kompastv
Bharada E yang bernama lengkap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, ajudan Irjen Ferdy Sambo, usai dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bharada E diketahui merupakan anggota polisi yang terlibat dalam baku tembak melawan Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas dalam insiden tersebut. 

TRIBUNWOW.COM - Saat terjadi baku tembak di rumah singgah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu, hanya tembakan dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang meleset.

Sementara itu tembakan yang dilepaskan oleh Bharada Richard Eliezer alias Bharada E berhasil mengenai sasaran hingga menewaskan Brigadir J.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, melesetnya tembakan Brigadir J disebut memiliki kaitan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi terhadap istri Irjen Sambo yakni PC.

Baca juga: Minta Kuasa Hukum Brigadir J Buka Data, Komnas HAM Ngaku Lebih Dulu Datangi Pacar Yosua

Dugaan ini disampaikan oleh Andreas Nahot Silitonga selaku kuasa hukum Bharada E.

"Ada peristiwa sebelum tembak-menembak itu. Kalau benar ada tindakan pelecehan seksual, Anda bisa bayangkan kondisi goncangan yang sedang dialami almarhum," kata Andreas dalam tayangan Catatan Demokrasi di tvOne pada Selasa (2/8/2022).

Menurut dugaan Andreas, Brigadir J memikirkan banyak hal pada saat baku tembak terjadi.

"Dia sudah mencoba, ditolak. Kira-kira dia dalam keadaan yang senang-senang saja atau dalam keadaan bingung?" kata Andreas.

"Bagaimana dia nanti akan berhadapan dengan jenderalnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan itu," ujarnya.

Andreas juga menekankan bahwa Bharada E menembak Brigadir J untuk membela diri.

"Dan dalam suasana hidup-mati, yang ada kita akan membela diri," kata Andreas.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, di sisi lain Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Inspektur Jenderal Benny Mamoto menyebut tidak ada yang aneh ketika seluruh tembakan Brigadir J tak ada satu pun yang mengenai sasaran.

Benny yang telah turun langsung ke TKP menyebutkan beberapa faktor yang diduga menyebabkan tembakan Brigadir J meleset semua.

"Kondisi Brigadir J dalam keadaan panik dan tidak fokus dalam membidikkan senjatanya karena kaget sehingga arah tembakannya tidak menentu. Di samping itu, ia juga terhalang tangga," ujar Benny dikutip dari Kompas TV, Rabu (13/7/2022).

Di sisi lain, Bharada E yang berada di posisi lebih tinggi diyakini lebih mudah membidik Brigadir J serta lebih terlindungi.

Latar belakang Bharada E diketahui juga merupakan penembak nomor satu dalam kesatuannya.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, pihak kepolisian menyebut Brigadir J menembak lebih dulu namun pihak keluarga justru merasa aneh sebab tembakan Brigadir J yang dikeluarkan dalam jarak dekat tidak ada yang mengenai Bharada E.

Foto kiri Brigadir Yosua alias Brigadir J dan Foto kanan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, misteri kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua hingga kini belum terungkap, Senin (1/8/2022).
Foto kiri Brigadir Yosua alias Brigadir J dan Foto kanan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, misteri kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua hingga kini belum terungkap, Senin (1/8/2022). (TRIBUNJAMBI.COM)

Baca juga: Brigadir J Masuk Kamar Istri Jenderal sebelum Ditembak, Keluarga Minta Polisi Buka-bukaan soal CCTV

Kejanggalan ini diungkapkan oleh ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.

Samuel mengungkit bagaimana anaknya disebut telah menembakkan tujuh peluru kepada Bharada E tetapi tidak ada yang mengenai sasaran.

Samuel kemudian menceritakan bagaimana Brigadir J biasa ditugaskan sebagai seorang penembak jitu atau sniper.

"Kawan-kannya juga bilang kalau dia (Yosua) ini sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," ujar Samuel pada Selasa (12/7/2022).

Samuel turut menjelaskan bahwa anaknya mengikuti pendidikan Brimob dan lulus pada tahun 2012 silam.

"Logikanya, kalau jarak dekat, kok bisa tidak kena tembakan anak saya," tegasnya.

Pelecehan Ini Benar Ada atau Tidak

PC selaku istri dari Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo saat ini adalah saksi kunci dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Semua pertanyaan terkait kasus Brigadir J dapat terjawab lewat pengakuan dan kesakisan PC.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menekankan betapa pentingnya kesaksian dari PC.

Potret PC selaku istri eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Istri Irjen Sambo diketahui sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022). Terbaru, kondisi psikis PC diketahui masih belum stabil pasca kasus pelecehan seksual.
Potret PC selaku istri eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Istri Irjen Sambo diketahui sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022). Terbaru, kondisi psikis PC diketahui masih belum stabil pasca kasus pelecehan seksual. (Instagram/@divpropampolri)

Baca juga: Minta Bharada E Diperlakukan Bak Pahlawan, Pengacara soal Brigadir J: Cuma 1 yang Bisa Hidup

Ketua Komnas HAM mengungkit bagaimana Bharada Richard Eliezer alias Bharada E dan Bripka Ricky tidak ada yang menyaksikan terjadinya pelecehan seksual yang disebut oleh pihak kepolisian dilakukan oleh Brigadir J terhadap PC.

"Seluruh peristiwa ini titik krusialnya, tumpunya ada di Bu Putri (yang bisa) menjawab apakah (ada) tembak-menembak, siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak. Saya kira itu," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Selasa (2/8/2022).

Taufan menyampaikan, sampai saat ini Komnas HAM masih belum bisa menemui PC karena alasan psikologis istri Irjen Sambo yang masih belum stabil.

"Dugaan pelecehan seksual yang ada siapa? Hanya Ibu Putri yang bisa memberikan keterangan, itupun kita belum ketemu dia. Karena masa sikologis dengan LPSK juga belum menyelesaikan prosedurnya," papar Taufan.

Taufan menegaskan belum bisa dipastikan apakah kasus pelecehan seksual terhadap PC benar-benar terjadi atau tidak.

Sementara itu diketahui kondisi mental istri Irjen Sambo masih belum stabil.

PC tidak menghadiri panggilan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena kondisi psikologisnya yang masih terganggu.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, PC disebut masih belum bisa bertemu dengan orang lain.

Dari kiri ke kanan: Putri Candrawati selaku istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Irjen Sambo. Istri Irjen Sambo diketahui sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Dari kiri ke kanan: Putri Candrawati selaku istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Irjen Sambo. Istri Irjen Sambo diketahui sempat dilecehkan oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum akhirnya Brigadir J ditembak hingga tewas oleh Bharada E di rumah singgah sang jenderal di Jakarta, Jumat (8/7/2022). (Kolase YouTube Tribunnews.com dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

Baca juga: Brigadir J Todong Foto Irjen Sambo dan Pakai Parfum Istri sang Jenderal, Kuasa Hukum Yosua Heran

Informasi ini disampaikan oleh psikolog klinis Ratih Ibrahim yang mendampingi PC.

"Kondisinya (bu Putri) masih shock," kata Ratih saat ditemui awak media usai pemeriksaan di kantor LPSK, Jakarta Timur, Senin (1/8/2022).

Ratih menjelaskan, alasan PC tidak bisa hadir dalam panggilan pemeriksaan kedua di LPSK adalah PC masih belum mampu bertemu dengan orang lain.

Sebagai informasi, Brigadir J disebut oleh pihak kepolisian sempat melakukan pelecehan terhadap PC selaku istri Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Seusai melakukan pelecehan, Brigadir J sempat menodong istri Irjen Ferdy Sambo menggunakan pistol hingga akhirnya terlibat baku tembak melawan Bharada E.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Pada saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo diketahui sedang tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Bharada E sendiri adalah Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sementara itu Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam.(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Brigadir JNofriansyah Yosua HutabaratBharada EPelecehanFerdy SamboPutri CandrawathiRichard Eliezer
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved