Pilpres 2024
Duet Bareng Jokowi, Anies hingga Puan, Ini Kemungkinan Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
Bulan Agustus 2022 nanti, Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan mengumumkan maju sebagai capres di 2024.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah satu dari beberapa tokoh nasional yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Prabowo Subianto sendiri dipastikan akan maju sebagai capres 2024 mendatang.
Dikutip TribunWow.com, Prabowo Subianto diketahui akan mengumumkan dirinya maju sebagai capres 2024 pada Rapimnas Partai Gerindra di bulan Agustus 2022 mendatang.
Berikut ini adalah sejumlah tokoh yang disebut-sebut bakal mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Baca juga: 4 Fakta Seputar Prabowo dan 2024, Kriteria Pasangan, Isu Duet Bareng Jokowi hingga Reaksi Masyarakat
1. Cak Imin
Gencar kabar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan disandingkan dengan anggota DPR RI Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.
Dilansir TribunWow.com, kabar ini menyusul keputusan koalisi yang dilakukan antara Partai Gerindra dengan PKB.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberikan keterangan.

Baca juga: Survei Paslon Pilpres 2024, Prabowo Kalahkan Anies saat Dipasangkan dengan Sosok Ini
Ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Dasco mengatakan belum ada keputusan resmi terkait duet Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Umum PKB tersebut.
"Kita lihat nanti saja," jawab Dasco dikutip Kompas.com, Rabu (27/7/2022).
Ia kemudian menerangkan bahwa koalisi Partai Gerindra-PKB akan diumumkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Gerindra pada 13 Agustus 2022.
Agenda dalam rapat tersebut adalah deklarasi Prabowo untuk maju sebagai calon presiden.
Sementara pemilihan cawapres yang diusung akan diumumkan dalam pertemuan lain.
"Menurut aturan kita itu soal cawapres akan ada forum lagi, sehingga nanti setelah ini ya kita akan adakan lagi forum-forum yang akan diatur menurut anggaran dasar kita," terang Dasco.
Ia juga menekankan bahwa Partai Gerindra masih membuka pintu koalisi dengan partai lain yang ingin ikut memberi dukungan.
"Ya kita kan berharap bahwa koalisi akan bertambah, kita juga membuka kok dengan teman-teman dari partai lain untuk ikut masuk," imbuhnya.
2. Duet Prabowo-Jokowi
Relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk maju berpasangan di Pilpres 2024.
Mereka, meminta Jokowi agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo di pemilihan presiden mendatang.
"Kali ini kita meminta Bapak Jokowi untuk dapat menjadi wakil presiden untuk mendampingi Prabowo menjadi presidennya," ucap Ketua Sekber Prabowo-Jokowi G Gisel di Jakarta, Sabtu (15/1/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Yakin Anies Mampu Teruskan Kerja Jokowi, Eks Wamen dari PSI Tawarkan Diri Jadi Timses di 2024
Gisel menyebut bahwa kedua orang yang didukungnya itu memang layak menjadi pemimpin negara Indonesia.
Pasalnya, baik Jokowi dan Prabowo memiliki kinerja baik selama memimpin pemerintahan ini.
Namun, karena orang nomor satu di Indonesia itu sudah menjabat dua periode, mereka meminta Jokowi menjadi cawapres agar tidak bertentangan dengan konstitusi.
"Berhubung dalam kontitusi, dalam pasal 7 UUD 1945 presiden dan wakil presiden hanya bisa dua periode," katanya.
Dengan begitu, kata Gisel, Jokowi dapat melanjutan program-programnya yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Gisel juga menyebut bahwa tidak ada maksud untuk merendahkan martabat Jokowi.
"Dasar dari kita mendeklarasikan Prabowo dan Jokowi adalah kita tentu tahu bagaimana kinerja Bapak Prabowo apalagi oleh Bapak Jokowi," katanya.
Gisel menyebut bahwa Sekber Prabowo-Jokowi serius ingin mengusung Jokowi sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Pihaknya disebut akan turun ke masyarakat untuk merealisasikan gagasan yang dibawanya.
"Kita akan banyak kegiatan. Kita turun ke masyarakat, kita promosikan secara terbuka ke lapangan. Kami akan persiapkan bapak Prabowo dan Jokowi untuk maju dalam pilpres," tutup dia.
3. Bakal Ada Duet Prabowo-Anies?
Lembaga Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terfavorit di 2024, pada Minggu (9/1/2022).
Dalam hasil survei itu diketahui capres dengan elektabilitas tertinggi ditempati oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sedangkan cawapres terfavorit adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Diketahui total ada 33 nama capres potensial di 2024.
Baca juga: Di Mata Najwa, Lihat Reaksi Ganjar Pranowo saat Ditanya Rencana Maju di Pilpres 2024: Saya Bisa Apa?
Dikutip dari Tribunnews.com, selain Prabowo, urutan kedua ditempati oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies di posisi ketiga.
”Prabowo 22,4 persen, Ganjar 18 persen, Anies 15,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan hasil survei lembaganya, Minggu (9/1/2022).
Menurut keterangan Burhanuddin, selain tiga nama itu, para capres lainnya hanya mendulang satu digit suara.
Kendati demikian, tren elektabilitas Prabowo justru menurun sedangkan Anies dan Ganjar justru naik.
Sementara itu, dalam survei cawapres terfavorit, Anies menempati posisi pertama dengan elektabilitas tertinggi.
”Anies jadi top of mind sebagai wapres. Lalu ada Sandi, Ganjar, AHY, Ridwan kamil. Pak Prabowo, ada yang menyebut Pak Prabowo sebagai cawapres. Lalu Erick, ya, juga cukup tinggi," kata Burhanuddin.
Sedangkan saat nama Prabowo, Anies dan Ganjar dihilangkan dari bursa cawapres terfavorit, posisi pertama cawapres ditempati oleh Menparekraf Sandiaga Uno dengan raihan 25 persen responden.
Selanjutnya disusul Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,3 persen, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 12 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir 7,9 persen.
Survei diketahui digelar pada 16-11 Desember 2021.
4. Prabowo-Puan
Sebelumnya, Indopol Survey and Consulting, mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tokoh terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Jika melihat elektabilitas, figur kepemimpinan lebih kuat dibanding statusnya yang sebagai pimpinan partai politik.
Dalam tiga besar tokoh yang diuji sebagai capres untuk 2024, hanya satu yang merupakan pimpinan partai politik.
Baca juga: Dinilai Strategi Jaga Popularitas demi Pilpres 2024, Ini Kata Anies soal Kanal YouTube Miliknya
"Figur kepemimpinan lebih kuat dari parpol karena terbukti dalam survei kami, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Prabowo Subianto mampu mengungguli pimpinan partai, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, maupun AHY," kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, baru-baru ini, dikutip dari Tribunnews.com.
Tak hanya menguji elektabilitas calon presiden, Indopol juga melakukan simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden 2024.
Hasilnya, Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi akan menang jika dipasangkan dengan siapa pun.
Misalnya jika dipasangkan dengan Puan Maharani, pasangan itu sukses meraih elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 20,98 persen.
Lawan pasangan itu dalam simulasi Indopol adalah pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (13,01 persen), dan Muhaimin Iskandar - AHY ( 6,34 persen).
Meski memiliki elektabilitas tinggi, Anies disimulasikan sebagai cawapres mengingat dirinya yang tidak memiliki kendaraan politik.
Namun, jika Anies disimulasikan sebagai capres, elektabilitasnya melambung tinggi terutama jika dipasangkan dengan Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) .
Baca juga: Tak Ada Risma dan Sri Mulyani di 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik Hasil Survei CISA
Elektabiltas Anies-AHY (22,85 persen) mengalahkan Prabowo-Puan (18,46 persen) dan pasangan Airlangga-Gatot Nurmantyo (5,37 persen).
"Anies kuat jika diposisikan sebagai capres. Tapi kalau hanya jadi cawapres, (dengan capresnya adalah figur pimpinan parpol (selain Prabowo) elektabiltasnya rendah,” kata Ratno.
Namun, elektabilitas Prabowo juga jauh meningkat jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.
Dalam simulasi selanjutnya, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.
"Ini mengungkapkan posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden. Sebaliknya, jika ia dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih," Ratno. (TribunWow.com/Anung)