Breaking News:

Pilpres 2024

Duet Bareng Jokowi, Anies hingga Puan, Ini Kemungkinan Pendamping Prabowo di Pilpres 2024

Bulan Agustus 2022 nanti, Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan mengumumkan maju sebagai capres di 2024.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase KOMPAS.com/Ihsanuddin dan TRIBUNNEWS/HERUDIN
Foto kiri: Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Foto kanan: Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat pelantikan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2 

Jika melihat elektabilitas, figur kepemimpinan lebih kuat dibanding statusnya yang sebagai pimpinan partai politik.

Dalam tiga besar tokoh yang diuji sebagai capres untuk 2024, hanya satu yang merupakan pimpinan partai politik. 

Baca juga: Dinilai Strategi Jaga Popularitas demi Pilpres 2024, Ini Kata Anies soal Kanal YouTube Miliknya

"Figur kepemimpinan lebih kuat dari parpol karena terbukti dalam survei kami, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Prabowo Subianto mampu mengungguli pimpinan partai, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, maupun AHY," kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, baru-baru ini, dikutip dari Tribunnews.com.

Tak hanya menguji elektabilitas calon presiden, Indopol juga melakukan simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden 2024. 

Hasilnya, Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi akan menang jika dipasangkan dengan siapa pun.

Misalnya jika dipasangkan dengan Puan Maharani, pasangan itu sukses meraih elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 20,98 persen.

Lawan pasangan itu dalam simulasi Indopol adalah pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (13,01 persen), dan Muhaimin Iskandar - AHY ( 6,34 persen).

Meski memiliki elektabilitas tinggi, Anies disimulasikan sebagai cawapres mengingat dirinya yang tidak memiliki kendaraan politik.

Namun, jika Anies disimulasikan sebagai capres, elektabilitasnya melambung tinggi terutama jika dipasangkan dengan Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) .

Baca juga: Tak Ada Risma dan Sri Mulyani di 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik Hasil Survei CISA

Elektabiltas Anies-AHY (22,85 persen) mengalahkan Prabowo-Puan (18,46 persen) dan pasangan Airlangga-Gatot Nurmantyo (5,37 persen).

"Anies kuat jika diposisikan sebagai capres. Tapi kalau hanya jadi cawapres, (dengan capresnya adalah figur pimpinan parpol (selain Prabowo) elektabiltasnya rendah,” kata Ratno.

Namun, elektabilitas Prabowo juga jauh meningkat jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

Dalam simulasi selanjutnya, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.

"Ini mengungkapkan posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden. Sebaliknya, jika ia dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih," Ratno. (TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2024JokowiAnies BaswedanPuan MaharaniPrabowo SubiantoPartai GerindraMuhaimin Iskandar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved