Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Bantah Serang Penjara Donbas yang Tewaskan 40 Tentaranya, Tuduh Rusia Sembunyikan Bukti

Militer Ukraina membantah telah mengirim rudal ke penjara di Donbas yang tewaskan 40 tentaranya sendiri.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
US Army
Sistem roket HIMARS. Terbaru, Ukraina bantah serang penjara Donbas yang tewaskan 40 tentara militernya sendiri, Jumat (29/7/2022). 

Nasib Ribuan Tentara Ukraina yang Menyerah di Mariupol

Para tentara Ukraina yang menyerah di Mariupol dikabarkan telah dibawa ke Rusia.

Sebanyak lebih dari 1.000 tentara Ukraina dipindahkan ke wilayah kekuasaan Presiden Vladimir Putin untuk penyelidikan.

Para tentara itu menghadapi ancaman hukuman seperti halnya seorang perwira Ukraina yang sudah dinyatakan bersalah dengan tuduhan kejahatan perang.

Tentara Rusia berpatroli di sebuah teater di Mariupol, Ukraina pada 12 April 2022.
Tentara Rusia berpatroli di sebuah teater di Mariupol, Ukraina pada 12 April 2022. (Alexander Nemenov / AFP)

Baca juga: Nasib Komandan Azov yang Ditangkap Rusia di Mariupol, Sempat Hubungi Istri Kabarkan Hal Ini

Dilansir TribunWow.com, Selasa (7/6/202), kantor berita Rusia Tass membeberkan kabar ini dengan mengutip sumber penegak hukum Rusia.

Menurut sumber tersebut nantinya ada lebih banyak tahanan Ukraina akan dipindahkan ke Rusia.

Sementara itu, Komite Investigasi Rusia telah mengajukan tuntutan terhadap seorang perwira artileri lapangan Ukraina atas pelanggaran terhadap warga sipil.

Hal ini diumumkan oleh layanan pers komite dalam sebuah pernyataan.

Komite menuduh Letnan Kolonel Alexander Plotnikov, komandan batalion artileri self-propelled, melakukan tindakan kejam terhadap warga sipil dan penggunaan metode perang yang dilarang.

Plotnikov, menyadari bahwa daerah-daerah di Republik Rakyat Donetsk dihuni oleh warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran, justru melakukan serangan membabi buta.

Sejak bertugas dari 25 Februari hingga 10 Maret 2022, ia dituding telah memberi perintah untuk menembaki bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil dengan senjata self-propelled 152 mm Akatsiya yang melanggar Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan warga sipil pada waktu perang.

Menurut Komite Investigasi, Plotnikov mengaku bersalah dan mengakui pelanggaran tersebut.

Namun tudingan ini belum bisa dibuktikan secara independen karena keterbatasan informasi.

Baca juga: Rusia Klaim Berhasil Kuasai Donetsk dan Luhansk, Ukraina Minta Warganya Tak Berkecil Hati

Mengenai hal ini, Ukraina mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar semua tahanan dikembalikan sementara beberapa legislator Rusia mengatakan mereka harus diadili.

Sebelumnya, Rusia menyatakan lebih dari 900 tentara Ukraina yang berada di pabrik baja Azovstal Mariupol telah dikirim ke koloni penjara di wilayah yang dikuasai Rusia.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinUkrainaVolodymyr ZelenskyDonbas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved