Pilpres 2024
Duet Bareng Jokowi, Anies hingga Puan, Ini Kemungkinan Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
Bulan Agustus 2022 nanti, Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan mengumumkan maju sebagai capres di 2024.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Jika melihat elektabilitas, figur kepemimpinan lebih kuat dibanding statusnya yang sebagai pimpinan partai politik.
Dalam tiga besar tokoh yang diuji sebagai capres untuk 2024, hanya satu yang merupakan pimpinan partai politik.
Baca juga: Dinilai Strategi Jaga Popularitas demi Pilpres 2024, Ini Kata Anies soal Kanal YouTube Miliknya
"Figur kepemimpinan lebih kuat dari parpol karena terbukti dalam survei kami, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, maupun Prabowo Subianto mampu mengungguli pimpinan partai, seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, maupun AHY," kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, baru-baru ini, dikutip dari Tribunnews.com.
Tak hanya menguji elektabilitas calon presiden, Indopol juga melakukan simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden 2024.
Hasilnya, Elektabilitas Prabowo Subianto sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi akan menang jika dipasangkan dengan siapa pun.
Misalnya jika dipasangkan dengan Puan Maharani, pasangan itu sukses meraih elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 20,98 persen.
Lawan pasangan itu dalam simulasi Indopol adalah pasangan Airlangga Hartarto-Anies Baswedan (13,01 persen), dan Muhaimin Iskandar - AHY ( 6,34 persen).
Meski memiliki elektabilitas tinggi, Anies disimulasikan sebagai cawapres mengingat dirinya yang tidak memiliki kendaraan politik.
Namun, jika Anies disimulasikan sebagai capres, elektabilitasnya melambung tinggi terutama jika dipasangkan dengan Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) .
Baca juga: Tak Ada Risma dan Sri Mulyani di 10 Menteri dengan Kinerja Terbaik Hasil Survei CISA
Elektabiltas Anies-AHY (22,85 persen) mengalahkan Prabowo-Puan (18,46 persen) dan pasangan Airlangga-Gatot Nurmantyo (5,37 persen).
"Anies kuat jika diposisikan sebagai capres. Tapi kalau hanya jadi cawapres, (dengan capresnya adalah figur pimpinan parpol (selain Prabowo) elektabiltasnya rendah,” kata Ratno.
Namun, elektabilitas Prabowo juga jauh meningkat jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.
Dalam simulasi selanjutnya, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.
"Ini mengungkapkan posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden. Sebaliknya, jika ia dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih," Ratno. (TribunWow.com/Anung)