Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Akui Hasil Autopsi Bisa Dimanipulasi, Ahli Forensik soal Kasus Brigadir J: Berhubungan Hati Nurani

Novianto Adi Nugroho, pakar forensik RS UNS Surakarta mengakui ada potensi rekayasa hasil autopsi.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Capture YouTube KOMPASTV
Novianto Adi Nugroho, pakar forensik RS UNS Surakarta bicara soal kasus kematian Brigadir J, Rabu (20/7/2022).Novianto mengakui bahwa hasil autopsi bisa direkayasa. 

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto mengungkit bagaimana peluang berbuat jahat sebenarnya banyak ditemukan ketika Brigadir Yosua berada di luar rumah.

"Mengapa pelecehan itu baru terjadi dan berada di rumah dinas Kadiv Propam? karena pada dasarnya prinsip kejahatan itu pasti terjadi karena peluang. Bukankah peluangnya lebih banyak di luar rumah daripada di rumah dinas?" ungkap Bambang, Selasa (12/7/2022).

Bambang juga menjelaskan, tidak mungkin Brigadir Yosua berani berbuat nekat terhadap atasannya yang selisih pangkatnya terpaut jauh.

"Menjadi sangat aneh bila tiba-tiba pelaku menjadi berubah, berani melecehkan istri pimpinan di rumah dinas pimpinan, yang tentu saja ada anggota polisi yang berjaga atau orang-orang lain di kediaman," jelasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Polisi Tembak PolisiBrigadir JBharada EIrjen Ferdy SamboNofriansyah Yosua Hutabarat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved