Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Meski Tidak Lazim, Ini Alasan Tim Forensik Libatkan Wakil Keluarga Brigadir J saat Autopsi

Ketua tim forensik gabungan membeberkan alasan mengizinkan perwakilan keluarga Brigadir J ikut menyaksikan proses autopsi.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Ade Sugiharto/ISTIMEWA
Dokter Ade Firmansyah yang memimpin proses autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di RSDU Sungai Bahar, Kamis (28/7/2022). Terbaru, tim forensik jelaskan alasan izinkan perwakilan keluarga diizinkan autopsi, Rabu (27/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Autopsi ulang yang dilakukan pada jasad Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah selesai dilaksanakan, Rabu (27/7/2022).

Dilansir TribunWow.com, proses ekshumasi tersebut dilakukan tim forensik bersama perwakilan dari pihak keluarga Brigadir J.

Ditemui di RSCM Jakarta, Ketua Umum Persatuan Dokter Forensik Indonesia, Ade Firmansyah Sugiharto menyerahkan sampel jasad Brigadir J untuk diperiksa.

Baca juga: Dokter Pertama yang Autopsi Brigadir J Dicurigai Ditekan, Susno Duadji: Harus Diperiksa, Dia Janggal

Pada kesempatan yang sama, ia menjelaskan bahwa hal ini merupakan bukti komitmen timnya untuk menjunjung transparansi.

"Itu bentuk transparansi kami ya, sebenarnya itu bukan sesuatu hal yang lazim, seperti halnya pekerjaan dokter di ruang operasi, tentunya tidak ada yang masuk," terang Ade dilansir kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (28/7/2022).

"Namun kami ingin menunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa ini bentuk transparansi sehingga ada perwakilan keluarga yang kami undang untuk bisa menjadi pengamat."

"Supaya menunjukkan pada keluarga dan penasihat hukum bahwa tidak ada yang kita tutup-tutupi, tidak ada intervensi apa pun dalam ruangan itu."

Upacara kedinasan saat pemakaman kembali jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J seusai autopsi ulang, Rabu (27/7/2022).
Upacara kedinasan saat pemakaman kembali jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J seusai autopsi ulang, Rabu (27/7/2022). (Capture YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Video Jerit Tangis Ibu Brigadir J Histeris Panggil Istri Ferdy Sambo: Mana Tanggung Jawabmu?

Adapun dua perwakilan keluarga yang diizinkan masuk sama-sama diharuskan berasal dari kalangan praktisi kesehatan.

"Yang satu backgroundnya seorang dokter, sedangkan yang satunya adalah bidan," sebut Ade.

Ia menjelaskan keluarga yang dipilih memiliki latar belakang sebagai petugas medis agar sepaham dengan petugas forensik.

Sehingga, perwakilan tersebut akan dapat menjelaskan pada keluarga mengenai kondisi jasad Brigadir J.

"Yang dilihat orang awam dengan orang medis bisa saja memiliki perbedaan," terang Ade.

"Seperti contohnya, adanya lebam-lebam, kita harus sama-sama tahu lebam itu apakah luka atau memang suatu perubahan pasca kematian yang lazim terjadi."

Baca juga: Tak Setuju Brigadir J Dimakamkan secara Kedinasan, Pihak Ferdy Sambo: Melakukan Perbuatan Tercela

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.10:

Kondisi Jenazah Brigadir J Menurut Dokter Keluarga

Dalam proses autopsi ulang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diketahui ada dua dokter perwakilan dari keluarga yang mengikuti proses tersebut.

Kedua dokter perwakilan keluarga itu menyebut ada luka selain luka tembak ditemukan pada jasad Brigadir J.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, informasi ini disampaikan oleh kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: VIDEO Aktivitas Terakhir Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Terekam CCTV, Masih dalam Keadaan Sehat

Dokter dari pihak keluarga mengonfirmasi adanya empat luka tembak di jenazah Brigadir J:

- Luka tembak kepala tembus ke hidung.

- Luka tembak di leher tembus ke bibir.

- Luka tembak di dada tembus ke belakang punggung dan tangan kanan.

Kemudian selain luka tembak, dokter perwakilan keluarga Brigadir J mengaku menemukan luka di bagian pundak, kaki kiri dan kanan, kemudian jari manis dan jari kelingking, tangan kiri patah dan di bagian tubuh lainnya.

"Ada banyak luka selain tembakan. Ini berdasarkan laporan dua orang perwakilan keluarga yang memiliki latar belakang medis," kata Kamaruddin, Kamis (28/7/2022).

Di sisi lain, berdasarkan versi pimpinan tim autopsi ulang Brigadir J, ditemukan adanya tanda-tanda pembusukan dalam jasad Brigadir J.

"Autopsi hari ini memang sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan," ujar Ketua PDFI (Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia) dr Ade Firmansyah yang memimpin autopsi ulang Brigadir J.

Momen pertama kali keluarga menerima jenazah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Momen pertama kali keluarga menerima jenazah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (youtube kompastv)

"Pertama jenazah sudah di formalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang sudah kita antisipasi memang akan terjadi," ungkapnya.

Dokter Ade juga menyampaikan ditemukan adanya luka berbentuk garis menyerupai huruf I yang dimulai dari dagu hingga kemaluan.

Luka tersebut menurut dokter Ade adalah bekas sayatan jenazah pasca autopsi pertama.

"Itu standar teknik operasi yang biasa dilakukan," terangnya.

Upacara kedinasan saat pemakaman kembali jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J seusai autopsi ulang, Rabu (27/7/2022).
Upacara kedinasan saat pemakaman kembali jenazah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J seusai autopsi ulang, Rabu (27/7/2022). (Capture YouTube KOMPASTV)

Dokter Ade mengaku juga mengamati bagian tubuh yang dilihat oleh pihak keluarga secara kasat mata.

Kemudian ada beberapa luka lain yang masih harus didalami.

"Kami cukup yakin beberapa tempat itu sebagai luka, ada beberapa tempat yang memang kami masih duga adanya luka tapi harus kami konfirmasi melalui pemeriksaan mikroskopik," jelas dokter Ade.

"Setelah melakukan pemeriksaan, semua sampel telah kami kumpulkan dan akan kami bawa ke Jakarta untuk kita periksa secara mikroskopik di laboratorium patologi dan anatomi RSCM," jelasnya.

Dokter Ade juga menegaskan pentingnya memastikan apakah luka terjadi sesudah atau sebelum kematian.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita lain terkait

Tags:
Brigadir JBharada EPolisi Tembak PolisiBaku TembakIrjen Ferdy SamboNopryansyah Yosua Hutabarat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved