Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Mulai Rasakan Efek Samping Rekrut Warga yang Enggan Berperang untuk Hadapi Pasukan Rusia

Pasukan militer Ukraina justru mengalami kerugian gara-gara merekrut orang yang enggan untuk berperang.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
youtube the Guardian
Penampakan pasukan cadangan tentara Ukraina, 11 Maret 2022. 

TRIBUNWOW.COM - Ukraina saat ini tengah mengalami kesulitan karena dulu merekrut warga yang sebenarnya tak ingin berperang untuk menghadapi pasukan militer Rusia.

Moral pasukan militer Ukraina semakin menurun di tengah perang yang berlarut-larut.

Dikutip TribunWow.com dari rt, turunnya moral pasukan Ukraina dilaporkan oleh media asal Amerika Serikat (AS) yakni New York Times (NYT).

Baca juga: Sanksi Tak Mempan, Jubir Putin Sebut Barat Sudah Kehabisan Akal untuk Menekan Rusia

Kini persatuan dan kebersamaan di pasukan militer Ukraina diketahui semakin menurun.

Sejumlah tentara merasa tidak senang karena masa dinas mereka yang panjang dan berat.

"Tidak ada orang untuk menggantikan kami. Terlalu sedikit orang. Ini sangat berat untuk semuanya," ujar seorang tentara Ukraina yang telah berbulan-bulan menghadapi pasukan Rusia.

NYT turut menyoroti buruknya sistem rekruitmen pasukan militer Ukraina.

Mereka yang ingin berperang kesulitan untuk bergabung karena masalah birokrasi.

Sementara itu orang-orang yang tak ingin berperang justru direkrut masuk militer.

Sejumlah komandan Ukraina juga mengeluhkan memaksakan orang yang tak ingin berperang justru menurunkan moral pasukan secara keseluruhan.

NYT juga mengungkit adanya sebuah grup di sosial media yang dibuat oleh warga Ukraina yang berfungsi saling menginfokan keberadaan perekrut militer supaya mereka bisa kabur menghindar.

Di sisi lain, RT sendiri sempat mengeluarkan laporan di akhir Juni lalu tentang kebijakan Ukraina mengirimkan tentara untuk berperang di garis depan tanpa dilakukannya tes medis terhadap tentara hingga hanya dibekali beberapa hari latihan keahlian dasar militer.

Dijelaskan juga oleh RT bahwa Ukraina turut menggunakan narapidana untuk mengisi kekurangan personil militer.

Baca juga: Demi Cari Anaknya, Ibu Tentara Rusia Ingin Susuri Satu per satu Penjara di Ukraina

Video Keluhan Ditelantarkan Komandan

Sebelumnya diberitakan, jumlah tentara Ukraina yang meninggalkan pos mereka tanpa izin diketahui semakin meningkat.

Naiknya angka desersi ini diikuti oleh beredarnya video di internet berisi keluhan para tentara beserta alasan mereka kabur dari medan perang saat melawan pasukan militer Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Minggu (19/6/2022), dulu Parlemen Ukraina sempat meloloskan RUU yang membolehkan komandan pasukan untuk mengeksekusi tentara yang menjadi desersi.

Kondisi tempat persembunyian tentara Ukraina yang berada di garis depan di Kharkiv.
Kondisi tempat persembunyian tentara Ukraina yang berada di garis depan di Kharkiv. (YouTube BBC NEWS)

Baca juga: Ajudan Zelensky Sebut Negara-negara Barat Tidak Ingin Rusia Kalah Total Melawan Ukraina

Namun RUU ini telah ditarik pada 24 Mei 2022 lalu.

Menurut analisis rt.com, kehadiran RUU tersebut menandakan bahwa masalah desersi di dalam tubuh pasukan militer Ukraina adalah masalah serius.

Satu dari beberapa video yang paling sensasional diunggah pada 28 April 2022 lalu.

Video tersebut menampilkan seorang tentara Ukraina menceritakan kebrutalan komandannya.

Ia bercerita, dirinya dan rekannya diminta untuk berjaga di sebuah hutan di Desa Yampol, Donetsk.

"Kami duduk di sana selama lima atau enam hari, dan komandan menelantarkan kami," kata tentara tersebut.

Tentara Ukraina tersebut bercerita, pada akhirnya ia dan rekannya kabur meninggalkan pos tersebut karena merasa mustahil bisa menang melawan pasukan Rusia yang saat itu menggunakan tank.

Video tersebut sempat dianggap sebagai berita palsu oleh masyarakat di Ukraina.

Video Penyesalan Tentara Ukraina

Pimpinan Chechnya Ramzan Kadyrov memperingatkan tentara Ukraina agar tidak menghadapi orang-orang Chechen.

Pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin itu memposting video seorang tentara Ukraina yang tampaknya telah ditangkap.

Menurut keterangannya, sang tentara menyesal dan menuturkan kengerian yang dialami setelah berhadapan dengan tentara Chechnya.

Pimpinan Chechnya Ramzan Kadyrov mengunggah video berisi pengakuan tentara Ukraina yang tertangkap, Rabu (15/6/2022).
Pimpinan Chechnya Ramzan Kadyrov mengunggah video berisi pengakuan tentara Ukraina yang tertangkap, Rabu (15/6/2022). (Telegram Ramzan Kadyrov)

Baca juga: Kadyrov Sesumbar Bisa Kuasai Polandia dalam Waktu 6 Detik, Ancam akan Invasi Negara Tetangga Ukraina

Dilansir TribunWow.com dari Newsweek, Rabu (15/6/2022) Kepala Republik Chechnya berusia 45 tahun itu memposting video sembari menuliskan pesan dalam bahasa Rusia.

Dalam video singkat tersebut, seorang tahanan tentara yang disebut berasal dari Ukraina tampak terbaring sakit.

Ia dikelilingi pasukan Chechnya yang menanyainya dengan berbagai pertanyaan.

Pria yang mengaku bernama Maksimets Anton Anatolievich itu mengaku menyesal ikut berperang.

Ia memberi pesan pada koleganya yang lain agar jangan berani-berani melawan para tentara Chechnya.

"Jangan pernah melawan orang Chechnya!," tulis Kadyrov.

"Ini adalah kebenaran sederhana yang belum sepenuhnya dipahami oleh Banderites dan nasionalis, tetapi banyak dari mereka secara aktif menyadarinya. Seperti, misalnya, Anton Maksimets dari wilayah Vinnitsa, yang ditangkap oleh tentara kami di wilayah Tashkovka."

Ia mengklaim sang tahanan ketakutan mengetahui kekuatan tentara Chechnya.

Bahkan, disebutkan para prajurit Chechnya telah menjadi momok bagi pasukan Ukraina yang disebutnya sebagai Banderit.

"Anton Anatolyevich tidak hanya dengan tulus menyesali bahwa dia berani berperang melawan orang-orang Chechnya, tetapi bahwa dia bahkan (menyesal) datang ke Tashkovka. Menurutnya, setiap bentrokan dengan pejuang Chechnya menyebabkan kengerian sejati di jajaran Banderit dan nasionalis. Dan hanya teriakan agung kita ' AKHMAT-POWER', yang mereka ulangi seperti mantra, mampu menenangkan hati mereka yang gemetar," tulis Kadyrov.

"Saya telah berulang kali memperingatkan anda, Banderit kami yang terkasih, bahwa kami akan mengubah perlawanan anda menjadi konsekuensi yang menakutkan."

"Lebih baik jangan ke sini dan berdirilah di samping mereka yang berusaha melindungi rakyat Ukraina dari perbudakan Barat. Keturunan akan dengan tulus berterima kasih untuk langkah berani seperti itu."

Pendukung invasi Rusia ke Ukraina sering menyebut tentara Ukraina sebagai nasionalis atau Banderit, berdasar nama pemimpin politik Ukraina dan simpatisan Nazi Stepan Bandera (1909-1959).

Bandera dianggap oleh banyak orang Ukraina sebagai pahlawan nasionalis, meskipun faktanya para pengikutnya dituduh melakukan kekejaman terhadap Polandia dan Yahudi.

Sementara itu, sebutan 'Akhmat' mengacu pada Resimen Bermotor Khusus ke-141, juga dikenal sebagai Kadyrovites atau Kadyrovtsy.

Resimen itu dinamai berdasarkan Akhmad (juga diterjemahkan sebagai Akhmat) Kadyrov, presiden pertama Republik Chechnya dan ayah Ramzan yang tewas dalam pengeboman stadion Grozny tahun 2004.

Kadyrovtsy adalah organisasi paramiliter yang berfungsi sebagai perlindungan kepala Republik Chechnya.

Meskipun mereka secara nominal di bawah payung Garda Nasional Rusia, dalam praktiknya, Kadyrovites hanya patuh pada Ramzan Kadyrov saja. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved