Konflik Rusia Vs Ukraina
Soal Sanksi terhadap Rusia, Jubir Putin Buka Suara: Apa yang Tak Membunuhmu Membuatmu Lebih Kuat
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov merespon sanksi terhadap Rusia dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran yang dikelola Iran.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Imbas konflik dengan Ukraina, Rusia terus mendapatkan sanksi dari negara-negara Barat dan Uni Eropa (UE).
Menanggapi sanksi tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut sanksi terhadap Rusia merupakan harga yang harus dibayar Moskow untuk kemerdekaan dan kedaulatannya.
Hal itu disampaikan Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran yang dikelola Iran.

Baca juga: Ukraina Disebut Hanya Mau Berdamai jika Rusia Sudah Kalah Perang, Ini Kata Wakil Zelensky
Dalam sebuah fragmen wawancara yang ditayangkan di televisi Rossiya-24 pada Senin (18/7/2022), Peskov mengatakan Moskow, seperti halnya Teheran, telah terbiasa dengan sanksi, dengan "ribuan" sanksi yang diberlakukan sejak era Soviet.
"Itu mungkin harga yang harus dibayar negara ini dan Iran untuk kemerdekaan dan kedaulatan mereka," ucapnya kepada penyiar seperti dikutip dari TASS, Selasa (19/7/2022).
"Apa yang tidak membunuh Anda membuat Anda lebih kuat," juru bicara kepresidenan menekankan.
Jubir Presiden Rusia Vladimir Putin itu mencatat bahwa Iran berada di bawah sanksi selama beberapa dekade.
Kini, Teheran beradaptasi dengan baik, (melihat) kemajuan bisnis dan meningkatnya kesehateraan bangsa, meskipun ada pembatasan yang menurutnya melanggar hukum dari segi hukum internasional.
Baca juga: VIDEO Rusia Klaim Hancurkan Gudang Penyimpanan Rudal Anti Kapal Milik Ukraina, Ini Penampakannya
Uni Eropa Hati-hati saat Jatuhkan Sanksi ke Rusia
Uni Eropa dinilai lebih berhati-hati untuk membuat sanksi baru untuk Rusia terkait serangannya ke Ukraina.
Ketua Dewan Pengembangan dan Dukungan Yayasan Valdai International Discussion Club Andrey Bystritsky mengatakan kepada TASS pada Senin (18/7/2022) bahwa Uni Eropa (UE) dirugikan dari sanksi yang dikenakannya pada Rusia.
"Kebijakan sanksi merugikan Uni Eropa, dan mereka sudah mengakuinya," katanya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Bystritsky ketika diminta untuk mengomentari rencana Uni Eropa untuk paket sanksi ketujuh terhadap Rusia.
"Tentu saja, mereka menjadi sedikit lebih berhati-hati, tidak mudah bagi mereka untuk mengembangkan paket sanksi baru," tuturnya.
"Dalam hal energi, UE mungkin telah mencapai batas dari apa yang dapat mereka lakukan," kata Bystritsky.