Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gubernur di Ukraina Lockdown Kota demi Tangkap Mata-mata Rusia: Saya Mencurigai Semua Orang

Langkah esktrem diambil oleh seorang gubernur di Ukraina yang melockdown satu kota demi menangkap mata-mata Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP
Kondisi sebuah gedung milik pemerintah di Nikolayev/Mykolaiv, Ukraina rusak parah seusai diserang pasukan militer Rusia. 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah kota di Ukraina bernama Nikolayev saat ini tengah ditutup atau di-lockdown oleh Gubernur Vitaliy Kim.

Kim mengatakan, lockdown dilakukan demi menangkap orang-orang yang diduga merupakan mata-mata Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, sejauh ini otoritas Kota Nikolayev telah menangkap 12 orang yang diyakini bekerja untuk Rusia di tengah konflik.

Baca juga: VIDEO Detik-detik Ukraina Hancurkan Depot Senjata Rusia dengan Rudal Kiriman NATO, Ini Reaksi AS

"Saya mencurigai semua orang," ujar Kim yang menduga ada banyak orang di Kota Nikolayev yang diam-diam bekerja untuk Rusia.

Kim mengklaim memiliki taktik rahasia yang dapat mengungkap identitas mata-mata Rusia yang sedang menyamar.

Sebelumnya Kim sempat mengumumkan akan memberikan hadiah sebesar 100 USD atau setara Rp 1,5 juta untuk informasi terkait mata-mata Rusia di Ukraina.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah Ukraina mengklaim ada sekira 600 agen rahasia Rusia yang kedoknya telah berhasil dibongkar.

Klaim pemerintah Ukraina ini diberitakan oleh media asal Inggris The Telegraph.

Namun pemerintah Ukraina sendiri tidak menjelaskan secara rinci bagaimana pihaknya bisa membongkar kedok para agen rahasia tersebut.

Baca juga: Incar Jembatan, Ini Cara Ukraina Rebut Kembali Wilayah Kherson yang Dikuasai Pasukan Militer Rusia

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, grup junalisme investigatif Bellingcat menyatakan, ada kemungkinan informasi yang dimiliki oleh pemerintah Ukraina berasal dari kebocoran data di internet.

Para agen rahasia yang berhasil dikuak kedoknya itu dituding ikut andil dalam aksi kriminal di wilayah Eropa bahkan di Inggris.

Kertas berisi daftar nama mata-mata Rusia itu turut menyimpan informasi berupa paspor, nomor telepon, bahkan kebiasaan masing-masing agen.

Seorang agen bahkan diketahui menggunakan nama 'jamesbond007' untuk akun media sosial Skype.

James Bond sendiri adalah seorang tokoh fiksi dalam sebuah film bertema agen rahasia yang menceritakan kisah mata-mata negara Inggris.

Sebuah foto yang dibikin pada 28 Oktober 2015 di Berlin, Jerman, memerlihatkan aktor Inggris Daniel Craig berpose untuk para fotografer dalam sebuah sesi foto untuk film baru James Bond, Spectre, yang disutradarai oleh Sam Mendes.
Sebuah foto yang dibikin pada 28 Oktober 2015 di Berlin, Jerman, memerlihatkan aktor Inggris Daniel Craig berpose untuk para fotografer dalam sebuah sesi foto untuk film baru James Bond, Spectre, yang disutradarai oleh Sam Mendes. (AFP PHOTO/TOBIAS SCHWARZ)

Baca juga: Jangan Makan dan Pegang Benda Sembarangan, Ini Saran Ukraina saat Bernegosiasi dengan Rusia

Sebelumnya pihak kepolisian Ukraina menangkap seorang pria tak dikenal karena diduga menjadi mata-mata kiriman Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, pria ini ditangkap di Kota Lviv yang berbatasan langsung dengan Polandia, pada Sabtu (26/3/2022).

Diketahui pada hari yang sama pasukan militer Rusia baru saja meluncurkan serangan roket di Lviv.

Roket tersebut diketahui diluncurkan di hari yang sama saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan ke Polandia dan berpidato soal konflik Rusia-Ukraina.

Pria tak dikenal ini ditangkap seusai melakukan hal mencurigakan di titik jatuhnya roket milik Rusia.

Menurut keterangan pemerintah setempat, pihak kepolisian Ukraina menemukan pria tersebut merekam momen datangnya roket milik Rusia hingga roket tersebut jatuh di Lviv.

Pihak kepolisian Ukraina juga menemukan foto-foto sejumlah pos pemeriksaan yang tersebar di Ukraina yang tersimpan di ponsel milik pria tersebut.

Dugaan pria tersebut merupakan mata-mata semakin diperkuat ketika ada kontak yang dilakukan oleh pria itu dengan dua nomor telepon asal Rusia.

10 Tahun Menyamar Jadi Warga Brazil

Selama lebih dari 10 tahun mata-mata Rusia bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) membangun identitas palsu sebagai seorang warga negara Brazil.

Berpura-pura menjadi warga bernama Viktor Muller Ferreira (33), Sergey mencoba mendaftar program magang di Mahkamah Pidana Internasional alias International Criminal Court (ICC) yang ada di Den Haag, Belanda.

Namun aksi penyamaran Sergey terbongkar oleh Badan Intelijen Belanda ketika yang bersangkutan mendaftar program magang tersebut.

Foto agen rahasia Rusia yang dikirim untuk menyusup ke ICC, Den Haag, Belanda, Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) alias Viktor Muller Ferreira (33).
Foto agen rahasia Rusia yang dikirim untuk menyusup ke ICC, Den Haag, Belanda, Sergey Vladimirovich Cherkasov (36) alias Viktor Muller Ferreira (33). (bellingcat.com)

Baca juga: Saat Bahas Konflik Ukraina, Menlu Rusia Sebut Inggris Korbankan Kepentingan Warga demi Nafsu Politik

Dikutip TribunWow.com dari Theguardian.com, seusai ditangkap, Sergey sempat ditahan oleh kantor imigrasi Belanda.

Kemudian Sergey dikirim pulang ke Brazil.

Pada saat Sergey hendak menyusup, ICC tengah menyelidiki kasus dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.

Diperkirakan apabila Sergey berhasil menyusup maka ia berpotensi memanipulasi hingga menghilangkan dokumen terkait bukti kasus kejahatan perang Rusia di Ukraina.

Dirjen Agensi Intelijen Belanda, Erik Akerboom menyatakan aksi yang dilakukan oleh Sergey sebagai ancaman tingkat tinggi.

"Ini jelas menunjukkan apa yang hendak dilakukan oleh Rusia, mencoba memeroleh akses ilegal ke informasi di dalam ICC," ujar Akerboom.

Sebagai informasi, ICC setiap tahunnya menawarkan program magang untuk pelajar dan lulusan di bidang hukum hingga psikologi sosial. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs UkrainaLockdown
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved