Polisi Tembak Polisi
Polri Jawab Isu Beri 2 Kronologi Berbeda saat Konpers Kasus Brigadir J: Jangan di-Framing Beda
Pihak kepolisian menjawab soal kronologi kasus Brigadir J yang sempat berbeda saat konferensi pers di siang dan malam hari.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Namun ketika konpers di publik, pihak kepolisian mengatakan ada jarak 10 meter saat tembak menembak terjadi.
"Anak saya pintar. Untuk itu, dia ditarik ke Mabes Polri. Tak mungkin dari 7 tembakan, tak satupun mengenai tubuh Brada E," kata Samuel.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," kata dia.
Samuel mengaku telah meminta kepada pihak kepolisian agar diberikan tiga ponsel anaknya namun semuanya dinyatakan menghilang.

Baca juga: Kenapa Bharada E Tak Terluka saat Baku Tembak Lawan Brigadir J di Rumah Irjen Sambo? Ini Kata Polisi
Polisi Jawab Keaenahan Kasus Brigadir J
Tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyisakan tanda tanya bagi pihak keluarga.
Keluarga Brigadir J tak meyakini yang bersangkutan benar-benar melakukan pelecehan seksual terhadap istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menyebabkan Brigadir J ditembak oleh Bharada E alias RE di rumah singgah sang jenderal.
Dikutip TribunWow.com dari Kompastv, pada konferensi pers Selasa (12/7/2022), Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjawab sejumlah keanehan yang diungkit oleh pihak keluarga.
Baca juga: Kenapa Bharada E Tak Terluka saat Baku Tembak Lawan Brigadir J di Rumah Irjen Sambo? Ini Kata Polisi
1. CCTV
Keluarga Brigadir J sempat meminta Polri untuk transparan terkait rekaman kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).
Pihak keluarga meyakini TKP pasti dilengkapi oleh kamera CCTV.
Kombes Budhi menjelaskan, CCTV di TKP sudah rusak dua minggu sebelum terjadinya penembakan sehingga tidak ada rekaman yang didapatkan oleh pihak kepolisian.
Kendati demikian Kombes Budhi menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah berhasil mendapatkan rekaman kamera CCTV di sekitar TKP.
"Bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang-orang yang mungkin berada di rumah tersebut," jelas Kombes Budhi, Selasa (12/7/2022).
2. Luka Sayatan